Pembunuhan di Gresik

Kejanggalan Pembunuhan Sadis di Gresik, Mulai dari Suami Tidak Tahu dan Diduga Bunuh Diri

Polisi mendalami sejumlah kejanggalan yang ditemukan dalam kasus meninggalnya ibu rumah tangga yang juga agen bank di Gresik

Editor: Sri Wahyunik
Surya / Willy Abraham
Mahfud saat memperagakan kondisi istrinya saat pertama kali ditemukan tewas 

"Yang pertama mengangkat jenazahnya kakak saya," tambahnya.

Bahkan, sang suami sempat mengira bahwa istrinya merupakan korban bunuh diri.

"Kan tak kira bunuh diri atau apa, tapi kok ternyata barang saya hilang semua," ungkapnya.

Ia mengaku bahwa atas kejadian tersebut, uang miliknya yang berada di kamar hilang.

"Kan saya belum tahu ya motifnya apa, ternyata saya lihat loker saya kok hilang semua. Uang senilai hampir 160 juta dan handphone saya hilang," jelasnya.

Ia berasumsi bahwa saat kejadian, istrinya sempat melakukan perlawanan terhadap pelaku.

Baca juga: Tiga Warga Balen Bojonegoro Tewas Usai Pesta Miras, Keluarga Menolak Autopsi

"Kemungkinan juga istri saya tahu dan melawan," pungkasnya.

Pihak keluarga saat ditemui di kamar mayat RSUD Ibnu Sina Gresik, H. Khuzaini (65), ibu Mahfud mengatakan, sekitar Pukul 03.00 WIB sempat mengetok pintu rumah Mahfudl untuk membangunkan makan sahur. Namun, tidak ada respons, sehingga ditinggal kembali ke rumah yang jaraknya hanya berdampingan. 

Kecurigaan pencurian tersebut juga tidak kelihatan, sebab pencuri lewat pintu belakang, sehingga H. Khuzaini melanjutkan ke masjid untuk salat subuh. Sepulang dari salat, kembali pulang ke rumah dan melanjutkan bersih-bersih piring. 

"Kemudian, tertidur. Tahu-tahu dibangunkan Mahfudl, sambil meminta tolong. Saya langsung lari ke rumah dan masuk kamar. Dan melihat Datun (Panggilan akrab Wardatun Thoyyibah) terlungkup di lantai. Di kasur juga banyak darah. Sedangkan anaknya masih tidur," kata Khuzaini. 

Setelah melihat Datun terlungkup di lantai, Khuzaini langsung mengangkat jasad Datun ke atas tempat tidur yang telungkup di lantai. Mengambil anaknya yang masih tidur. Setelah itu, membersihkan tempat tidur dan membersihkan wajah Datun yang berlumuran darah menggunakan tangan.  

"Saya kira digigit ular, sebab terlihat ada lubang-lubang di leher. Dan baju daster yang dipakai juga berlumuran darah. Baru sadar kalau itu pencurian, setelah anak saya (Mahfudl), mengetahui uang di lemari tidak ada dan pintu belakang terbuka," katanya. 

Menurut Khuzaini, setelah itu tetangga ramai dan perangkat desa datang. Perangkat desa ada yang lapor ke Polisi. Dan kejadian tersebut membuatnya heran.

"Baru kali ini, ada pencurian juga pembunuhan. Setahu saya, tidak ada kejadian seperti ini," katanya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Willy Abraham/TribunJatimTimur.com)

 

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved