Warga Tolak Pembangunan Musala

Dinilai Tidak Seakidah, Pembangunan Musala di Trenggalek Ditolak Warga

Warga unjuk rasa menolak pembangunan Musala tersebut lantaran dinilai tak sepaham dan seakidah.

Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/sofyan candra
Aksi Damai Warga Kelurahan Kelutan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek Menolak Pembangunan Musala 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Trenggalek - Pembangunan musala di RT 07 RW 03 Kelurahan Kelutan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek mendapatkan penolakan dari warga setempat, Selasa (14/5/2024).

Warga unjuk rasa menolak pembangunan Musala tersebut lantaran dinilai tak sepaham dan seakidah.

Seorang jemaah pendukung pembangunan musala, Anwar Zaini, menuturkan pembangunan tempat ibadah tersebut bermula dari salah satu Organisasi Masyarakat (Ormas) besar di Trenggalek yang menginginkan adanya musala di lokasi tersebut.

Namun dengan berbagai pertimbangan yang ada pembangunan musala atas nama Ormas tersebut diurungkan.

"Karena diurungkan oleh pemilik tanah diambil alih untuk dibangun musala pribadi (bukan atas nama Ormas)," kata Anwar, Selasa (14/5/2024).

Pembangunan musala tersebut bertujuan untuk memberikan tempat ibadah bagi pegawai pemilik tanah, yang mempunyai gudang tepat di samping lokasi pembangunan musala.

Baca juga: LINK Live Bali United Vs Persib Bandung di Championship Series Liga 1 2023, Siaran Indosiar

"Jadi ada miss komunikasi. Apalagi terkait penolakan tersebut juga tidak ada komunikasi sebelumnya," lanjutnya.

Anwar sendiri enggan menjawab penilaian musala tersebut akan digunakan untuk beribadah orang yang berbeda akidah, dengan mayoritas warga yang ada di Kelurahan Kelutan. Ia lebih memilih untuk mengembalikan perdebatan tersebut kepada pemerintah dan aparat.

"Di mana letak kerukunan beragama karena saya Islam, yang mendemo juga Islam, saya salat mereka (pendemo) juga salat, dan musala itu untuk keperluan salat juga," tegas Anwar.

Baca juga: Usai Flexing di Medsos, Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Didakwa Terima Suap

Terkait pembangunan musala sendiri untuk sementara akan dihentikan. Namun tidak menutup kemungkinan, nantinya akan dilanjutkan karena pondasi sudah jadi dan pegawai pemilik tanah yang bekerja di lokasi tersebut membutuhkan tempat untuk salat.

"Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya, teman-teman akan musyawarah," tambahnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Sofyan Candra/TribunJatimTimur.com)

 

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved