Berita Viral

Viral Kisah Juanda Sitorus, Remaja Kuliah Sambil Rawat Ibu, Cuma Tidur 1 Jam Demi Hidupi Keluarga

Viral di media sosial kisah Juanda Sitorus, remaja yang berkuliah sambil mengurus keluarga. Dirinya bahkan rela tidur 1 jam setiap harinya.

Editor: Luky Setiyawan
TikTok/juanda_sitorus
Viral di media sosial kisah Juanda Sitorus, remaja yang berkuliah sambil mengurus keluarga. Dirinya bahkan rela tidur 1 jam setiap harinya. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Viral di media sosial kisah Juanda Sitorus, remaja Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara.

Remaja itu berkuliah sambil bekerja untuk menghidupi keluarga.

Kisah Juanda Sitorus mulai viral usai dirinya live TikTok bersama empat orang pria.

Bahkan demi menghidupi keluarga, dia rela tidur hanya satu jam setiap hari.

Baca juga: Fasilitasi Pelaku UMKM, Desa Randupitu Gelar Fun Day

Lantas bagaimana kisah lengkapnya?

Bermula dari live TikTok, Juanda Sitorus bercerita mengenai kisah hidupnya yang keras.

Juanda menyebut bahwa dirinya di pagi hari kerap di pasar untuk bekerja bongkar muat barang.

Kemudain dilanjut dengan kuliah, lalu kembali bekerja hingga malam hari sebagai tukang ojek.

"Ngapain di pasar pagi?," tanya seorang pria, dilansir dari TribunStyle.com.

"Bongkar muat barang," jawab Juanda.

"Orangtuanya masih ada?," tanya si pria.

"Masih, tapi tinggal satu bang. Sebenarnya dua-duanya masih hidup cuma bapak enggak tahu di mana," jelas Juanda.

Juanda kemudian menceritakan kegiatannya sehari-hari.

Mulai dari bongkar muat barang di pasar, kuliah, hingga ngojek.

"Kuliahnya enggak terganggu tuh?," tanya pria lain.

"Kan kerja dari jam 1 sampai jam 7 pagi, terus jam 8 kerja lagi, jam 2 kuliah, malam ngojek," papar Juanda.

Juanda mengatakan orangtuanya tak tahu kalau dirinya berkuliah.

Sementara itu soal waktu istirahat, ia mengaku hanya tidur 1 jam dalam sehari.

"Kuliah juga enggak tahu orangtua, kuliah diam-diam," kata Juanda.

"Tidurnya kapan?," tanya si pria.

"Tidur itu cuma satu jam bang dalam satu hari," jawab Juanda.

Jawaban Juanda membuat empat pria dalam live tersebut kaget.

Juanda mengaku sudah biasa dengan kegiatan yang padat.

"Udah biasa bang, orang udah 8 tahun juga kerja," tambah Juan.

Saat disinggung soal saudara, Juan mengaku dirinya anak bungsu.

Ia memiliki kakak namun sudah putus komunikasi.

"Aku anak terakhir, kakak lost contact bang enggak tahu di mana," ucap Juanda.

"Kamu tinggal berdua sama mama?," tanya si pria.

"Iya tinggal berdua, (bunda) enggak tak bolehin kerja sih bang," papar Juanda.

Juanda lantas membongkar penghasilannya sehari-hari.

Ia menyebut upahnya tidak menentu.

"Enggak banyak sih bang, tergantung muatan, tergantung mobilnya.

Sehari-hari aku bawa pulang uang Rp 80 ribu kadang Rp 120 ribu.

Kalau (kerja di) sawit kadang dapat Rp 70 ribu, kalau enggak banyak Rp 50 ribu.

Kalau ngojek kadang dapat kadang enggak, kalau dapat Rp 50 ribu," jelas Juan.

Selama ini Juan membiayai kuliahnya secara mandiri.

Setiap semester, ia harus menyetorkan uang sebesar Rp 2,5 juta.

"Kuliah bayar sendiri lah, per semesternya Rp 2,5 juta," kata Juan.

Saat ditanya keinginannya saat ini, Juan justru tak mengarah ke materi.

Ia hanya ingin orangtuanya tersenyum saja.

"Butuh apa? Enggak ada, untuk saat ini cuma butuh orangtua tetap senyum aja udah.

Kadang kalau tengah malam mau berangkat kerja tuh bunda suka nangis enggak jelas gitu. Itu aja sih, enggak lebih," pungkas Juanda.

Telat Nikah Demi Rawat Ibu Sakit & Bibi Disabilitas, Pria Sampai Hindari Jatuh Cinta: Takutnya

'Penampilan itu bonus' itulah pandangan Mohammad Hamzah saat ditanya mengenai sosok pasangan idaman.

Pria yang viral karena merawat ibu yang sakit dan bibi yang disabilitas itu mengaku menghindari jatuh cinta terlebih dahulu meski usianya menginjak 32 tahun.

Ia ingin fokus merawat ibu dan bibinya, namun ia bakal serius jika ada wanita yang mau menerimanya apa adanya.

Ya, Mohammad Hamzah berharap mendapatkan pasangan hidup yang turut mau menjaga ibu dan tantenya.

Hamzah, sapaannya merupakan pria 32 tahun asal Bayuwangi, Jawa Timur.

Hamzah banyak mendapat pujian lantaran merawat ibunya, Rahmah (73) yang sakit dan tantenya, Satunah yang menyandang disabilitas.

Sejak setahun lalu, kondisi ibunya cukup memprihatinkan. Kakinya kaku lantaran terjatuh membuatnya harus digendong untuk berpindah tempat.

Untuk sekedar duduk pun memerlukan bantuan orang lain. Sehingga Hamzah dengan telaten merawatnya.

Sementara tantenya masih bisa dikatakan mandiri lantaran hanya kaki dan tangannya saja yang kurang sempurna.

Sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara, ia merasa bertanggung jawab untuk mengurus keduanya. Pasalnya dua kakak lelakinya telah berkeluarga dan hanya dirinya yang masih melajang.

Sehingga ia berharap mendapatkan jodoh yang baik di kemudian hari.

"Belum (soal pasangan). Yang penting menerima keadaanku saat ini sudah Alhamdulillah. Kalau masalah penampilan itu bonus," ungkapnya kepada TribunJakarta.com, Sabtu (2/9/2023).

Sayangnya hingga saat ini ia masih ingin fokus untuk merawat ibu dan tantenya.

Apalagi ibunya harus dibantu untuk sekedar berpindah tempat termasuk untuk berjemur setiap pagi.

"Kalau cuma teman chat sih ada. Kalau dibilang deket sih nggak soalnya saya sendiri juga masih ingin sedikit menghindari jatuh cinta atau menikah dulu karena takutnya rumah tangga amburadul (berantakan). Tapi kalau memang ada yang bener-benar serius menerima saya InsyaAllah saya usahakan untuk segera meminangnya," pungkasnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved