Ekonomi Bisnis UMKM

Andalkan JNE, Kripik Pare dan Stik Daun Kelor Produk UMKM Jember Melanglang di 14 Daerah Indonesia 

Kehadiran jasa perusahaan ekspedisi JNE dinilai membantu distribusi produk pelaku UMKM di Jember, termasuk oleh Makecy Indonesia

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Yusuf Yudistira, Founder Makecy Indonesia, pelaku UMKM di Jember sedang menata kemasan kripik pare untuk dikirim ke Bali menggunakan jasa ekspedisi JNE 

Fitur layanan digital dari JNE tersebut sangat membantu sekali terhadap para pelaku usaha. Sebab kata dia, hal itu dapat mempertahankan kepercayaan konsumen kepada pelaku UMKM

"Jadi memudahkan kami memberikan jawaban kepada konsumen secepat mungkin. Seandainya kami harus menghubungi pihak JNE, lalu meminta JNE yang memantau paket kami sampai mana, itu akan menghambat kami dalam memberikan jawaban kepada konsumen," tutur Yudistira.

Selain itu, kata Yudistira, layanan JNE Cargo yang disediakan jasa ekspedisi ini juga sangat membantu UMKM. Karena ada harga khusus pengiriman paket ke luar daerah, dengan kapasitasnya besar.

"Karena secara berat produk kami tidak banyak, tetapi untuk volume itu memang makan tempat. Nah, saya memilih ekspedisi yang punya fitur cargo karena bisa menyesuaikan dengan kebutuhan para pelaku usaha," paparnya.

Baca juga: Catatan 6 Pemain Asing Persija Selama Liga 1 2023/2024, 1 Nama Kans Didepak Thomas Doll

Mengingat setiap bulannya, Yudistira mengaku harus mengirim tiga hingga empat kardus ukuran besar di setiap kota yang telah berlangganan. Jadi, adanya layanan JNE Cargo membuat ongkos pengirimannya lebih murah.

"Untuk satu kardus isinya 50 hingga 60 kemasan kripik dan stik. Kami satu bulan itu bisa kirim hingga empat kardus lebih itu untuk satu kota. Sementara kami punya 10 kita lebih sehingga banyak pengemasan dalam jumlah besar, karena memang dijual di supermarket dan juga pusat oleh-oleh di kota tersebut," imbuhnya.

Dia mengatakan produknya tersebut telah dipasarkan oleh 20 reseller di Jawa Timur dan juga di 15 ritel modern yang tersebar di beberapa kota besar Indonesia.

"Termasuk di pusat oleh-oleh beberapa daerah, seperti Jakarta, Surabaya dan paling jauh di Kota Batam," tambah Yudistira.

Selama memanfaatkan layanan kurir JNE untuk pengiriman produk, Yudistira mengaku seluruh barangnya sampai di tangan para konsumen dalam kondisi utuh.

"Ini jujur selama ini belum pernah ada kejadian barang itu rusak atau hilang. Selama menggunakan jasa ekspedisi JNE untuk pengiriman paket," katanya.

Namun, dia mengaku punya pengalaman buruk saat menggunakan jasa ekspedisi swasta lainnya. Katanya, saat itu paketnya hilang sebelum di tangan konsumen.

"Barang saya hilang di kota tujuan saat itu Malang. Estimasinya saat itu pengiriman barang dua hari sampai di Malang, ternyata sampai satu minggu belum sampai, ternyata barangnya hilang," urai Yudistira.

Ketika itu, Yudistira mengaku telah mencoba meminta pertanggungjawaban kepada perusahaan ekspedisi swasta itu soal hilangnya paket tersebut. Namun pihak sana tetap tidak memberi ganti rugi apapun.

"Barang kami tidak diganti dan kami juga tidak diberi garansi uang dari nilai barang yang kami telah kirimkan. Akhirnya kami memutus kerjasama dengan ekspedisi tersebut saat itu juga," ucapnya.

Oleh karena itu, Yudistira berharap seluruh jasa layanan ekspedisi juga memberikan garansi setiap barang milik UMKM. Sebab hal tersebut untuk menjaga kepercayaan konsumen.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved