Berita Viral

Tak Puas dengan Regulasi, Mahasiswa UIN Walisongo Keroyok Anggota KPM, Videonya Viral

Viral di media sosial mahasiswa UIN Walisongo Semarang keroyok anggota KPM usai tak puas dengan regulasi yang dianggap tak jelas.

|
Editor: Luky Setiyawan
http://www.suarakutim.com/wp-content/uploads/2016/08/keroyok.png
Ilustrasi - Viral di media sosial mahasiswa UIN Walisongo Semarang keroyok anggota KPM usai tak puas dengan regulasi yang dianggap tak jelas. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Beredar video viral mahasiswa UIN Walisongo, Semarang keroyok anggota Ketua Pemilihan Mahasiswa (KPM).

Aksi itu terjadi karena mahasiswa tak puas dengan regulasi yang dianggap tak jelas.

Momen mahasiswa UIN Walisongo Semarang keroyok anggota KPM yang viral tersebut terjadi saat debat pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM atau Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) pada Senin (27/11/2023).

Korban diketahui bernama Fadel Irmansyah (24).

Baca juga: Viral Kasus ART dan Pacar Culik Anak Majikan di Bandung, Tinggalkan Korban di Gang Usai Dapat Uang

Korban mengaku dipukuli dan ditendang saat kejadian tersebut.

Setelah korban pengeroyokan, Fadel pun melaporkan kejadian itu ke polisi.

"Lebih dari enam kali dipukuli. Dada ditendang juga. Kepala saya bocor, dijahit sampai tiga. Kata dokter lukanya agak dalam," ujar Fadel melalui telepon, Kamis (14/12/2023), dikutip TribunJabar.id dari Kompas.com.

Di hari yang sama ia melapor ke Polsek Ngaliyan, Fadel diarahkan melakukan visum.

Melalui kesaksian teman-temannya, ada sejumlah mahasiswa yang mengeroyoknya.

"12 orang yang saya laporkan," kata Fadel.

Adapun keributan ketika debat pemilihan Ketua dan Wakil Ketua DEMA itu terekam dalam sejumlah video.

Dalam video itu terlihat segerombol mahasiswa dengan emosi meluap ribut di luar gedung dalam area kampus.

Fadel mengatakan, diirnya dikeroyok dan dipukuli di sebelah Timur auditorium II Kampus III UIN Walisongo sekitar pukul 17.00 WIB.

Para mahasiswa itu disebut memprotes pelaksanaan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua DEMA UIN Walisongo.

Mulanya mereka hendak menemui Ketua KPM, akan tetapi Fadel yang menemui assa itu justru jadi target pelampiasan.

"Alasan mereka ketidakjelasan dari regulasi KPM," kata Fadel.

Pengakuan Saksi

Muhammad Bagus Faiz Daroini (23) saksi kejadian itu mengatakan, massa sudah bertemu Ketua KPM dan memperoleh jawaban.

Akan tteapi setelah dialogi, Ketua KPM ditaha massa agar tidak pergi.

"Mas Fadel di sana sampai ada kejar-kejaran. Targetnya ketua KPM, dia berhasil diamankan satpam, entah bagaimana pindah sasaran ke Mas Fadel. Dikejar masa aksi sampai terpojok dua tiga kali. Pertama bisa lolos, sampai ketiga terpojok di tiang listrik," ujar Bagus yang melihat kejadian.

Dia pun tak mempersalahkan jika kejadian tersebut dibawa ke ranah hukum. Menurutnya, hingga kini pihak Kampus belum ada tindakan.

"Responsnya silakan kalau mau dibawa ke jalur hukum. Dari kampus belum ada tindakan. Harapannya Plt Rektor ikut 'cawe-cawe', ikut mendukung. Saya harap Pak Menteri juga ikut respons, harapannya Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa) tahun depan berubah," jelasnya.

Kata Polisi

Kanitreskrim Polsek Ngaliyan, AKP Parjin menyampaikan, perkara itu masih ditangani.

Korban itu dimintai keterangan dan sebanyak enam saksi sudah diperiksa.

"Pemeriksaan masih tahap lidik. Kita sudah periksa korban dan enam saksi," ujar Parjin.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved