Hari Santri Nasional 2024
2.017 Murid MI At Taqwa Bondowoso Jalan Kaki 2 Kilometer di Kirab HSN 2024
Ribuan santri dari MI At Taqwa Bondowoso memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2024, Senin (21/10/2024)
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO - Ribuan santri dari MI At Taqwa Bondowoso memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2024, Senin (21/10/2024). Meski HSN jatuh di Tanggul 22 Oktober, namun ribuan santri, dan ratusan tenaga pendidikan di lembaga tersebut, sudah menggelar kirab untuk memperingati HSN.
Sebanyak 2.017 santri dan 103 tenaga pendidikan berjalan kaki sepanjang 2 kilometer. Mereka adalah murid kelas 1 - 6 MI tersebut. Mereka mengenakan kostum berbagai keanekaragaman budaya dan suku di Indonesia.
Lantunan lagu Hari Santri, hingga sejumlah tahfidz membacakan sejumlah ayat-ayat suci Alquran, yang terdengar nyaring di sepanjang perjalanan.
Dari depan Masjid Agung At Taqwa Bondowoso PB Sudirman, dan finish di Education Centre At Taqwa di Kelurahan Kademangan, Kecamatan Bondowoso.
Kepala Sekolah MI At Taqwa, Ustad Zakaria, menjelaskan, melalui kirab santri ini pihaknya membawa semangat santri nusantara untuk negeri. Dengan memberikan edukasi sejak dini bahwa santri adalah generasi penerus yang akan menjadi pemimpin bangsa. Di lain sisi, pihaknya ingin mengajak santri untuk cinta tanah air. Karena itulah, kirab kali ini para santri mengenakan pakaian adat dan suku.
"Kita santri untuk negeri kita," tuturnya.
Pj Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro, menjelaskan, melalui kirab satri ini pihaknya ingin mengenalkan mulai dari awal anak-anak, tentang nilai kejuangan para ulama merebut kemerdekaan. Sehingga mereka termotivasi, dan ingat tugasnya mereka untuk belajar baik pendidikan formal atau pun mengaji pada kiai.
"Pesantren menjadi bagian penting menjaga NKRI agar sesuai dengan yang dicita-citakan proklamasi. Bagaimana Indonesia yang merdeka sejahtera adil dan makmur," terangnya.
Pria yang kini juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur itu menambahkan, santri sendiri adalah aset negara yang harus dijaga.
Baca juga: Pulang Hajatan, Minibus Berisi 5 Penumpang Terjun ke Jurang di Munjungan Trenggalek
Karena santri adalah masa depan bangsa yang akan menjaga NKRI, Pancasila, kebhinekaan,di bawah yang diikat dengan syiar agama yang menjaga.
"Bagaimana kehidupan berbamgsa dan bernegara ini didasarkan dengan Ketuhanan Yang Maha Esa," terangnya.
Bagus, seorang wali murid asal Desa Pejaten, Kecamatan Bondowoso, mengaku sangat senang karena melalui kirab santri ini, anaknya bisa belajar makna perjuangan ulama untuk bangsa. "Jadi ini belajar sejarah untuk membangkitkan semangat untuk negeri," ujarnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.