Berita Viral

Pengakuan Pak Totok Usai Tinggal di Panti Jompo, Betah Hingga Tak Mau Balik, Sampai Nahan Tangis

Terungkap pengakuan Pak Totok usai tinggal di panti jompo Malang. Mengaku betah hingga tak mau balik ke anaknya. Lansia itu sampai menahan tangisnya.

Editor: Luky Setiyawan
Kolase Tribunsumsel.com
Terungkap pengakuan Pak Totok usai tinggal di panti jompo Malang. Mengaku betah hingga tak mau balik ke anaknya. Lansia itu sampai menahan tangisnya. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Pengakuan Pak Totok, lansia viral usai tinggal di panti jompo terungkap.

Lansia yang ditelantarkan anak sendiri itu mengaku betah dan tak mau balik ke anaknya.

Dalam pengakuannya tersebut, Pak Totok yang viral itu sampai menahan tangisnya.

Diketahui, Pak Totok saat ini tinggal di Panti Jompo Griya Lansia Malang.

Baca juga: NASIB Pak Totok, Lansia Dibuang Anak ke Panti Jompo di Malang, Ngaku Mulai Merasa Betah

Pengakuan Pak Totok itu viral usai beredar unggahan TikTok dari ketua panti, Arief Camra.

Dalam unggahan tersebut, tampak lansia itu tak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Awalnya Arief Camra tampak menanyakan kabar Pak Totok yang kisah menyentuhnya tengah viral di media sosial.

"Gimana kabarnya?" tanya Arief Camra dikutip TribunJakarta dari TikTok.

"Baik," jawab Pak Totok.

Namun ternyta Pak Totok perlahan mulai menangis saat ditanya apakah betah tinggal di Panti Jompo Girya Lansia Malang.

"Gimana di sini, betah apa enggak?" tanya Arief Camra.

Pak Totok mengaku betah tinggal di panti jompo, karena dia bisa kembali menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Pasalnya di Panti Jompo Griya Lansia Malang, Pak Totok yang menderita stroke dibantu petugas untuk pergi ke musala dengan menggunakan kursi roda

"Betah, sembahyang, iya," ucap Pak Toto.

Air mata Pak Totok semakin tumpah saat ditanya soal keinginanya untuk kembali kepada DS dan DN yang telah membuangnya.

"Tidak ingin balik ke anak-anaknya?" tanya Arief Camra.

"Enggak, di sini saja," jawab Pak Totok.

Lebih jauh, meski dibuang sang anak hingga harus tinggal di panti Jompo Griya Lansia Malang tampak lebih rapi terawat usai sempat dibuang sang anak.

Pak Totok juga tampak bersih karena sudah memotong habis rambutnya.

"Perawatan Pak Totok,

pria yang dibuang anaknya ke Griya Lansia," tulis Arief dikutip TribunTrends.com dari TribunJakarta.com, Kamis (28/12/2023).

Tak hanya itu, penampilan Pak Totok bak sangat berbeda saat tiba di panti jompo.

Sebab kini Pak Totok sudah memakai baju koko baru.

Serta tak ketinggalan peci yang menutupi rambut pendeknya.

"Setelah dibersihkan sekarang tampak lebih segar," tulis Arief.

Diketahui sebelumnya, sosok Pak Totok diterlantarkan kedua anaknya karena merasa sakit hati diabaikan saat kecil.

Imbas itu, Pak Totok terpaksa menumpang di rumah kerabatnya di Rusunawa Bandarejo Sememi Surabaya.

"Ia sesungguhnya terlantar karena anaknya tidak peduli,".

Alasan lainnya anak pak Totok melakukan hal tersebut lantaran mengaku sakit hati.

"Kita gk pernah tau sedalam apa rasa sakit n pahit yg ank2nya lalui ketika bpk nya mengabaikan mereka dlu,"

"Jgn menghakimi anaknya..

Kita g tau seberapa sakit hati anaknya,"

"Aku percaya, kalau kita baik ke orang tua walau mereka sekeji apapun,

kita akan memutus sifat buruk itu baik ke anak kita maupun keturunan selanjutnya.

Jadi MAAFKANLAH," ungkap beberapa netizen.

Dibuang ke Panti Jompo, Totok Pilu Difitnah 2 Anak Kandungnya, Bantah Terlantarkan saat Kecil

Dituding tak rawat kedua anaknya Desy dan Deny saat kecil, Totok lansia terlantar pun bereaksi.

Diberitakan sebelumnya, Totok adalah lansia penderita stroke yang dibuang kedua anaknya ke panti jompo di Malang, Jawa Timur.

Kendati demikian, Totok yang terkena stroke itu membantah telah menelatarkan kedua anaknya.

Ini ditanyakan langsung oleh Ketua Yayasan Griya Lansia Khusnul Khatimah, Arief Camra.

Dalam salah satu kesempatan, Pak Totok pun membantah telah menelantarkan anak-anaknya.

Dia tak menyangka anak-anaknya tega memfitnah dirinya.

Dia juga membantah keras telah menelantarkan anak-anaknya.

"Ini, sama Desy itu sejak kecil sampeyan rawat atau endak?" tanya Arief Camra.

Dengan tegas, Pak Totok menjawab merawat anak-anaknya.

"Iya rawat," jawab Pak Totok mantap.

Menegaskan lagi, Ketua Yayasan kembali mengulangi pertanyaan yang sama.

"Kok katanya ndak pernah dirawat?" ujar Arief Camra.

Dengan cepat Pak Totok membantah hal itu, bahkan mengulangi jawabannya sampai tiga kali.

"Enggak, enggak, enggak (bohong itu)" jawab Pak Totok mengelak.

"Dirawat ya? Dirawat?" tanya Arief Camra lagi.

"Iya" jawab Pak Totok dengan yakin.

Dibuang 2 Anaknya ke Panti Jompo

Sebelumnya kisah ini diunggah akun TikTok @ariefcamra, Ketua Yayasan Griya Lansia Khusnul Khatimah, dikutip Rabu (27/12/2023).

Kedua anak Totok, Desy dan Deny mengantarkan sang ayah yang sudah menderita sakit stroke.

Dikatakan Ketua Yayasan Griya Lansia Khusnul Khatimah, Totok diantarkan kedua anaknya sampai kematiannya tiba.

Jika perlu, menurut Ketua panti jompo itu, dua anak Totok minta kematian ayahnya tidak dikabarkan.

Parahnya, mereka minta Totok langsung dikubur saja.

Kisah lansia ini sontak menyita perhatian publik bahkan tak sedikit yang turut prihatin dengan yang dialaminya.

"Mereka bilang, kalau ayah saya meninggal, saya tidak usah dikabari. Langsung dikubur saja," tulisnya.

"Siang ini saya mewakili Griya Lansia, menerima penyerahan seorang ayah (namanya pak Totok) yang menderita sakit stroke," sambungnya.

"Mirisnya, pak Totok diserahkan total ke Griya Lansia, oleh dua anak kandungnya sendiri. Bernama Desy dan Deny (tampak foto)," tambahnya.

Belum cukup, kedua anak Totok tidak akan hadir dalam pemakaman Totok jika meninggal.

"Diserahkan secara keseluruhan sampai kematian ayahnya tiba, dan jika tertakdir meninggal di Griya Lansia, dua anak ini menyatakan tidak perlu dikabari.

Silakan langsung dikubur," tulis akun @ariefcamra, Ketua Yayasan Griya Lansia Khusnul Khatimah.

Alasan 2 Anak Antar Ayahnya ke Panti Jompo

Melansir TribunJabar.id, Ketua Yayasan itu mengungkapkan penyerahan Totok itu beserta pernyataan di atas meterai yang ditandatangani dengan saksi.

Kendati terdengar tega, menurut Ketua Yayasan, ada alasan kedua anak Totok menyerahkan ayahnya ke Panti Jompo.

Rupanya sebelum diserahkan, Totok sudah ditelantarkan anak-anaknya.

Ketua Yayasan itu menuturkan, kedua anak Totok sakit hati karena sedari kecil tidak pernah mendapat perhatian dari si ayah.

Makanya, Desy dan Deny merasa diabaikan dan tidak merasakan kedekatan dengan si ayah.

Setibanya di Panti Jompo, Totok mendapatkan perawatan dari pihak Yayasan Lansia Khusnul Khatimah.

Alasan dua anak Totok mengantarkan sang ayah ke panti jompo. (TikTok/ariefcamra)
Kisah Pilu Totok, ayah yang dibuang anaknya ini sontak jadi sorotan publik yang turut pilu dengan nasibnya.

Namun, ada juga warganet yang menyoroti penyebab dua anaknya itu tega menyerahkan ayahnya hingga kematiannya tiba di Panti Jompo.

Itulah alasan kedua anak Totok tidak mau merawat ayahnya.

Setibanya di Panti Jompo, Totok mendapatkan perawatan dari pihak Yayasan Lansia Khusnul Khatimah.

Kisah Pilu Totok, ayah yang dibuang anaknya ini sontak jadi sorotan publik yang turut pilu dengan nasibnya.

Reaksi warganet beragam, paling banyak mengecam tindakan dua anak Totok menyerahkan ayahnya ke panti jompo.

Namun, ada juga warganet yang menyoroti penyebab dua anaknya itu tega menyerahkan ayahnya hingga kematiannya tiba di Panti Jompo.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved