Berita Malang

Ustad Khalid Basalamah Sapa Warga Kota Malang, Ajak Majelis Keilmuan Diramaikan Anak-anak Muda

Ustad Khalid Basalamah Sapa Warga Kota Malang, Ajak Majelis Keilmuan Diramaikan Anak-anak Muda

Surya/Benni Indo
Ustadz Khalid Basalamah saat berada di Kota Malang. Ia kembali menyapa warga Kota Malang di Masjid Abdullah, komplek perumahan Permata Jingga, Jumat (18/10/2024). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM,MALANG - Ustadz Khalid Basalamah kembali menyapa warga Kota Malang di Masjid Abdullah, komplek perumahan Permata Jingga, Jumat (18/10/2024). Panitia menyebut ada 4.000 jamaah yang menghadiri pengajian bertopik kajian spesial tersebut. Padahal, kuota pendaftaran yang dibuka hanya 2.500 jemaah.

Para jemaah sudah memadati Masjid Abdullah sejak pukul 16.30, meskipun kajian dimulai selepas maghrib. Ustadz Khalid mengaku senang bisa kembali ke Kota Malang karena suasana dan kulinernya.

"Alhamdulillah Kota Malang selalu terkenang dengan suasana khas, kuliner, wisata, dan keramahan masyarakatnya. Dan cuaca tentu yang lebih nyaman dari Jakarta karena hiruk-pikuk di sana sangat ramai," ujarnya, Jumat (18/10/2024).

Dalam kajian tersebut, Ustadz Khalid memaparkan Surat Al A'raf ayat 96-100 dalam al Quran. Dikatakannya, surat itu berfokus kepada kunci keberkahan dari langit.

"Kita sebagai muslim butuh keberkahan dan kecukupan. Dari ayat-ayat ini, Allah SWT memastikan, siapapun yang bertaqwa dan beriman kepada Allah SWT, akan dibuka pintu keberkahan dari langit," ujarnya.

Dua kunci pintu keberkahan itu dimulai dari beriman dan bertaqwa. Dengan cara itu, seseorang akan meraih apa yang diberikan oleh Allah. Ustad Khalid juga mengingatkan tiga hal penting yakni introspeksi diri terhadap hubungannya dengan Allah, kedua mempelajari kisah-kisah orang terdahulu, dan ketiga menghidupi majelis keilmuan.

"Pertama mengingat kembali hubungan seorang hamba dengan tuhannya. Kami memperkenalkan tentang pentingnya seorang muslim kembali pada Allah SWT dengan penuh keyakinan. Kemudian dengan ketaqwaan artinya ketundukan. Apa yang Allah SWT perintahkan dia patuh, apa yang Allah SWT larang, dia tinggalkan. Itu poin fokus yang pertama," ujarnya.

"Kedua, kami coba mendatangkan penguat dari kisah-kisah orang yang mendahului kita. Secara keimanan dan ketaqwaan, sehingga kita mengetahui ternyata ada buktinya dari orang-orang beriman yang mendapat keberkahan dari langit," imbuhnya.

Ketiga, Ustad Khalid menekankan pentingnya menghidup majelis keilmuan. Menurutnya, keilmuan akan menuntun keimanan seorang muslim taat kepada Allah SWT.

"Kami ingin menghidupkan majelis ilmu lagi. Memotivasi umat, yuk kita hidupi majelis di masjid karena memang itulah fondasi agama. Tidak mungkin ada iman seorang muslim tanpa ilmu. Tidak mungkin. Kalau tanpa mendengarkan pengajian, petuah, tausiyah, nasihat, maka tidak mungkin ada keimanan. Sementara, kalau iman itu sudah ada di dalam hati, ia akan mengubah segalanya," katanya.

Ditegaskan Ustadz Khalid, ketika orang telah menguatkan iman dalam hati, maka orang itu akan menjadi baik. Ustadz Khalid mencontohkan, iman dapat mengubah orang bodoh menjadi pintar, takut jadi pemberani, orang maksiat menjadi lunak hatinya.

"Kami menarik kembali umat Muslim, ayo ramaikan masjid, ayo ramaikan majelis. Kita sama-sama mengenang ayat al Quran. Kita pelajari hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Jadi kami ingin menghidupkan suasana ilmu agar diminati oleh umat, apalagi dengan situasi seperti sekarang bagaimana media luar biasa. Ini antara hak dan batil persaingannya luar biasa. Mengajak Muslim ke maksiat dan keimanan, luar biasa persaingannya. Kalau tidak mengemas dengan baik, menggunakan media massa sekarang dengan baik, maka mungkin generasi muda umat Islam ini hanya berstatus Islam, tapi tidak ada simbol keislaman terhadap mereka," terangnya.

Rudini Bayu Aji, penanggungjawab lapangan kegiatan kajian spesial menyatakan selain memberikan ceramah, Ustadz Khalid juga dijadwalkan meresmikan jasa perjalanan dan umrah. Lalu menghadiri khitanan masal yang terselenggara secara serentak di seluruh Indonesia.

"Di Kota Malang ada kuota 100 anak. Kami laksanakan di sebuah hotel," ujarnya.

Fanny Ramadhan, seorang jamaah asal Singasari mengaku senang bisa mengikuti kajian yang dipimpin oleh Ustadz Khalid. Ia mengaku sangat ingin bertemu dan mendengar langsung ceramah dari ustadz kondang tersebut.

"Ini ada kesempatan Ustadz Khalid ke Kota Malang, makannya saya ikut karena saya ingin bertemu langsung dengan beliau," ujarnya.

Sebagai anak muda, Fanny berpendapat pentingnya menggali ilmu keislaman sebagai bekal kehidupan. Ia meyakini, bekal ilmu agama bisa memberikan solusi terhadap persoalan yang dihadapi anak-anak muda saat ini.

(Benni Indo/tribunjatimtimur.com/*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved