Pilkada Jatim 2024

Peneliti Politik Sebut Pertarungan KIM Plus vs PDIP Terbawa Dalam Pilgub Jatim

Surokim melanjutkan, saat ini perilaku pemilih sudah bergeser tidak seperti dahulu.

Editor: Haorrahman
Istimewa
Peneliti Media dan Politik asal Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Surabaya - Berdasarkan hasil hitungan cepat atau quick count Litbang Kompas untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur, hari ini, Kamis (27/11/2024) pukul 17.54 WIB, pasangan nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak meraih 58,49 persen.

Sedangkan pasangan nomor urut 3, yakni Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta meraih 32,99 persen, dan pasangan nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukman Khakim, meraih 8,52 persen suara.

Peneliti Media dan Politik asal Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam menyampaikan, pertandingan antara KIM plus vs PDIP terbawa pada suasana Pilkada tahun ini. Dikarenakan pilpres dan pilkada maupun pilgub pelaksanan waktunya tidak terlampau jauh.

Baca juga: Tertinggal di Hasil Quick Count Pilgub Jatim 2024, Timses Risma-Gus Hans: Tunggu Hitung Manual

"Setiap rezim punya kepentingan untuk tangan-tangannya ini ya selaras. Sepertinya Presiden pun lebih prefer kalau orang-orang di daerah itu adalah kepanjangan tangan beliau," ungkap Surokim pada kegiatan Talkshow Mata Lokal Jawa Timur dengan tema "Siapa Unggul dalam Quick Count Pilgub Jatim 2024" yang dipandu oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, Rabu (27/11/24).

"Pak jokowi meng-endorse dengan kata kunci titip, saya titip Surabaya. Saya titip Jawa Timur, saya titip Solo. Sedangkan Pak Prabowo juga meng-endorse mohon dukungan kalau bisa milih A, B, C," jelas Surokim.

Baca juga: Gus Yani - Alif Menang versi Hitung Cepat Internal di Pilkada Gresik 2024

Surokim melanjutkan, saat ini perilaku pemilih sudah bergeser tidak seperti dahulu.

"Perilaku pemilih itu ada faktor gabungan atau omni faktor, jadi kalau dulu mungkin faktor sosiologis, geopolitiknya itu dominan. Lalu bergeser ke psikologis. Lalu bergeser lagi ke nasional choice. Kalau sekarang itu semua faktor berkontribusi. Termasuk salah satunya endorsment tokoh," jelas Surokim.

Terkait endorse, Surokim menjelaskan, untuk masyarakat menengah ke bawah dan sub urban, pengaruhnya masih signifikan.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

 

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

 

(Fikri Firmansyah/TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved