Berita Viral
FAKTA Insiden Viral Balon Gas Meledak Saat Perayaan Hari Guru di Bekasi, Ada Guru Sengaja Sulut Api
Berikut fakta terkait insiden balon gas meledak saat perayaan hari guru di Bekasi. Ada salah satu guru yang menyulut api.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Berikut fakta terkait insiden viral balon gas meledak saat perayaan Hari Guru di Bekasi.
Salah satu fakta yang terungkap adalah ada salah satu guru yang turut menyalakan api.
Diketahui, sebelumnya viral insiden balon gas meledak saat perayaan Hari Guru di Bekasi.
Insiden tersebut terjadi di halaman SDN Cimuning 1, Kota Bekasi, Sabtu (25/11/2023).
Baca juga: VIRAL Ibu dan Anak Sama-sama Jadi Polisi, Turut Razia Bareng Hingga Sang Anak Malu Dilihat Teman
Terdapat sejumlah fakta lain yang terungkap dari insiden tersebut, berikut ulasannya.
Rekaman Kejadian dari Beberapa Sudut
Video yang beredar luas di media sosial terdiri dari berbagai sudut, salah satunya direkam dari jarak yang cukup jauh.
Video menyorot kerumunan guru yang hendak melepas balon ke udara, mereka berkumpul di tengah lapangan sekolah.
Guru yang mengikuti prosesi pelepasan balon ke udara kompak memakai seragam batik putih bermotif hitam.
Tangan mereka menjulur memegang tali pengikat balon, aba-aba dari pemandu acara terdengar dari pengeras suara sebelum balon dilepas ke udara.
Saat aba-aba pelepasan balon belum selesai diucap, tiba-tiba suara ledakan dibarengi kobaran api membuyarkan momen tersebut.
Guru yang ikut dalam prosesi pelepasan terlihat kesakitan, terpapar ledakan dan kobaran api balon gas helium.
Sementara siswa yang menyaksikan terlihat panik, mereka tak kuasa menyaksikan kejadian membahayakan baru saja terjadi di hadapan.
Selain video dari jarak jauh, ada pula rekaman yang beredar menampilkan momen dari dekat yang menyoroti tangan para guru memegang tali pengikat balon.
Dari rekaman ini, terbukti balon tidak diberikan pemberat atau semacamnya sebelum dilakukan pelepasan ke udara.
Para guru hanya menggengam tali pengikat balon bersam-sama, sambil menunggu aba-aba dari pemandu acara saat momen pelepasan ke udara.
Rekaman ini sekaligus membantah bahwa, terdapat guru yang menggunakan korek api untuk melepas ikatan balon saat momen pelepasan.
Balon Sengaja Disulut Korek Api

Ledakan balon gas helium di momen peringatan Hari Guru Nasional SDN Cimuning 1 terjadi akibat disulut api, hal ini terbukti dari rekaman video seorang oknum guru laki-laki.
Dalam video detik-detik kejadian yang beredar di media sosial, terlihat guru laki-laki berseragam batik ikut dalam momen pelepasan balon gas.
Ketika guru yang lain tenang mengikuti prosesi pelepasan balon, guru laki-laki berpeci hitam justru mengarahkan korek ke salah satu balon.
Jika dilihat dalam rekaman yang beredar, tidak diketahui maksud guru laki-laki itu menyalakan korek api ke balon gas.
Dia dipastikan tidak berniat memotong tali pengikat balon atau semacamnya, guru laki-laki itu seolah sengaja menyulut api untuk meledakkan balon gas.
10 Orang Terluka
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Warsim Suryana mengatakan, insiden ledakan balon gas mengakibatkan 10 orang guru luka-luka.
"Jumlah korban 10, delapan sudah pulang (dari perawatan medis) sisanya dua lagi masih di rawat di rumah sakit," kata Warsim dilansir dari TribunTrends.com, Senin (28/11/2023).
Dia memastikan, korban hanya berasal dari guru tidak ada siswa atau anak yang terkena ledakan balon gas helium.
"Luka dibagian wajah dan tangan (10 orang guru), alhamdulillah untuk siswa tidak ada yang terluka," tegas dia.
Kasus Diselesaikan Tanpa Ada Pihak yang Menuntut
Warsim menjelaskan, insiden ledakan balon gas langsung ditangani Disdik Kota Bekasi, pihak sekolah serta Bimaspol setempat.
Untuk penyebab ledakan, pihaknya sampai saat ini masih menduga api berasal dari korek yang sengaja disulut oleh seorang oknum guru.
"Sudah ditangani dan tidak ada tuntutan dari para korban, info yang menyalakan korek baru sebatas dugaan," kata Warsim.
Komentar DPRD
DPRD Kota Bekasi menyeroti insiden balon gas meledak di SDN Cimuning 1, Kecamatan Mustikajaya dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional, Sabtu (25/11/2023) lalu.
Ketua Komisi 4 DPRD Kota Bekasi Daradjat Kardono mengatakan, insiden tersebut harus menjadi perhatian terutama peningkatan kesehatan dan keselamatan di lingkungan sekolah.
"Saatnya kita untuk menaruh perhatian lebih terhadap aspek keselamatan dan kesehatan di tempat-tempat penyelenggaraan pendidikan," kata Daradjat, Senin (27/11/2023).
Dia mengatakan, setiap sekolah harus peka dalam meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan terkait isu keselamatan, kesehatan, kerja (K3).
"Peningkatan kepedulian dan kewaspadaan terhadap isu-isu keselamatan di sekolah perlu dilakukan, bisa dibentuk tim satgas K3 untuk lebih fokus," terang dia.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Polres Probolinggo Fasilitasi Penjemputan Nenek Nortaji, Anak Janji Merawat |
![]() |
---|
Nenek Nortaji Bertemu Tiga Anak Kandunya di Panti Jompo Malang |
![]() |
---|
Viral Video Anak Usir Ibu Kandung di Probolinggo, Pemerintah Desa Buka Suara |
![]() |
---|
Anak Diduga Telantarkan Ibu di Probolinggo, Sebut Enggan Merawat |
![]() |
---|
Toko Miras di Malang yang Dipromosikan King Abdi Diperiksa Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.