Berita Viral
Viral Kisah Karyawan Gelapkan Uang Toko 1,3 M Selama 2 Tahun, Pemilik Mengaku Sempat Disantet
Viral di media sosial kisah karyawan gelapkan uang toko hingga 1,3 miliar rupiah dalam waktu 2 tahun. Rupanya pemilik toko sempat disantet.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Baru-baru ini viral di media sosial kisah karyawan gelapkan uang toko hingga 1,3 miliar rupiah selama dua tahun.
Pemilik toko mengaku sempat disantet oleh pelaku agar luluh dan percaya padanya.
Kisah karyawan gelapkan uang toko hingga 1,3 miliar rupiah itu viral usai diunggah oleh akun TikTok @alffyera15.
Belakangan, pelaku diketahui bernama Fujja.
Baca juga: Lagi, Pesilat Gresik Meninggal Dunia Saat Latihan, Enam orang diperiksa Satreskrim Polres Gresik
Fujja sendiri merupakan manajer toko kecantikan itu.
Dia memegang kendali atas semua data keuangan maupun pembelian.
Namun kepercayaan sang owner luntur lantaran aksinya tersebut.
Di postingan akun TikTok @alfyera15, owner toko yang bernama Alfyera Alvionita menceritakan awal mula kejadian tersebut.
Alfyera Alvionita mengatakan pelaku merupakan teman dekatnya yang sudah dipercaya.
Namun kepercayaan sang owner luntur lantaran aksi memalukan karyawannya ini.
Kebiasaan flexing karyawannya di sosial media pun memunculkan kecurigaan oleh sang bos.
‘’2 bulan sekali ke Bali, belanja barang brended, sering menginap di hotel bintang 5 Jakarta, royal kepada orang terdekatnya, sampe dia bisa mampu beli mobil brio cash,’’ ujarnya dalam caption postingan itu, dilansir dari TribunTrends.com.
Ia lanjut bercerita bahwa pada awalnya tidak curiga dengan aksi penyelewengan karyawannya ini.
Karena pelaku selalu bercerita bahwa dia punya pacar yang royal dan punya bapak sambung yang baik, yang mampu menafkahi kehedonan hidupnya dan keluarganya.
"Awalnya saya tidak curiga sama sekali.
Dia selalu cerita dia mempunya pacar yang sangat royal dan memiliki bapak sambung yang sangat baik, bisa menafkahi kehidupan dia dan keluarga nya," kata Alfyera.
Pelaku diketahui merupakan manager toko yang memegang kendali atas semua data keuangan maupun pembelian, bahkan dia juga menjadi admin yang mengurus pembelian barang grosir.
Namun faktanya orang yang telah ia percaya ini diduga menggelapkan dana sebesar Rp 1,3 miliar dalam kurun waktu 2 tahun lamanya.
Aksinya terbongkar melalui data yang diambil dari cash-flow mutasi rekening koran tahun 2022 sampai 2023.
"Kepercayaan penuh saya serahkan ke Fu. Karna Fu adalah orang yg saya percaya dari awal saya hire dia, Fu adalah teman saya, jadi sangat tidak mungkin apabila ia menusuk saya dari belakang,"
"Tetapi ada fakta dan kenyataan yang harus saya sadar.
Dia sudah menggelapkan dana sebesar 1.3 M selama 2 tahun lamanya, data yang sudah kami ambil dari cash-flow mutasi rekening koran dari 2022 sampai 2023,"
Sedangkan uang tunai yang telah dipakai oleh Fujja tidak diketahui telah berapa banyak habis karena tidak ada bukti kuat yang didapatkan.
Tidak sampai di situ saja kecurangan yang dilakukan Fujja, dirinya juga memanipulasi data dan mengambil aset toko lalu dijual dengan modal yang tidak disetorkan pada pemilik toko.
Kemudian ibu satu anak ini juga membeberkan sejumlah uang yang masuk ke rekening pelaku dari bulan Januari-Oktober 2023 berkisar Rp 592 juta dan bulan Januari-Desember 2022 sekitar Rp 404 juta.
Saat ini pelaku tengah menjalani proses hukum dan penyitaan beberapa aset yang ia miliki Rabu (02/11/2023) lalu.
Ditanyai dan diminta untuk mengembalikan uang yang tersisa, Fujja mengaku akan segera mengembalikan.
"Dari februari 2022, hasil itu kecurangan dari owner, cuman aku udah bilang ke papa Insya Allah besok atau minggu,’’ ujar pelaku.
Sontak setelah diposting oleh korban kejadian ini lantas viral dan banyak mendaptakan komentar beragam dari netizen.
‘’Pantesan aja di Ig nya hedon terus mulu, diliat liburan ke bali mulu,’’ tulis akun bernama @summerglitter28.
‘’Kok ada orang seberani itu padahalkan ada CCTV tapi berani banget, aku ada uang lebih dua ribu aja bilang sama bos ada lebihan uang,’’ uajar akun @cipaahoy balas netizen lain.
‘’Pertahankan kejujuran dan selalu jadi orang yang amanah yah,’’ tulis akun @laboly0.
Dalam postingan tersebut sang owner juga mengaku kalau di santet oleh karyawannya ini, agar ia luluh dan selalu percaya dengan yang dilakukan pelaku.
‘’Kak kok disantet si gimanasi kepo,’’ tulis akun @inisopi kemudian dibalas komentar oleh beberapa netizen lain.
‘Iya biar owner luluh dan percaya sama dia,’’ tulis akun bernama @xyzsssa_.
‘’Bukan santet si lebih tepatnya pengasihan kalau orang jawa bilangnya,’’ balas akun lain bernama @ShoppQueen.
Lanjut korban mengingatkan dalam caption terakhir postingannya, kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk ia dan owner lain yang sedang merintis usaha.
Agar selalu waspada dan memperhatikan bisnis yang dijalani serta tidak terlena dengan karyawan yang sudah dipercaya.
Kasus Lain: Bos Bakso Sita Barang Karyawan Karena Bisnis Rugi

Kelakuan bos bakso di Jalan Prambanan, Kelurahan Tamanbaru, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ini bikin publik elus dada.
Dia menyita barang berharga milik karyawannya seperti sepeda motor hingga perhiasan.
Bukan tanpa sebab, bos bakso bernama Yanto itu menyita barang-barang tersebut karena warung bakso miliknya merugi puluhan juta rupiah.
Menurut keterangan satu karyawan warung "Bakso Kondusif" bernama Al, barang yang disita itu untuk jaminan kerugian warung yang mencapai Rp 60 juta.
Mencuatnya kabar tersebut bermula pada Sabtu (28/10/2023) malam, saat para karyawan warung bakso bersiap untuk pulang ke rumah.
Saat itu sang pemilik warung menyampaikan kepada para karyawan terkait perkembangan usahanya selama empat bulan terakhir.
Yanto lalu berdiskusi dengan para karyawannya tersebut.
Dalam diskusi yang berlangsung sengit hingga pukul 03.00 WIB itu, para karyawan diminta menyerahkan sejumlah barang berharga sebagai jaminan kerugian warung.
"Kita tidak diperkenankan pulang kalau belum ada jaminan ganti rugi," kata Al, kepada awak media, Minggu (5/11/2023).
Karena waktu sudah hampir subuh, akhirnya dengan sangat berat hati mereka menyerahkan sejumlah barang berharganya itu agar bisa pulang ke rumah.
"Setelah itu kami juga dipaksa untuk membuat surat pernyataan," ujar Al.
Para karyawan warung bakso tersebut akhirnya pulang dengan tidak membawa barang berharga karena perhiasan hingga sepeda motornya telah disita oleh bos.
Tidak terima dengan ulah sang pemilik yang dianggap semena-mena, para karyawan warung bakso itu lalu melaporkan kejadian yang dialaminya kepada Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Banyuwangi.
Proses mediasi damai antara pemilik warung bakso dengan karyawan di kantor Disnakertrans Banyuwangi, Jawa Timur.
Tujuan mereka melapor kepada Pemkab Banyuwangi, untuk memperjuangkan hak dan menyampaikan keberatan atas penahanan barang berharga mereka.
"Apalagi ijazah kami juga sudah ditahan sejak awal masuk kerja," terang Al.
"Warung Bakso Kondusif" tersebut lalu ditindaklanjuti oleh Disnakertrans Banyuwangi.
"Kita sudah temui dan mendengarkan laporan itu, kami sarankan agar diselesaikan secara bipartit," kata Kasi Pengembangan Hubungan Industrial Disnakertrans Banyuwangi Muhammad Rusdi.
Rusdi mengatakan, para karyawan warung bakso yang beralamat di Jalan Prambanan tersebut, telah mendatangi kantornya pada Senin (30/10/2023).
Seusai mendengarkan dan menerima masukan laporan dari sejumlah karyawan warung bakso, permasalahan tersebut lalu diselesaikan secara bipartit.
Hal itu merujuk Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial antara serikat pekerja dan pengusaha.
"Kalau ijazah ditahan itu tidak boleh, karena ada Perda Provinsi jawa Timur Nomor 8 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan Pasal 42,” tutur Rusdi.
Sedangkan soal penahanan barang berharga seperti perhiasan dan kendaraan bermotor, Disnakertrans menyarankan untuk melaporkan kepada pihak berwajib.
"Kami sarankan untuk diselesaikan ke pihak berwenang," ucap Rusdi.
Kasus warung bakso itu kemudian viral di berbagai media sosial dan menjadi perbincangan hangat masyarakat Banyuwangi.
Setelah mendapatkan banyak atensi, Yanto pemilik Warung Bakso Kondusif itu memilih damai dan menyelesaikan permasalahan itu dengan cara kekeluargaan.
Melalui kuasa hukumnya, Alex Budi Setiyawan, perhiasan dan kendaraan bermotor milik karyawan yang sebelumnya disita oleh Yanto, lalu diserahkan kembali.
"Jumat 3 November 2023 sudah kita selesaikan secara baik-baik.
Karena kesalahpahaman dan miskomunikasi antara pemilik dan karyawan," kata Alex.
Meski mengaku merugi, Warung Bakso Kondusif milik Yanto akan buka lagi.
"Kami akan buka kembali dengan manajemen baru, kemungkinan kalau tidak tanggal 10 ya 11 November 2023 nanti," ucap Alex.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Polres Probolinggo Fasilitasi Penjemputan Nenek Nortaji, Anak Janji Merawat |
![]() |
---|
Nenek Nortaji Bertemu Tiga Anak Kandunya di Panti Jompo Malang |
![]() |
---|
Viral Video Anak Usir Ibu Kandung di Probolinggo, Pemerintah Desa Buka Suara |
![]() |
---|
Anak Diduga Telantarkan Ibu di Probolinggo, Sebut Enggan Merawat |
![]() |
---|
Toko Miras di Malang yang Dipromosikan King Abdi Diperiksa Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.