Parcel Lebaran
Jelang Lebaran Kebanjiran orderan, Ibu Muda di Ponorogo Ini Jual Parcel Mulai Harga Rp 15 Ribu
Warga Desa Madusari, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo menjual parcel mulai harga Rp 15 ribu hingga ratusan ribu, dan pesanan pun mengalir
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PONOROGO - Syamrotul Fitri kembali menangkap peluang berbisnis parcel jelang lebaran. Warga Desa Madusari, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo ini pun menjual parcel mulai harga Rp 15 ribu hingga ratusan ribu.
Di rumahnya, Jalan Ponorogo-Pacitan, Desa Madusari, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo Syamrotul mulai membuat pesanan parcel yang masuk.
Ibu satu orang anak ini, hanya dibantu oleh suaminya. Setiap harinya menyelesaikan ratusan parcel pesanan masuk.
Perempuan berusia 34 tahun ini secara telaten menata parcel yang terdiri dari jajanan kalengan hingga sirup. Tangannya lincah memberikan lem dari satu bungkus jajanan agar menempel ke bungkus jajanan lainnya.
Setelah selesai, kemudian menutupnya dengan plastik. Lalu plastik dipress hingga terbentuk parcel yang cantik. Lebih ciamik lagi diberi selamat idul fitri.
“Setiap hari selesai salat tarawih sampai malam. Nanti habis sahur dilanjut sampai pagi. Cuma berdua sama suami,” ungkap Syamrotul, Sabtu (30/3/2024).
Dia mengaku mukai menangkap peluang parcel lebaran sejak 3 tahun lalu. Dia menerangkan awalnya parcelnya berisi sembako seperti gula, minyak goreng, mie, kopi dan teh.
“Tahun ini harga sembako melejit. Saya akhirnya punya siasat baru bikin parcel jajan,” kata lulusan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini.
Dia menjelaskan untuk parcel yang disediakan seharga Rp 15 ribu. Untuk paket hemat Rp 15 ribu ini bisa disebut paket asul-asul halal bihalal.
“Saya sudah menerima 150 bungkus. Isinya itu minuman teh botol begitu, dengan kukis lalu dibungkus diberi pita dan ada label idul fitri,” terangnya.
Selain parcel paket hemat Rp 15 ribu ada paket lain. Ada yang Rp 35 ribu, Rp 50 ribu, Rp 60 ribu, Rp 75 ribu, Rp 100 ribu, Rp 125 ribu.
“Dan bisa costum harga sesuai budget. Kami ndak pakai rotan, tapi pakai kayak keranjang. Agar bisa digunakan kembali,” tegasnya.
Syamrotul mengaku membuka pemesanan pada ramadan ke-10. Dia menyebutkan cukup terlambat. Saat itu dia hanya mengupload di instagram, facebook dam status Whatsapp.
“Tidak saya masukkan marketpalce. Takut pecah karena ada pecah belah (sirup) takut pecah,” bebernya.
Menurutnya, dia mulai menbuka orderan pada ramadan ke-10. Besok paginya, dia total sudah masuk 150 pesanan parcel paket Rp 50 ribuan.
Baca juga: Sensasi Menyedot Rawon Sumsum Gugah Selera Berbuka Puasa, Kuah Berbumbu Khas Segar dan Gurih
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim-timur/foto/bank/originals/Banjir-pesanan-parcel-ponorogo.jpg)