Kota Mojokerto Banjir
4.506 Warga Kota Mojokerto Terdampak Banjir Parah
Banjir yang mengepung Kota Mojokerto itu berdampak langsung ke masyarakat. Total sekitar 4.506 warga terdampak banjir tersebut.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, MOJOKERTO - Ribuan warga di Kota Mojokerto terdampak banjir, Rabu (6/3/2024).
Hasil mitigasi oleh petugas gabungan dari Satuan Koordinasi Pelaksanaan Penanggulangan Bencana (Satkorlak PB) Kota Mojokerto, setidaknya banjir merendam empat Kelurahan, tujuh lingkungan di tiga Kecamatan, yakni Kecamatan Magersari, Kranggan dan Prajurit Kulon.
Rata-rata ketinggian air banjir di jalan raya dan merendam permukiman warga sekitar 30-50 sentimeter.
Banjir yang mengepung Kota Mojokerto itu berdampak langsung ke masyarakat. Total sekitar 4.506 warga terdampak banjir tersebut.
Satkorlak PB Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo, mengatakan fokus dalam penanggulangan bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di tiga kecamatan.
"Dari lokasi terdampak banjir tersebut itu jumlah warga perkiraan sekitar hampir lima ribu warga yang terdampak," kata Gaguk saat meninjau rumah pompa di Perum Griya Permata Meri, Rabu (6/3/2024).
Baca juga: Gubernur Jatim: Kenaikan Harga Beras Diprediksi Hingga Lebaran Idul Fitri
Ia mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder, termasuk BPBD Provinsi Jawa Timur dalam penanggulangan banjir di wilayah Kota Mojokerto.
"Upaya paling cepat agar banjir surut adalah kita mengaktifkan rumah pompa yang beroperasi optimal 24 jam. Jumlah rumah pompa yang ada, kita akan dibantu oleh BPBD Provinsi Jawa Timur untuk pompa yang cukup besar. Kita fokuskan di lingkungan perumahan Meri ini, sehingga lebih mempercepat surutnya air," bebernya.
Menurut dia Pemkot juga akan mengambil tindakan cepat jika warga membutuhkan tempat untuk mengungsi.
"Kita akan koordinasi dengan Camat jika ada warga yang membutuhkan (Tempat Mengungsi) maka kita siapkan, di fasilitas-fasiltas milik Pemkot Mojokerto. Jika itu semuanya dibutuhkan kita segera siapkan," ujar Gaguk.
Baca juga: Selain Jaga Daerah Aliran Sungai, Program Sekardadu Banyuwangi Merambah Sektor Wisata
Gaguk sekaligus Sekdakot Mojokerto ini menegaskan penyebab banjir adalah dipicu curah hujan tinggi, yang menyebabkan beberapa aliran Sungai Sadar meluap membanjiri kawasan permukiman.
"Dampak dari tingginya debit air sungai di beberapa tempat itu tentunya akan mengalir ke wilayah ke lebih rendah. Nah, kebetulan di sini kondisinya lebih rendah sehingga larinya air (Banjir) ke sini," ungkapnya.
Imbas banjir di Kota Mojokerto juga menyebabkan beberapa sekolah meniadakan kegiatan belajar mengajar.
Baca juga: Dugaan Penganiayaan Siswa SMP Al Izzah Kota Batu, Polisi Periksa 6 Anak
"Beberapa sekolah juga diliburkan karena kawasan terdampak banjir. Tentunya sekolah diliburkan karena untuk kepentingan siswa sendiri. Di samping tidak fokus belajar dan juga membahayakan jika kondisi kawasan banjir," tambahnya.
Ditambahkan Gaguk, pihaknya belum dapat memprediksi kapan banjir yang merendam perkotaan Kota Mojokerto akan surut total.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Mohammad Romadoni/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.