Berita Viral

Viral Kisah Pemilik Kos Temui Hunian Bak Kapal Pecah, Dipicu Kamar Gadis Penyewa Kos yang Kotor

Viral di media sosial kisah pemilik kos temui rumah kos miliknya bak kapal pecah. Hal tersebut dipicu kamar gadis penyewa kos yang kotor.

Editor: Luky Setiyawan
Kolase Instagram @memomedsos
Viral di media sosial kisah pemilik kos temui rumah kos miliknya bak kapal pecah. Hal tersebut dipicu kamar gadis penyewa kos yang kotor. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Viral di media sosial kisah seorang pemilik kos yang mengetahui hunian miliknya bak kapal pecah.

Pasalnya, banyak sampah berserakan hingga genangan air yang memenuhi koridor kamar.

Dalam kisah viral tersebut, sang pemilik kos menemukan sumber masalahnya.

Sumber masalahnya dari salah satu penghuni kamar kosnya, yakni seorang gadis.

Baca juga: Penyerahan Pataka  Jawa Timur di Situbondo Disambut Tari Landung

Si gadis tersebut lantas kena omelan dari pemilik kos.

Kisah tersebut lantas viral di media sosial usai diunggah oleh akun TikTok @martasiahaan98 dan dibagikan oleh sejumlah akun media sosial, salah satunya akun Instagram @memomedsos.

Dalam video tersebut awalnya memperlihatkan beberapa pria terlihat berada di koridor kamar kos.

Satu di antara pria tersebut yang juga perekam diduga pemilik kos.

Tampaknya pemilik kos keheranan karena koridor kos terus digenangi air.

Setelah ditelusuri ternyata air tersebut berasal dari salah satu kamar kos.

Tertulis narasi dalam video tersebut koridor terus mengalami kebanjiran.

“Banjir terus koridor kost, diikutin aliran airnya, ternyata dari kamar si gadis ini,” tulis keterangan videonya.

Namun, setelah memperingati gadis tersebut betapa pemilik kos tersebut kaget.

Ia justru mendapati kondisi kamar kos gadis tersebut yang begitu kotor dipenuhi sampah.

Tak hanya itu melihat pemandangan tersebut pemilik kos tampak keheranan.

Ia pun sempat bergumam seolah jijik melihat penampakan kamar kos penuh sampah gadis tersebut yang seperti kapal pecah tersebut.

“Ih,” ujar pemilik kos bergumam.

Pemilik kos pun sempat merekam kondisi kamar penuh sampah gadis tersebut.

Terlihat sampah plastik meniumpuk di sejumlah penjuru kamar.

Bahkan kasur yang ditidur gadis tersebut terlihat kotor dan dipenuhi sampah.

Kemudian juga terlihat kondisi kamar mandi gadis tersebut dipenuhi pakaian kotor menumpuk.

Melihat pemandangan aneh tersebut, terdengar perekam yang diduga pemilik kos marah kepada gadis tersebut.

“Ih, apa maksud kamu apa kayak begini?”

“Kamu sengaja mau merusak kos ini?,” ujar pemilik kos marah.

Sementara gadis penghuni kamar kos dipenuhi sampah tersebut tampak salah tingkah.

Ia hendak memakai pakaiannya hingga akhirnya diminta keluar oleh pemilik kos tersebut.

Kemudian pemilik kos kembali bergumam dirinya menyimpan kecurigaan.

“Pantas kamu gak pernah mau menunjukkan kamu buka pintu,” ujar pemilik kos.

Tak sampai di sana, dalam video selanjutnya akhirnya pemilik kos berinisiatif membersihkan kamar kos gadis tersebut.

Ia memanggil tukang untuk membuang tumpukan sampah di kamar gadis tersebut.

Tak hanya itu, pemilik kos itu juga menuliskan membuang kasur yang sudah kotor dipenuhi sampah tersebut.

Kondisi menjijikkan kamar kos wanita yang penuh sampah hingga sebabkan banjir.
Kondisi menjijikkan kamar kos wanita yang penuh sampah hingga sebabkan banjir. (Kolase Surya.co.id)

“Akhirnya manggil tukang yang ambil sampah buat bersihin ini, dan membuang semuanya sampai kasur pun dibuang,” tulisnya dalam keterangan.

Kini, video memperlihatkan kondisi kamar kos dipenuhi sampah ditinggali gadis tersebut viral di media sosial.

Sontak video tersebut menarik perhatian warganet menduga gadis tersebut mengalami gangguan mental.

Sejumlah warganet menduga gadis tersebut mengidap hoarding disorder.

Berikut beragam komentar warganet.

“Mungkin mbaknya kena hoarding disorder, tp bagi saya gak bisa bayangin tdr di tempat banyak sampah kyk gtu, walau saya bukan orang yg rapi banget, tp gak bisa liat kamar kotor sih,” tulis seorang warganet.

Mengenal Hoarding Disorder

Hoarding disorder merupakan suatu gangguan ketika penderitanya memiliki kebiasaan menyimpan dan menumpuk barang.

Biasanya pengidapnya akan mengalami kesulitan untuk membuang benda-benda yang sebenernya tidak terpakai, entah itu besar atau kecil nilai dari benda tersebut.

Oleh karena itu orang yang mengalami gangguan ini disebut sebagai penimbun (Hoarder).

Secara sepintas mungkin tampak sederhana, tetapi hoarding disorder sebenarnya termasuk dalam gangguan mental.

Dilansir TribunStyle.com dari laman klikdokter.com, intensitas gangguan ini bervariasi dari ringan hingga berat.

Pada beberapa kondisi yang berat, orang dengan hoarding disorder akan menumpuk barangnya begitu banyak hingga mempersempit ruang gerak di tempat tinggalnya dan menyebabkan gangguan dalam beraktivitas sehari-hari.

Seseorang dapat dicurigai mengalami hoarding disorder bila terdapat gejala-gejala berikut:

- Sulit untuk membuang barang-barang bekas, yang sudah tidak terpakai dan tidak memiliki nilai guna lagi.

- Ada rasa cemas dan takut terjadi sesuatu yang buruk bila barang-barang yang ia kumpulkan dibuang.

- Timbunan barang yang dikumpulkan sudah mengurangi area beraktivitas di rumah dan mengganggu kegiatan sehari-hari.

Ciri-ciri

Seseorang yang mengalami hoarding disorder yaitu ia akan merasa kesulitan untuk membuang barang yang memenuhi ruangannya.

Entah itu berharga, berguna, atau bahan tidak terpakai sama sekali.

Misalnya ia suka mengumpulkan struk belanja, katalog atau koran lama, patahan benda, baju yang dirasa akan dibutuhkan suatu saat nanti, kardus sepatu, bahkan lembaran iklan promosi.

Mereka justru akan merasa mengalami masalah kalau membuang barang-barang yang mereka simpan atau timbun.

Selain itu, karena ruangannya akan sangat sempit dan berantakan, maka orang yang mengalami hoarding disorder akan enggan untuk mengajak teman ke tempatnya.

Bisa jadi dia adalah yang sering enggan untuk mengadakan kumpul-kumpul di tempatnya.

Apa Penyebabnya ?

Sejauh ini belum diketahui penyebab jelas dari gangguan ini.

Beberapa literatur ilmiah mengaitkannya dengan gangguan cemas dan gangguan obsesif kompulsif karena gejala yang ditunjukkan sering kali serupa.

Faktor lain yang juga menjadi pemicu dari hoarding disorder adalah depresi setelah mengalami kejadian traumatis, misalnya kehilangan benda berharga, perampokan, kehilangan anggota keluarga terdekat, dan sebagainya.

Namun dilansir dari hai.grid.id, Psikolog Intan Erlita menyebut bahwa Hoarding Disorder bisa dimulai karena adanya kebiasaan.

“Hoarding disorder biasanya dimulai dari kebiasaan orang suka menyimpan barang yang nggak terpakai, bahkan sampai menumpuk. Tapi kebiasaan ini berbeda dengan kolektor, karena kolektor hanya menyimpan barang-barang tertentu. Sedangkan hoarding ini bisa menyimpan barang apapun, bahkan yang sebenernya nggak terpakai. Bahaya dari hoarding ini bisa menyebabkan seseorang susah bersosialisasi dan juga mengganggu kesehatannya,” kata Intan Erlita, M. Psi dari Klinik Bingkai, Bintaro.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved