Banjir Mojokerto

Penyebab Banjir Tempuran Mojokerto, Akibat Cuaca Ekstrem Hingga Eceng Gondok Menyumbat Aliran Sungai

Cuaca ekstrem hujan intensitas tinggi di sejumlah wilayah hulu juga menjadi penyebab utama banjir di Desa Tempuran Mojokerto.

Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur/Moh Romadoni
Pembersihan tanaman eceng gondok yang menyumbat aliran sungai Balongsari dan Afvour Jombok di Desa Tempuran, Sooko, Mojokerto, Jawa Timur, Senin (9/12/2024). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Mojokerto - Cuaca ekstrem hujan intensitas tinggi di sejumlah wilayah hulu menjadi penyebab utama banjir di Desa Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Banjir tidak kunjung surut akibat meluapnya sungai yang mengelilingi desa tersebut.

Desa Tempuran seperti cekungan dataran paling rendah yang letaknya persis diapit dua sungai yaitu, afvour Jombok dan sungai Afvour Watudakon yang mengarah ke aliran Dam Sipon Pagerluyung.

Kondisi pertemuan antara Afvour Jombok dan sungai Balongkrai banyak dipenuhi tanaman eceng gondok, mengganggu aliran sehingga rumah pompa di Desa Tempuran tidak optimal membuang banjir ke aliran sungai dan ditambah banjir kiriman dari wilayah Jombang.

Baca juga: Fakta Baru Terungkap dalam Kasus Pembunuhan Janda di Jember

Banjir tahunan di Desa Tempuran, Mojokerto menyita perhatian Khofifah Indar Parawansa yang langsung meninjau warga terdampak bencana banjir, di Desa Tempuran, pada Senin (9/12/2024).

Rombongan Khofifah tiba di Desa Tempuran sekitar pukul 17.17 WIB, ia menuju posko kesehatan lokasinya di depan Masjid Tempuran, Dusun Bekucuk.

Di tengah hujan deras, Khofifah meninjau rumah warga terdampak banjir sekaligus memastikan kesiapan petugas kesehatan dari Pemkab Mojokerto, agar optimal melayani masyarakat terdampak banjir di Desa Tempuran.

Setelah dari posko kesehatan, Khofifah bergegas meninjau rumah warga terdampak banjir di Dusun Bekucuk, Desa Tempuran.

Khofifah mengatakan dibutuhkan sinergitas kebersamaan dalam penanganan banjir di Jawa Timur, salah satunya di Desa Tempuran, Mojokerto.

Kehadiran Pemda dibantu relawan membantu masyarakat kesusahan dilanda bencana banjir.

Baca juga: Peringati Hari Anti Korupsi Dunia, Kejari Paruan Ajak Masyarakat Lawan Korupsi

"Para relawan luar biasa membantu penanganan masyarakat terdampak banjir. Bencana banjir banyak dialami warga Jawa Timur, saya kemarin di Pasuruan hari ini ke Mojokerto, juga kirim tim (Relawan) ke Jombang yang sama mereka terdampak banjir," kata Khofifah.

Hasil kajian di lapangan bahwa penyebab genangan di Tempuran adalah banjir kiriman dari wilayah Jombang, dari sungai Avour Jombok maupun Avour Watudakon.

Kondisi itu semakin diperparah dengan cuaca ekstrem, hujan intensitas tinggi di sejumlah wilayah hilir termasuk Kediri, Jombang dan Mojokerto.

Posisi Desa Tempuran di kelilingi dua sungai yaitu Avour Jombok dan
Watudakon, saking derasnya air kiriman dari Jombang membuat sungai meluap merendam kawasan permukiman.

"Tadi saya lihat sungai penuh, pukul 3 dini hari tadi sudah di pompa sehingga terlihat surut signifikan," ucap Khofifah.

Menurut dia, sampah tanaman eceng gondok memenuhi sungai Balongkrai juga perlu dibersihkan, untuk memperlancar aliran sungai. Sehingga upaya mengurangi banjir dapat optimal melalui pompa dialirkan ke sungai.

Baca juga: Wakil Ketua Dewan Apresiasi Prestasi Atlet Hockey di Ajang Internasional 

"Eceng gondok dibersihkan agar aliran sungai lebih lancar, diharapkan sungai ada ruang untuk menampung air banjir yang dipompa itu. Pompa sudah siap tapi sungai masih penuh, nanti alirannya bersih dari eceng gondok bisa menampung sehingga banjir cepat surut," ungkap Khofifah.

Dikatakan Khofifah, perlu upaya dilakukan menyiapkan dapur umum untuk warga terdampak banjir di Tempuran. Posko kesehatan sudah ada melayani warga maupun mereka yang mengungsi di fasum desa, masjid, posko kesehatan hingga di rumah tetangga.

"Dapur umum tetap harus diaktifkan, dengan (Makanan) kadar gizi yang baik supaya kesehatan masyarakat terjaga dengan baik. Terima kasih kegotongroyongan seluruh relawan sudah sangat luar biasa," pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Khofifah didampingi Wakil Bupati Mojokerto
Muhammad AlBarra saat meninjau rumah warga terdampak banjir di Desa Tempuran.

Wabup Mojokerto Gus Barra, mengatakan aktivitas sekolah terpaksa diliburkan untuk sementara menyusul banjir di Desa Tempuran.

"Aktivitas sekolah untuk sementara tidak bisa dilaksanakan, tapi Alhamdulillah pemerintah kabupaten Mojokerto sudah siaga untuk penanggulangan banjir di Desa Tempuran," tandasnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Moh Romadoni/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved