Stunting Kota Probolinggo
Angka Stunting di Kota Probolinggo Naik 0,5 Persen pada 2023
Tahun ini tercatat, angka stunting di Kota Probolinggo mengalami peningkatan dibanding 2022.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Probolinggo - Tahun ini tercatat, angka stunting di Kota Probolinggo mengalami peningkatan dibanding 2022.
Kendati begitu, kenaikan angka stunting ini tak signifikan.
Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kota Probolinggo terus melakukan beragam upaya guna menekan angka stunting.
Nutrisiator Dinkes P2KB Kota Probolinggo, Tunik Agustina mengatakan angka stunting di Kota Probolinggo dari Januari hingga Oktober 2023, mencapai 12,8 persen dari jumlah total 10.256 anak.
Baca juga: Angka Stunting di Kota Probolinggo Naik 0,5 Persen pada 2023
Angka tersebut naik 0,5 persen dari 2022, yakni mencapai 12,3 persen.
"Pada kurun waktu Januari-Oktober 2023, angka stunting di Kota Probolinggo mencapai 12,8 persen," katanya, Senin (16/10/2023).
Dia menyebut ada beragam faktor yang memicu stunting, anemia, ibu kekurangan gizi saat mengandung atau Kurang Energi Kronis (KEK), dan saat bayi lahir tidak mendapat ASI ekslusif.
"Faktor lain, memberikan makan pada bayi atau anak yang salah atau tak semestinya. Misal, usia 0 hingga 2 bulan sudah diberi makanan tambahan. Lalu, sanitasi yang kurang bersih," sebutnya.
Baca juga: Pantai Klakah, Wisata Terpencil di Jember yang Jarang Dikunjungi
Dia menjelaskan, pihaknya secara konsisten memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai stunting kepada warga.
Sosialisasi dan edukasi itu adalah cara Dinkes guna menekan angka stunting.
"Sosialisasi serta edukasi yang kami berikan meliputi pola makan sampai pembekalan bagi ibu hamil. Upaya tersebut kami lakukan langsung ke sasaran," ungkapnya.
(Danendra Kusuma/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.