Kuli Bangunan Tewas

Kuli Bangunan di Jember Tewas dengan Luka Sayat di Leher, Ada Celurit di Dekat Jasad

Kuli bangunan itu ditemukan tewas oleh istrinya, Ratini, di dalam kamar rumahnya di Dusun Krajan sekitar pukul 05.30 WIB.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
Polsek Sempolan Silo
Polisi olah TKP di rumah korban di Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember - Warga Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember digemparkan dengan tewasnya MS yang tewas bersimbah darah di lehernya, Senin (9/10/2023)

Kuli bangunan itu ditemukan tewas oleh istrinya, Ratini, di dalam kamar rumahnya di Dusun Krajan sekitar pukul 05.30 WIB.

Kapolsek Sempolan Silo AKP M Na'i mengungkapkan, korban ditemukan dengan luka robek di leher. Posisinya tengkurap.

"Dan ditemukan sebilah celurit, tepat berada di samping korban," ujarnya.

Baca juga: Cek Kesiapan TPS, Kapolres Pastikan Personel Siap Amankan Pilkades Serentak

Melihat suaminya tewas menggenaskan, sang istri terkejut dan langsung histeris.

"Ratini berteriak minta tolong, kemudian warga sekitar berdatangan. Tapi tidak berani masuk ke kamar atau TKP, " kata Na'i.

Kakak kandung korban, Buhari, datang dan memberanikan diri masuk ke dalam kamar.

"Dia mengamankan sebilah clurit milik korban," imbuhnya.

Baca juga: Komunitas Ojol Bangil Dukung Gibran Jadi Cawapres

Setelahnya, keluarga dan warga mengevakuasi korban ke Puskesmas Silo II.

"Pada saat berada di puskesmas, korban dinyatakan meninggal dunia," kata dia.

Keluarga korban menolak autopsi terhadap jasad tersebut. Mereka mengganggap kematian korban sebagai musibah.

"Keluarga korban tidak mau dan menolak untuk di lakukan tindakan otopsi, dengan membuat surat pernyataan," tuturnya.

Kamila, anak korban mengatakan, sebelum insiden tersebut ayahnya sempat menggendong cucunya yang masih umur satu tahun.

Baca juga: Mobil Kijang Terbakar di SPBU Lumajang saat Hendak Isi Bahan Bakar

"Pukul 04.30 bapak saya sempat menggendong Arsa, anak saya yang umur setahun di luar rumah," kata dia.

Setelah itu, korban menyerahkan cucunya itu kepada Kamila. Korban berpamitan masuk ke dalam kamar.

"Kemudian saya menuju dapur untuk masak buat ibu, sambil gendong anak saya. Tidak tahunya, ibu saya masuk ke kamar, berteriak nyaring, karena bapak sudah dalam kondisi seperti itu," ungkapnya.

Perempuan 22 tahun ini menyebut, ayahnya sering bertingkah aneh sejak pulang dari Bali. Di Bali, ia bekerja sebagai kuli bangunan.

"Diajak ngomong sering tidak nyambung dan sering mengeluhkan terkait kondisi penyakit katarak yang di derita. Serta sering membicarakan tentang masa depan anaknya yang sekarang masih kelas 1 MTs," tuturnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur


(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved