Berita Surabaya

Mobil Dirampas Debt Collector Saat Fitting Baju di Surabaya, Dicek di Kantor Leasing Kosong 

Mobil warga Bojonegoro diambil debt collector di Surabaya, namun saat dicek di kantor leasing, ternyata mobil tidak ada

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatim.com/Toni Hermawan
Excel Alvaro menunjukkan dokumentasi foto sejumlah orang yang  mengaku debt colletor saat merampas mobilnya, Jumat (4/10). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SURABAYA - Wiwit Pudjiati dari Bojonegoro pergi ke Surabaya bersama anak dan sopir untuk fitting baju nikahan putrinya naik mobil Fortuner nopol PB 388, Jumat (4/10). Sebelum sampai tujuan, mereka mampir di Bank BCA Klampis untuk mengurus BPKB mobil Hiace. Sementara itu, anaknya, Exel Alvaro yang sedang  menunggu di parkiran tiba-tiba didatangi sejumlah orang yang mengaku debt collector.

Para debt collector itu kemudian membawa pergi mobil Toyota Fortuner. Ketika mengecek finance tempat mereka mengangsur mobil di Jalan Merr, ternyata mobil tersebut tidak ada di lokasi. Akhirnya, mereka melapor ke Polsek Sukolilo.

Exel Alvaro menceritakan sendirian di dalam mobil saat menunggu ibunya mengambil BPKB di Bank BCA. Sopirnya membeli rokok. Awalnya, dua orang mengetuk pintu, kemudian diikuti oleh 10 orang lainnya.

“Waktu saya buka pintu, mereka bertanya mobil ini milik siapa. Saya jawab mobil milik Pak Hartono (papa saya). Saya disuruh turun, gak mau nunggu mama keluar,” kata Excel.

Ketika Wiwit keluar dari bank para debt collector itu langsung menyuruh ikut ke kantor leasing. Wiwit menolak. Pun saat diminta tanda tangan juga ditolak. Sejumlah debt collector itu lantas masuk ke mobilnya mengambil kunci dan STNK.

Baca juga: Kasus Guru Cubit Siswa di Bondowoso Berakhir Saling Memaafkan, Cabut Laporan Polisi Menunggu

“Saya keluar dari mobil, mereka (debt collector) jalan pergi. Saat saya mama ngecek kantor finance mobil gak ada di sana. Satpamnya bilang mobil ditaruh di gudang,” kata Exel.

Berdasarkan penelusuran, mobil Pajero tersebut milik Hartono, suami Wiwit. Namun di STNK tercatat atas nama JK, mantan karyawan mereka yang dulunya bekerja sebagai sekretaris. Menurut pengakuan Excel, JK tidak membayar angsuran mobil yang tinggal dua kali cicilan lunas. Polisi kini sedang menyelidiki kasus ini.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved