Beras Mahal

Harga Beras Mahal, Beras Murah dari Bulog Banyak Diburu Masyarakat di Kota Blitar

Mahalnya harga beras membuat masyarakat memburu beras murah atau beras stabilisasi pangan dan harga pangan (SPHP) dari Bulog di pasaran Kota Blitar

Editor: Sri Wahyunik
TribunMataraman.com/Samsul Hadi
Pak Ho (kanan) bersama pekerjanya menunjukkan beras SPHP yang masih tersisa di kiosnya di Pasar Pon Kota Blitar, Kamis (8/2/2023).  

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BLITAR - Mahalnya harga beras membuat masyarakat memburu beras murah atau beras stabilisasi pangan dan harga pangan (SPHP) dari Bulog di pasaran Kota Blitar.

Seperti yang terlihat di kios beras milik Oen Huu atau Pak Ho di Pasar Pon Kota Blitar, Kamis (8/2/2024).

Sebanyak 400 pack beras SPHP kemasan 5 kilogram atau sekitar 2 ton beras SPHP yang baru datang di kios milik Pak Ho langsung ludes dibeli masyarakat.

"Kemarin baru datang beras SPHP sebanyak 400 pack atau sekitar 2 ton. Hari ini langsung habis diserbu pembeli," kata Pak Ho ditemui di kiosnya di Pasar Pon.

Pak Ho mengatakan minat masyarakat terhadap beras SPHP dari Bulog sangat tinggi di tengah terus melambungnya harga beras.

Harga beras SPHP masih terjangkau, yaitu Rp 54.500 per kemasan 5 kilogram atau Rp 10.900 per kilogram.

Sedang harga beras di pasaran saat ini terus naik. Sekarang, di tingkat grosir harga beras medium mencapai Rp 14.500 per kilogram dan harga beras premium tembus Rp 16.000 per kilogram.

"Adanya distribusi beras SPHP dari Bulog ini sangat membantu masyarakat saat harga beras mahal. Kami berterimakasih kepada Bulog," ujarnya.

Menurut Pak Ho, permintaan beras SPHP dari Bulog di masyarakat lumayan banyak. Tapi, pasokan beras SPHP dari Bulog ke pedagang terbatas.

Seminggu sekali, kios milik Pak Ho hanya mendapat pasokan sebanyak 400 pack kemasan 5 kilogram beras SPHP dari Bulog.

Baca juga: Keluar dari Mobil Polisi, Tukang Parkir Langsung Dicurigai Sebagai Intel, Videonya Viral

Untuk itu, Pak Ho juga membatasi pembelian beras SPHP kepada konsumen. Tiap konsumen maksimal bisa membeli beras SPHP sebanyak 3 sampai 5 pack.

"Karena permintaan banyak dan pasokannya juga terbatas, pembelian kami batasi 3-5 pack per konsumen. Supaya merata dan benar-benar tepat sasaran," katanya.

Pak Ho memperkirakan harga beras masih bisa naik lagi. Apalagi, sebentar lagi masuk bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

Biasanya, menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri kebutuhan beras di masyarakat meningkat. Sedang pasokan beras dari petani ke pedagang berkurang.

"Masa panen padi di petani diperkirakan baru terjadi pada April 2024. Kalau pasokan berkurang dan permintaan tetap atau malah meningkat otomatis harga akan naik," ujarnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Samsul Hadi/TribunJatimTimur.com)

 

 

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved