Pilkada Probolinggo

Ratusan Guru Madrasah Diniyah di Probolinggo Dukung Gus Haris-Ra Fahmi 

Tidak hanya dihadiri ratusan guru Madin, hadir pula pada dukungan itu, guru Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) hingga kiai kampung.

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Ahsan Faradisi
Ratusan guru Madrasah Diniyah saat mendeklarasikan dukungannya kepada Gus Haris-Lora Fahmi pada Pilkada 2024. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Probolinggo - Guru non-Aparatur Sipil Negara (ASN) Madrasah Diniyah yang tergabung dalam Dewan Pengurus Cabang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPC FKDT) Kabupaten Probolinggo menyatakan dukungan pada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo, Gus Gus Haris-Lora Fahmi, di Aula Pondok Pesantren (PP) Mambaul Huda, Desa Banyuanyar, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo, Selasa (10/9/2024). 

Tidak hanya dihadiri ratusan guru Madin, hadir pula pada dukungan itu, guru Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) hingga kiai kampung di Kabupaten Probolinggo. 

Deklarasi itu juga dihadiri Gus Haris langsung yang ditemani Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Moh. Al-Fatih dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Deni Ilhami dari Fraksi Gerindra.

Pembina DPC FKDT Kabupaten Probolinggo, Gus Achmad Ubaidillah mengatakan, dukungan politik diberikan kepada Gus Haris - Ra Fahmi demi nasib para guru Madin.

"Sudah 20 tahun lebih guru Madin ini nasibnya begini-begini saja, perda (peraturan daerah) tidak punya. Padahal organisasi kita ini tidak hanya di Probolinggo, namun sampai wilayah dan pusat," kata Gus Ubai.

Baca juga: Jika Terpilih jadi Gubernur Jatim, Risma Bakal Sering Ngantor di Daerah

Duet Gus Haris-Ra Fahmi, menurut Gus Ubai, yang notabene representasi dari kalangan pesantren, diyakini dapat memperbaiki nasib para guru madin. Bahkan, jika pun ada politik uang, ia memastikan guru madin tidak akan goyah.

"Perda Madin dan kesejahteraan kita selama lima tahun kedepan, tidak bisa ditukar dengan uang, apalagi hanya Rp50 ribu. Guru Madin tidak bisa diintimidasi, bukan pegawai negeri, tidak takut dipecat," paparnya.

Sementara Gus Haris mengaku sangat prihatin dengan nasib guru madin selama ini. Menurutnya, di Jawa Timur ada 6 daerah yang belum memiliki Perda Madin, salah satunya termasuk di Kabupaten Probolinggo. 

"Khusus zona Tapal Kuda, Kabupaten Probolinggo satu-satunya daerah yang belum memiliki Perda Madin. Padahal di Kabupaten Probolinggo ada 1.511 madin, 15 ribuan guru madin dan 288 ponpes pesantren. Seharusnya nasibnya bisa lebih baik," ujar Gus Haris.

Oleh karena itu, menurut Gus Haris, ada beberapa hal yang akan dilakukannya jika ditakdir memimpin Kabupaten Probolinggo. Selain Perda Madin, jaminan sosial dan program pengembangan skil guru Madin juga akan dilakukan.

Baca juga: Sinyal Perburuan Penyerang Lille, Inter Milan Bakal Bersaing dengan Juventus dan Aston Villa

"Insya-Allah sebelum bupati (terpilih) dilantik, Perda Madin bisa disahkan. Kami memiliki 35 kursi di parlemen, kursi mayoritas di DPRD Kabupaten Probolinggo," ungkap Gus Haris.

Gus Haris menegaskan, guru Madin juga perlu dilindungi oleh jaminan sosial, meliputi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, serta pelatihan dan pengembangan skill berkala. 

"Jaminan sosial ini buat jaga-jaga, selama ini kan tidak ada. Beasiswa S-1 untuk saya pikir juga perlu ya untuk guru Madin," pungkasnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Ahsan Faradisi/TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved