Berita Viral
VIRAL Kasus Bullying Libatkan Siswa di Cianjur, Korban Ditendang dan Dipukul di Kebun Teh
Kembali terjadi kasus bullying libatkan siswa di Cianjur. Korban tampak dipukuli hingga ditendang oleh sekumpulan siswa di perkebunan teh.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Kemblai terjadi kasus bullying yang viral di media sosial libatkan siswa di Cianjur, Jawa Barat.
Korban tampak dipukuli hingga ditendang oleh sekumpulan siswa di perkebunan teh.
Momen bullying siswa di Cianjur itu viral usai terekam dalam video dan beredar di sejumlah akun media sosial.
Diketahui, korban berasal dari Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Baca juga: Tahan Imbang Arsenal, Mauricio Pochettino Bak Temukan Racikan Skuad Chelsea Terbaik
Berdasarkan rekaman video yang beredar, tampak korban dipaksa untuk membuka bajunya oleh terduga pelaku.
Selain itu, berdasarkan rekaman video berdurasi sekitar 44 detik tersebut, korban ditendang, didorong, hingga dipukul oleh siswa lainya.
Aksi kekerasan dan perundungan tersebut dilakukan ditengah perkebunan teh.
Kapolsek Takokak AKP Deden Dang Diki, mengatakan membenarkan aksi perundungan dan kekerasan tersebut terjadi di wilayahnya. Dan aksi tersebut diketahui terjadi pada Jumat (20/10/2022).
"Lokasi kejadiannya di tengah perkebunan teh atau tepatnya di Desa Bungbangsari, Kecamatan Takokak," Katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (22/10/2023).
Setelah video kekerasan dan perundungan tesebut tersebar lanjut dia, pihaknya langsung melakukan penyelidikan.
"Hasil dari penyelidikan kita berhasil mengamankan para siswa yang diduga telah melakukan aksi kekerasan dan perundungan," katanya.
Dia menyebutkan, korban merupakan siswa kelas VIII dan para terduga pelaku diketahui merupakan kakak dan teman sekelasnya.
"Para terduga pelaku ini memaksa korban untuk ikut ke perkebunan teh. Sesampainya di lokasi para pelaku langsung menganiaya korban. Pelaku dan korban merupakan satu sekolah," ucapnya.
Dia menambahkan, pihaknya hingga saat ini melakulan pemeriksaan terhadap terduga para pelaku dan sejumlah saksi untuk mengetaui motifnya.
"Kasusnya kita limpahkan ke Polres Cianjur, korban dan pelaku saat ini sudah ada di Polres. Untuk motifnya tengah didalami penyidik Polres Cianjur," ucapnya.
Dibully & Area Sensitif Disentuh, Siswi SMA di Langkat Drop, Ortu Desak Pelaku Dikeluarkan: Penyakit

Kasus bullying di lingkungan sekolah lagi-lagi terjadi.
Kali ini menimpa seorang siswi SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Ia dibully bahkan bagian sensitifnya dipegang oleh pelaku bullying yang merupakan sesama perempuan.
Ya, terkuak kondisi terkini siswi SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara berinisial A yang menjadi korban perundungan teman satu kelasnya.
Pelakunya berinisial BNQ yang mirisnya sampai menyentuh bagian sensitif korban saat melakukan perundungan tersebut.
Tak hanya satu pelaku, rupanya ada tiga pelaku dalam aksi perundungan ini.
Diketahui peristiwa perundungan ini terjadi di ruang kelas sekolahnya pada Jumat (13/10/2023).
Video perundungan itupun viral di media sosial.
Terlihat A diolok-olok pelaku.
Pelaku BNQ juga menarik jilbab korban.
Tak hanya itu, terlihat juga pelaku menyentuh bagian dada korban, padahal pelaku dan korban sama-sama perempuan.
Berdasarkan informasi yang diterima TribunJakarta.com, perundungan ini tak hanya sekali diterima korban.
Meski perundungan terlihat sangat jelas, tak ada yang menolong korban.
Orangtua korban mengetahui peristiwa yang menimpa anaknya setelah videonya viral.
Orangtua korban berinisial W mengaku sudah didatangi pihak sekolah sehari setelah kejadian.
"Saya tidak dapat menerima kelakuan anak-anak itu (pelaku) terhadap saya," kata W dikutip TribunStyle.com dari TribunMedan.com.
Tak hanya pihak sekolah, orangtua pelaku juga sudah datang ke rumah korban setelah pihak sekolah.
Orangtua korban mengatakan, orangtua pelaku datang secara baik-baik.
"Kami terima, cuma saya bilang kejadian ini terjadi di sekolah dan selesainya tidak di rumah ini," kata W.
Karena perundungan tersebut, W mengatakan kondisi anaknya kini drop.
Untuk itu W berharap para pelaku bisa dikeluarkan dari sekolah karena ulahnya bisa memberikan contoh buruk kepada anak-anak lain.
"Anak saya sudah saya larang sementara ke sekolah karena ngedrop, namun guru nyuruh tetap datang,"
"Saya harap anak-anak itu (para pelaku dikeluarkan dari sekolah. Jangan dibiarkan nanti bisa jadi penyakit," kata W.
Lebih lanjut W menuturkan, jika pelaku tidak dikeluarkan dari sekolah tidak akan menimbulkan efek jera.
"Kalau tidak dikeluarkan tidak akan menjadi efek jera kepada yang lain, kejadian seperti ini dapat terulang kembali," tutur W.
Terpisah, Kepala SMAN 1 Stabat, Nano Prihatin mengakui, adanya aksi bully yang dilakukan anak-anak didiknya.
Menurutnya, saat ini pihaknya tengah berupaya melakukan penyelesaian terkait aksi bully itu.
"Masih dalam proses penyelesaian, besok (16/10/2023) semua orang tua dipanggil ke sekolah," ujar Nano.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Polres Probolinggo Fasilitasi Penjemputan Nenek Nortaji, Anak Janji Merawat |
![]() |
---|
Nenek Nortaji Bertemu Tiga Anak Kandunya di Panti Jompo Malang |
![]() |
---|
Viral Video Anak Usir Ibu Kandung di Probolinggo, Pemerintah Desa Buka Suara |
![]() |
---|
Anak Diduga Telantarkan Ibu di Probolinggo, Sebut Enggan Merawat |
![]() |
---|
Toko Miras di Malang yang Dipromosikan King Abdi Diperiksa Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.