Liputan Investasi Daerah

Tantangan Investasi di Jember, HIPMI: Perijinan Tidak Selesai Satu Meja

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jember, angkat bicara soal tantangan Investasi di Kabupaten Jember

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Dokumen Pribadi
Ketua Dewan Kehormatan HIPMI Jember, Agusta Jaka Purwana 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jember, angkat bicara soal tantangan Investasi di Kabupaten Jember.

Ketua Dewan Kehormatan HIPMI Jember, Agusta Jaka Purwana mengatakan, tantangan investasi selama ini, banyaknya regulasi perizinan masih terlalu ribet bagi pemodal. Bahkan tidak bisa diselesaikan dalam satu meja. 

"Pengennya pengusaha itu, dalam satu meja itu (berkas) selesai semua. Tidak kesini, kesitu. Di meja sini peraturannya beda lagi, di meja sana beda lagi aturannya," ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler, Rabu (28/2/2024).

Selain itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember selama ini, juga tidak pernah menawarkan kepastian fasilitas penunjang usaha. Tentunya, hal tersebut membuat investor gamang tanam modal.

"Seperti ketersediaan listriknya, airnya. Sebab fasilitas tersebut yang selalu jadi pertimbangan investor untuk berinvetasi ke suatu daerah," kata Agusta.

Menurutnya, masalah lain yang membuat investor tidak mau menanam modal. Karena jalur transportasi di Jember menuju kota besar, cukup jauh dan sering macet.

"Walaupun di Jember ada bandara, tetapi kondisinya juga masih seperti itu. Tidak ada wacana, bandara ini mau diapakan, jalur penerbangannya cuma ke Sumenep saja, dan tidak menguntungkan bagi pengusaha," kata Agusta.

Pria yang juga Komisaris BIN Cigar ini mengatakan, selama tiga tahun kepemimpinan Bupati Jember Hendy Siswanto, kondisi Bandara Notohadinegoro tetaplah seperti itu, tidak ada kemajuan sarana penerbangan.

"Tidak ada penambahan run way, kalau ada penambahan tujuan penerbangan, kan kelihatan geliatnya untuk meningkatkan invetasi. Karena kalau kami dari Jember untuk menuju Surabaya, kalau lewat jalur darat. Dari dulu masih terkendala di Klakah, Lumajang. Kalau mau ke Banyuwangi, kami terkendala di Gumitir," kata Agusta lagi.

Baca juga: Viral Sosok Erlin Suastini, Wanita Bebas Temui Presiden Jokowi Tanpa Diadang Paspampres

Sementara itu, Ketua HIPMI Jember Restu Prayogi mengatakan pertumbuhan Invetasi tahun 2024, memang sedikit mengalami keterlambatan. Karena dampak dari Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Namun, untuk di Kabupaten Jember tentunya, juga masih menunggu selesainya Pilkada Bupati dan Pilgub 2024. Namun HIPMI optimis, invetasi di Jember akan kembali baik pasca pelaksanaan Pilpres dan Pileg," tanggapnya.

Mengingat, kata dia, pada 2023 banyak investor masuk di Kabupaten Jember. Sehingga pasca pesta demokrasi, dapat dipastikan akan ada peningkatan melesat.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved