Berita Lumajang

Siswa SMA di Lumajang Meninggal Dunia Usai Berenang di Pemandian Selokambang

Seorang pelajar SMA di Lumajang meninggal dunia usai praktik berenang di Pemandian Alam Selokambang

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Polsek Sumbersuko
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di Pemandian Alam Selokambang, Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (31/1/2024). 

Polisi telah menerima laporan atas kejadian tersebut. Sejumlah saksi dari pihak sekolah juga tengah dimintai keterangan oleh kepolisian.

"Atas kasus ini, kami terima laporannya dan kami limpahkan ke Polres Lumajang yang akan menanganinya," terang Waluyo.

Sementara itu, ditemukan fakta dari olah kejadian perkara jika kedalaman kolam yang digunakan korban untuk berenang lebih dari 1,5 meter.

"Yang bersangkutan atas penilaian guru bisa berenang. Secara kasat mata, di kolam itu kalau berdiri pun tidak tenggelam. Kita gali fakta dulu apakah korban memiliki rekam medis penyakit lainnya," jelas Waluyo.

Usai kejadian tersebut, korban diketahui langsung dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan di pemakaman desa setempat.

Di sisi lain, guru olahraga SMA Islam Lumajang, M Idfian Akbar usai dimintai keterangan di Polsek Sumbersuko membenarkan jika korban sejatinya bisa berenang dan mendapat nilai yang bagus saat ujian praktik.

"Nilainya 96 saat ujian praktik berlangsung. Di atas rata-rata," ungkapnya.

Idfian tak menampik jika dirinya memang mempersilakan para siswanya bermain asalkan memang betul-betul bisa berenang. Ia tak mengetahui jika pada akhirnya korban ternyata mengajak rekannya bermain tahan nafas di kolam renang.

"Mungkin luput dari pantuan saya, korban tiba-tiba menyendiri dari rombongan. Terus katanya latihan pernafasan sendiri tapi terus kok tidak kembali," terangnya.

Idfian menambahkan jika dirinya baru saja mengajar olahraga di SMA Islam Lumajang sejak beberapa waktu ini.

"Memang anak-anak mintanya lokasi ujian praktik renangnya di Selokambang. Saya baru mengajar di sini menggantikan guru yang lama," sebut Idfian.

Sang guru mengenang korban merupakan sosok murid yang baik dan semangat mengikuti pelajaran di sekolah.

"Namun tiga hari belakangan ini saya melihat sering diam sedang biasanya aktif dan bergurau. Tadi pun sebelum berangkat waktu di mobil diem terus," tutupnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Erwin Wicaksono/TribunJatimTimur.com)

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved