Kuliner Lumajang

Bercita Rasa Unik, Pastel Watik Jatiroto Lumajang Kebanjiran Pesanan Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Pemilik usaha Pastel Watik, Siti Sukmawati (45) mengaku pesanan juga banyak datang dari luar Kabupaten Lumajang.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Erwin Wicaksono
Pastel Watik asli Jatiroto Lumajang 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Lumajang - Pastel Watik asli Jatiroto Lumajang kebanjiran pesanan saat periode hari libur Natal dan Tahun Baru. Sebanyak 2.100 pastel ludes terjual per harinya.

Pemilik usaha Pastel Watik, Siti Sukmawati (45) mengaku pesanan juga banyak datang dari luar Kabupaten Lumajang.

"Syukurlah pada libur Natal ini pesanan begitu banyak. Sehari saja dapat laku sebanyak 2.100 pastel. Itu hanya pastel saja belum termasuk jajanan yang lain. Pembeli dari Surabaya banyak memesan pastel bikinan saya," ujar Sukmawati saat ditemui di Toko Pastel Watik miliknya, Rabu (27/12/2023).

Letak toko Pastel Watik yang strategis yakni di Jalan Nasional Jatiroto Lumajang membuat pelancong tak kesulitan menemukannya.

Pastel Watik ini dikenal memiliki cita rasa unik. Saat mencicipinya, kulit pastel terasa begitu lembut garingnya pas. Cita rasa gurih dominan pada bagian kulitnya.

Baca juga: Ke Banyuwangi, Presiden Jokowi: BLT El Nino Untuk Tingkatkan Daya Beli Masyarakat

Isian Pastel Watik berisi potongan wortel, daging dan telur ayam. Saat digigit, isian tersebut terasa lembut dan berasa manis dan asin.

Pastel bikinan Sukmawati dibandrol dengan harga Rp 10 ribu per pastel. Ukuran pastelnya jumbo. Sekali makan terasa kenyang.

Selain pastel, Toko Pastel Watik juga menjual aneka jajanan. Seperti risoles, tahu isi, ote-ote, keripik, dan berbagai jajanan tradisional lainnya.

Sukmawati bercerita dirinya sebelum sukses membuka usaha pada 3 tahun silam merupakan seorang pegawai toko pastel.

Baca juga: Rencana Lionel Messi Usai Jadikan Inter Miami Miniatur Barcelona, Kini Buat Klub Rasa Argentina

Ia akhirnya mencoba membuat sendiri pastel hingga akhirnya menemukan cita rasa yang pas.

"Sejak 1993 saya kerja di toko pastel. Waktu itu masih usia 13 tahun. Masih ingat seringkali gagal bikin pastel ya mungkin sudah ratusan kali mencoba membuat. Alhamdulillah saat ini pastelnya banyak yang suka," beber wanita ramah itu.

Menurut wanita yang disapa Watik itu perjalanan bisnisnya tak bisa dikatakan melewati jalan yang mulus. Watik mengaku acapkali menemui tantangan agar ritme usahanya terus berjalan.

"Ya namanya usaha pasti ada lika-likunya. Apalagi saat tepung mahal ya bagaimana caranya membuat pastel yang tetap enak namun dengan harga terjangkau," kenangnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Erwin Wicaksono/TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved