Polres Lumajang Akan Berdayakan Sukarelawan Jaga Perlintasan Kereta Api Tak Berpalang Pintu 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Lumajang - Buntut insiden kecelakaan maut minibus versus kereta api di Desa Ranupakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang menuntut Satlantas Polres Lumajang melakukan evaluasi.

Kasatlantas Polres Lumajang, AKP Suwarno mengatakan sejatinya di wilayah hukum Polres Lumajang telah terbentuk forum komunikasi lalu lintas.

Namun forum tersebut dirasa kurang maksimal. Alhasil, seiring masih belum jelasnya pemasangan palang pintu, Satlantas Polres Lumajang akan memberdayakan sukarelawan. Mereka akan bertugas di titik perlintasan kereta api yang dirasa perlu untuk dijaga.

Baca juga: Ratusan Nelayan Situbondo Dapat Sertipikat Tanah Gratis

"Di Lumajang ada kejadian dengan adanya forum ini kita bisa melakukan penanggulangan. Ada 46 perlintasan sebidang yang mana sudah berpalang kemudian 20 resmi namun belum berpalang. Nanti sukarelawan akan disertifikasi dan ikut pelatihan. Sehingga ada tanggung jawab," ujar Suwarno ketika dikonfirmasi, Jumat (24/11/2023).

Suwarno juga menyoroti adanya jalur-jalur alternatif perlintasan kereta api tanpa palang pintu yang jarang terpantau

"Lintasan liar itu semacam jalan setapak ada 11 titik. Ini jalan alternatif itu gak aspal namun bersimpangan dengan jalur kereta api, itu perlu diantisipasi," katanya.

Baca juga: Pengamat Politik UMY Apresiasi Deklarasi Sumpah Pemuda 2.0 dan Gen Z Kritisi Politik Dinasti

Terakhir, Suwarno masih menunggu kepastian dari Pemkab Lumajang terkait pemasangan palang pintu di Desa Ranupakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang.

"Nanti akan segera dipasang berpalang. Kami koordinasi agar sementara antisipasi dipasang patok untuk penyempitan. Sehingga pengendara akan lebih waspada lantaran mengurangi lajunya," sebutnya.

(Erwin Wicaksono/TribunJatimTimur.com)