Berita Bondowoso

Jumlah Penerima Bantuan Jatim Puspa di Bondowoso Naik, Kini Capai 5 Desa

Penerima program Jatim Puspa 2025 di Bondowoso meningkat menjadi 5 desa. Bantuan fokus pada usaha perempuan dan ketahanan pangan.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Sinca Ari Pangistu
JATIM PUSPA: Para perempuan di Desa Mandiro, Kecamatan Tegalampel, Bondowoso saat mengambil bantun Jatim Puspa di Balai Desa setempat, pada Rabu (29/10/2025). Total ada 5 desa di Bondowoso yang mendapat bantuan Jatim Puspa dari Pemprov Jatim. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso - Tahun ini jumlah penerima program Jawa Timur Pemberdayaan Usaha Perempuan (Jatim Puspa) di Kabupaten Bondowoso meningkat menjadi lima desa, dibandingkan tahun lalu yang hanya tiga desa.

Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur, penerima bantuan tersebar di Desa Mandiro Kecamatan Tegalampel sebanyak 60 penerima, Desa Paguan Kecamatan Tamankrocok 24 penerima, Desa Wringin Kecamatan Wringin 60 penerima.

Pada APBD Perubahan terdapat dua desa tambahan yaitu Desa Grubrih (Kecamatan Wringin) dan Desa Koncer Darul Aman (Kecamatan Tenggarang).

Kepala Bidang Pued DPMD Provinsi Jawa Timur, Endah Binawati Muriandini, mengatakan data penerima program Jatim Puspa bersumber dari data graduasi Program Keluarga Harapan (PKH) yang dikelola oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. 

Baca juga: Kemenlu Ajak Mitra Strategis Internasional Perkuat Ekosistem Kreatif Banyuwangi

Setelah itu data tersebut diverifikasi melalui musyawarah di tingkat desa.

“Sekarang program Pemprov Jatim harus melalui usulan dalam sistem informasi pemerintah daerah. Kalau desa tidak mengajukan usulan, maka data mereka tidak akan terbaca oleh Pemprov,” kata Endah usai penyerahan bantuan di Balai Desa Mandiro, Kecamatan Tegalampel, Rabu (29/10/2025).

Endah menjelaskan setiap penerima mendapatkan bantuan senilai Rp 2,5 juta dalam bentuk barang, sesuai dengan jenis usahanya. 

Bantuan tersebut mencakup berbagai bidang seperti jasa laundry, pijat, perdagangan, serta industri rumah tangga.

Baca juga: BREAKING NEWS: Atap Asrama Santri Putri di Situbondo Ambruk, Satu Orang Tewas dan Belasan Luka-Luka

Tahun ini, Jatim Puspa juga mulai menyasar usaha ketahanan pangan, sesuai regulasi pemerintah. Bantuan diberikan kepada perempuan pelaku usaha di bidang peternakan, pertanian, dan usaha pangan lainnya.

Untuk memastikan efektivitas bantuan, dilakukan pengawasan oleh pendamping desa dan kabupaten, yang rutin melaporkan perkembangan usaha para penerima.

“Setelah satu tahun, kami juga melakukan monitoring dan evaluasi bersama Universitas Negeri Malang, untuk menilai dampak program,” tambah Endah.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bondowoso, Mahfud Djuanedi, mengatakan akan berkoordinasi dengan Pemprov agar program Jatim Puspa bisa menjangkau lebih banyak desa.

“Tahun depan kami akan mengklasifikasi desa-desa yang memenuhi syarat, seperti desa dengan indeks kesejahteraan tertentu dan penerima PKH yang sudah lulus. Targetnya, sekitar 10 desa akan diusulkan tahun depan,” ujarnya.

Baca juga: Update Atap Asrama Santri Putri Ponpes Situbondo Ambruk, Santriwati Korban Tewas Telah Dimakamkan

Pendamping Jatim Puspa Bondowoso, Muhlis, mengatakan pemerintah desa perlu aktif dalam mengajukan usulan, karena sistem penyaluran di Pemprov bersifat berbasis digital dan otomatis membaca usulan yang masuk.

Menurut survei yang dilakukan DPMD Jatim bersama perguruan tinggi pada 2023, 80 persen penerima bantuan di Bondowoso dinilai berhasil mengembangkan usaha, sementara 20 persen lainnya belum berhasil karena faktor pribadi, seperti penerima yang melahirkan atau berusia lanjut.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved