Berita Viral
VIRAL Kisah Yeni Digendong Ayah Saat Hendak Terima Ijazah, Sempat Terancam Gagal Wisuda
Viral di media sosial kisah Yeni digendong ayah saat hendak terima ijazah ketika momen wisuda. Sempat hampir terancam gagal diwisuda.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Viral di media sosial kisah Yeni digendong ayah saat hendak terima ijazah ketika momen wisuda.
Yeni diketahui hampir terancam gagal diwisuda.
Kisah Yeni digendong ayah saat hendak terima ijazah itu viral usai beredar video di media sosial.
Lantas bagaimana kisah lengkapnya?
Baca juga: Viral Kisah Pilu Alika, Bocah SD Jualan Sayur Sambil Rawat Ayah Sakit Kanker, Ibu Meninggal Dunia
Baca juga: Viral Aksi Iptu Wulan, Polwan Ajak Makan Tukang Becak Hingga Penyapu Jalanan, Dikenal Selebgram
Dalam video yang beredar luas, tampak seorang wisudawati yang mengenakan baju toga hitam dan jilbab merah.
Wisudawan itu digendong sang ayah naik ke atas panggung karena sakit.
Sang ayah dengan setia menggendong putrinya mengantri.
Lalu menurunkan sang putri di depan rektor untuk memindah tali di topi toga.
Sedang wanita itu tampak lemas.
Lalu sang ayah menggendongnya lagi untuk menerima ijazah.
Aksi sang ayah itu pun mendapat apresiasi dari pihak rektor dan tepuk tangan dari hadirin.
Setelah menerima ijazah, ayah itu menggendong putrinya turun dari panggung.
Video itu sendiri direkam dalam acara wisuda di Universitas Muhammdiyah Bima, Nusa Tenggara Barat.
Wisudawati itu sakit sehingga memerlukan bantuan.
Unggahan inipun mendapat banyak komentar dari para netizen.
“Cinta pertama seorang anak perempuan itu, adalah ayahnya sendiri . Sehat selalu yahh”
“Ayah keren Sehat selalu ayahnya, dan semoga segera di beri kesembuhan untuk mahasiswi nya”
“Emang sesayang itu ayah terhadap anak perempuannya”
“Betapa hebat seorang ayah dengan bangga ya semoga diberikan kesehatan ya bantu doa di Masjidil haram semoga diberikan kesehatan untuk ayahnya dan ananda. Semangat para ayah semuanya”
Dilansir dari sejumlah sumber, acara wisuda itu digelar pada Sabtu (31/8/2024), dikutip TribunJatim.com dari TribunJateng.com, Senin (2/9/2024).
Wisudawan itu bernama Yeni Anggiani asal Desa Rupe, Langgudu, Kabupaten Bima.
Yeni harus digendong ayahnya karena masih dalam masa pemulihan seusai kecelakaan saat pulang dari wisuda temannya pada 28 Agustus 2024.
Yeni terancam tak ikut wisuda karena kondisinya.
Sehingga sang ayah menawarkan putrinya untuk digendong.
Kisah unik wisudawan lain adalah berikut ini.
Universitas Terbuka baru saja meluluskan seorang wisudawan dengan usia tertua yakni 84 tahun.
Mbah Moen sosok wisudawan tertua Universitas Terbuka yang akhirnya lulus sebagai sarjana.
Mbah Moen mengambil 26 semester dan akhirnya selesai kuliah pada usia 84 tahun.
Masuk di tahun 2010, Mbah Moen akhirnya lulus dari Universitas Terbuka pada 2023 ini.
Sosok wisudawan tertua di Universitas Terbuka itu berbagi kisahnya semasa kuliah.
Ternyata, sosok Mbah Moen juga tak sembarangan.
Hal itu lantaran Mbah Moen pernah bekerja di Institusi negeri di tanah air.
Bagaimana sebenarnya sosok Mbah Moen?
Mahasiswa yang berhasil menuntaskan pendidikannya adalah Wagimoen.
Walau terkendala usia, biaya, jarak, dan waktu, itu semua tidak menghalangi semangat Wagimoen untuk menyelesaikan studinya dan menjadi salah satu dari 2.064 wisudawan dari Universitas Terbuka (UT) Bogor yang berhasil lulus.
Pada tanggal 28 November 2023 merupakan hari yang spesial bagi Wagimoen.
Hal itu dikarenakan dirinya berhasil menjadi lulusan di usia 84 tahun dan mendapat predikat menjadi wisudawan usia tertua yang diumumkan langsung oleh Prof. Gorky Sembiring selaku pemandu acara sesi Wisudawan Inspiratif.
Adapun Upacara Wisuda UT Pusat Periode I Tahun Akademik 2023/2024 yang diselenggarakan di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC) di Kantor Pusat UT Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Kisah menariknya lagi, Wagimoen yang akrab dipanggil Mbah Moen ini berhasil menamatkan kuliahnya di UT Bogor setelah menempuh sekitar 26 semester.
26 semester itu bukan merupakan perjuangan singkat, tetapi Mbah Moen melalui kondisi yang sangat panjang.
Bahkan, beliau juga menjadi wisudawan tertua sepanjang sejarah kelulusan UT di acara wisuda UT Pusat.
Mbah Moen, diketahui, mengalahkan tiga wisudawan tertua pada periode wisuda-wisuda sebelumnya, yaitu Mooryati Soedibyo yang lulus UT di usia 59 tahun, Safriyansah di usia 79 tahun, dan Yustina di usia 81 tahun.
Mbah Moen merupakan sosok pejuang tangguh yang terus bersemangat kuliah di antara segala keterbatasan.
Beliau yang sudah berusia 71 tahun mencoba untuk mendaftar dan masuk kuliah pada tahun 2010.
Saat awal masuk kuliah, kondisi fisik Mbah Moen masih cukup energik, meski cara berjalannya sudah sedikit tertatih-tatih.
Tiga tahun berjalan, pada 2013, Mbah Moen mengalami penurunan pendengaran dan hingga kini harus menggunakan alat bantu dengar.
Tantangan lain yang harus dilalui Mbah Moen ketika mengikuti perkuliahan di UT adalah mengikuti kegiatan belajar secara online.
Namun, dengan kondisi beliau yang cukup berbeda, Mbah Moen diberikan perhatian secara khusus oleh UT Bogor agar dapat menyelesaikan tugas-tugas kuliah.
Tidak jarang, beliau juga harus bolak-balik ke kantor UT Bogor untuk melaksanakan ujian di ruang khusus.
Perjuangan yang dilalui Mbah Moen tidak hanya berhenti sampai di situ saja.
Saat Pandemi Covid-19 melanda, Mbah Moen harus mengerjakan ujian dengan metode take home exam (THE), dimana soal-soal ujian tersebut dikerjakan di rumah masing-masing melalui akses internet dan terdapat batas waktu untuk pengerjaan untuk di unggah ke aplikasi.
Berbeda dengan mahasiswa yang lain, Mbah Moen justru diberi bantuan agar datang ke Posko Ujian UT Bogor.
Hal itu dikarenakan, beliau tidak bisa menggunakan komputer, sehingga petugas posko ujian akan memandu dari awal mengunduh naskah ujian hingga selesai mengunggah jawaban ujiannya di aplikasi.
Mbah Moen yang merupakan pensiunan staf Angkatan Darat (AD) dan tinggal sendiri setelah istrinya wafat pada 2007 ini terlihat gigih dan pantang menyerah.
Sebab, kuliah online dengan segala macam tugas, beliau dapat melaluinya dengan sungguh-sungguh.
Sepeninggal istrinya, Mbah Moen masih sempat menjadi sopir angkutan umum sambil berkuliah di UT Bogor dan hebatnya beliau juga masih mengunjungi makam istrinya hampir setiap hari saat kondisinya masih sehat.
Tak hanya itu, saat Mbah Moen harus menjalankan ujian, beliau terlihat menjunjung tinggi integritas akademik dengan sama sekali tidak menyontek.
Bahkan, beliau terlihat selalu mengerjakan ujian sendiri dengan penuh rasa percaya diri tanpa pernah mengeluh bila mendapat lokasi ujian yang jauh.
Sambil bekerja, beliau pun terlihat semangat dalam membagi waktunya untuk belajar hingga pada akhir tahun 2023, Mbah Moen resmi menyandang gelar sebagai Sarjana Administrasi Negara.
Hingga pada 25 September 2023, SK Kelulusan dari Rektor UT menyatakan bahwa Mbah Moen berhasil lulus.
Penantian yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba, 28 November 2023 namanya tampil megah di videotron UTCC.
Mbah Moen terlihat mengikuti acara pelantikan dengan khidmat dan dengan haru menerima penyematan gelar mahasiswa senior oleh panitia wisuda.
Mbah Moen juga terlihat bangga berdiri di depan rektor dan jajaran pimpinan, serta Senat UT, sebab Mbah Moen merasa tidak sia-sia berjuang untuk lulus di usia 84 tahun dengan IPK 2,40.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
| Viral Ibu Hamil Hendak Melahirkan Ditandu Warga Pakai Kursi Panjang di Bondowoso |
|
|---|
| Cek Mahar Rp 3 Miliar Pernikahan di Pacitan Dipertanyakan, Ini Pernyataan Ibu Mertua |
|
|---|
| Viral Mahar Rp 3 Miliar di Pacitan, Kades Bantah Isu Sang Suami Kabur |
|
|---|
| Viral Pernikahan Beda Usia 50 Tahun di Pacitan, Mas Kawin Cek Rp 3 Miliar dan Hadiah Toyota Camry |
|
|---|
| Polres Probolinggo Fasilitasi Penjemputan Nenek Nortaji, Anak Janji Merawat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Viral-di-media-sosial-momen-wisudawati-digendong-ayahnya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.