Elpiji Oplosan
Pabrik Gas Elpiji Subsidi Oplosan di Pasuruan Dibongkar, Suplai ke Sejumlah Toko
Polisi menyita tabung elpiji 3 kg sejumlah 233 tabung kondisi kosong, dan elpiji 3 kg sejumlah 29 tabung kondisi terisi.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SURABAYA - Anggota Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jatim membongkar praktik pengoplosan gas bersubsidi yang beraksi di kawasan Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Penyidik berhasil menangkap seorang tersangka berinisial S. Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Luthfie Setiawan mengatakan, tersangka memindahkan isi gas dari elpiji subsidi berukuran 3 kg, ke dalam ke tabung non-subsidi kosong dengan kapasitas volume 5,5 Kg, 12 Kg, dan 50 kg.
Tabung kosong berkapasitas 5,5 Kg membutuhkan 2 tabung gas elpiji bersubsidi 3 Kg. Kemudian, tabung kosong berkapasitas 12 Kg membutuhkan 5 tabung gas elpiji bersubsidi 3 Kg.
Tabung kosong berkapasitas 50 Kg membutuhkan sekitar 18-19 tabung gas elpiji bersubsidi 3 Kg.
Baca juga: Tiga Remaja di Surabaya Dianiaya Lalu Dicekoki Miras dan Kecubung
"Adapun kapasitas pembelian elpiji 3 kg setiap harinya sebanyak 270-300 tabung elpiji 3 kg. Dia sudah melakukan aksinya sejak bulan November 2023 hingga tanggal 30 Januari 2024," katanya di Mapolda Jatim, Rabu (13/3/2024).
Caranya, lanjut Luthfie, tabung gas elpiji bersubsidi berkapasitas 3 kg yang berisi gas itu, sebelumnya direndam ke dalam ember besar berisi air panas. Hal tersebut dilakukan manakala cuaca di lokasi dalam keadaan dingin.
Kemudian, memindahkan isi gas dengan menggunakan alat pipa terbuat dari bahan logam (pen) yang disuntikkan pada bagian karet 'pentil' masing-masing tabung.
"Setelah gas dipindahkan, tersangka memberi tutup segel, yang diperoleh dengan membeli di toko online melalui Shopee pada tabung yang berisi gas tersebut dan tabung elpiji siap diedarkan atau dijual," katanya.
Baca juga: De Access Malang Beri Pendidikan Kapal Pesiar, Perhotelan, Kuliner dan Administrasi di Malang Raya
Tabung gas elpiji oplosan tersebut, ternyata dijual di sejumlah toko kelontong dan tukang las yang ada di kawasan Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya.
Tersangka memperoleh keuntungan setiap bulannya, rata-rata sekitar Rp10 juta. Keuntungan yang didapat dalam tabung yang paling banyak dari penjualan tabung elpiji berkapasitas 12 kg. Karena mendapatkan keuntungan Rp35 ribu per tabung.
Luthfie menambahkan, pihaknya masih melakukan pengembangan lanjutan atas kasus tersebut, dengan menelusuri sumber penyedia pasokan gas elpiji bersubsidi 3 kg yang diperkirakan berada di kawasan Kabupaten Sidoarjo.
Termasuk dengan mengejar sosok tersangka lain berinisial N, yang diduga kuat menyediakan pasokan elpiji bersubsidi berukuran 3 kg untuk melancarkan bisnis pengoplosan gas elpiji tersebut.
"Para tersangka sudah melakukan aksi ini 3 bulan ke belakang. Dan kami masih melakukan pengembangan yaitu lokasi pembelian elpiji 3 kg yang ada di Sidoarjo (sebab pasokan awal), kami masih dalami lokasinya," pungkasnya.
Dalam pengungkapan kasus tersebut polisi menyita tabung elpiji 3 kg sejumlah 233 tabung kondisi kosong, elpiji 3 kg sejumlah 29 tabung kondisi terisi, elpiji 5,5 kg sejumlah 2 tabung kondisi kosong, elpiji 12 kg sejumlah 143 tabung kondisi kosong, elpiji 12 kg sejumlah 11 tabung kondisi terisi, dan elpiji 50 kg sejumlah 25 tabung kondisi kosong.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Luhur Pambudi/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.