Idul Adha 2024

Jelang Idul Adha, Produsen Tusuk Sate di Jember Kebanjiran Pesanan

Hari Raya Idul Adha mendatangkan berkah bagi sejumlah pelaku usaha. Satu di antaranya bagi pelaku usaha tusuk sate

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Guntur Rahmatullah, produsen tusuk sate di Jember kebanjiran pesanan menjelang hari penyembelihan hewan kurban di Hari Raya Idul Adha 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER -  Hari Raya Idul Adha mendatangkan berkah bagi sejumlah pelaku usaha. Satu di antaranya bagi pelaku usaha tusuk sate.

Sebab, permintaan tusuk sate meningkat menjelang perayaan Idul Adha. Seperti dialami oleh produsen tusuk sate asal Dusun Krajan Tengah, Desa Curahlele, Kecamatan Balung, Jember, Guntur Rahmatullah.

Akibat banyaknya pesanan tusuk sate, Guntur - demikian pria ini biasa dipanggil- sampai kewalahan memenuhi pesanan, juga permintaan pasar.

Sepekan menjelang hari H Idul Adha, pesanan tusuk sate terus mengalir. Guntur menyebut, kenaikan pesanan sampai saat ini mencapai lebih dari 200 persen, dibandingkan ketika bukan momen Idul Adha.

Pantauan di lapangan, tusuk sate yang terbuat dari bambu milik pemuda umur 30 tahun tersebut memiliki panjang rata-rata 22 centimeter dengan ketebalan 2,5 milimeter.

Saat TribunJatimTimur.com berkunjung, produsen tusuk sate itu nampak sibuk memunguti tusuk sate di pelataran rumahnya, usai dijemur beberapa jam di bawah sinar matahari, Sabtu (8/6/2024).

Setelah itu, Guntur membawa bambu yang telah dipotong kecil ini ke mesin khusus, untuk proses pemolesan guna menghilangkan serabut di tusuk satenya.

Setelah dipoles serta bulu bambunya dirasa telah bersih dan halus, tusuk sate itu kemudian ditimbang.

Setelah proses itu dilalui, Guntur pun mulai mengemas tusuk sate ke dalam plastik kemasan. Terhitung setiap bungkusnya rata-rata diisi 125 tusuk.

"Pada Idul Adha ini permintaan tusuk sate meningkat mencapai 200 sekian persen. Karena saat hari bisa, dalam seminggu itu saya hanya mengirim 500 kilogram atau 5 kintal tusuk sate," ujar Guntur, Sabtu (8/6/2024).

Namun pada dua minggu pertama pada bulan haji tahun ini, dia mengaku telah mengirim tusuk sate sebanyak  3,5 ton ke konsumen yang berada di kawasan Jember, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, dan beberapa daerah lain di Jawa Timur.

"Jadi dalam satu minggu pada Idul Adha (Bulan Dzulhijjah) ini, ada 1 ton lebih 750 kilogram tusuk sate yang telah diorder sama pembeli," kata Guntur.

Guntur mengungkapkan selain menyasar  pedagang pasar tradisional, konsumen tusuk sate itu juga dari kalangan pemilik warung angkringan, sebab barang ini tidak hanya untuk menusuk daging saja.

"Karena tusuk sate saya ini bukan hanya digunakan untuk sate saja. Tetapi juga digunakan untuk jajanan seperti cilok, telur gulung, dan sosis di angkringan. Karena mereka gunakan stik kan, nah stiknya itu dari tusuk sate bambu ini," katanya.

Menurutnya, banjirnya orderan  tusuk sate ini karena banyak orang membutuhkan barang tersebut, untuk persiapan ketika momen penyembelihan hewan kurban.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved