Berita Situbondo

Selama Musim Penghujan 2024, 40 Warga di Situbondo Terjangkit DBD

Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, dr Sandy Hendrayono mengatakan, berdasarkan data dari semua faskes, sudah puluhan kasus DBD di Situbondo.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur/Izi Hartono
Kadinkes Situbondo, dr Sandy Hendrayono 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Situbondo - Sejak memasuki musim hujan, puluhan warga di Situbondo mulai terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Terkait mulai merebaknya penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut, Dinas Kesehatan Situbondo telah melayangkan surat ke seluruh fasilitas kesehatan yang tersebar di wilayah Kabupaten Situbondo.

Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, dr Sandy Hendrayono mengatakan, berdasarkan data dari semua faskes, sudah puluhan kasus DBD di Situbondo.

"Datanya sudah ada 30 sampai 40 kasus DBD," ujarnya.

Sandi berjanji, pihaknya akan merilis kasus DBD selama satu musim, namun sampai saat ini masih menunggu rekapitulasi tahunan selesai.

"Ditunggu saja, pasti akan rilis," katanya.

Baca juga: Amankan Nataru, Satlantas Polres Lumajang Bentuk Tim Urai Kemacetan dan Patroli Jalur KA

Untuk mengantisipasi penyebaran DBD tersebut, kata Sandi, pihaknya melakukan upaya preventif, yakni dengan cara pengobatan sampai cara menyelesaikan kasus DBD itu di masyarakat.

"Khususnya yang harus diwaspadai sekarang ini, adalah demam berdarah," ucapnya.

Selain itu, pihaknya telah melayangkan surat ke seluruh faskes untuk segera melapokan jika ada kasus DBD.

"Memang tugas puskesmas untuk melakukan upaya preventif, itu dimulai dari penyuluhan, promosi kesehatan, dari pemberian abate kepada masing masing posyandu, pemberian sistem rujukan," jelasnya.

Dikatakan, pihaknya meminta masyarakat agar selalu mewaspadai keluarganya yang mengalami deman dengan segera membawa dan memeriksakan kondisinya ke puskesmas atau rumah sakit.

"Segera berobat jangan menunggu ada ada gejala demam berdarah, namun jika ada kasus yang harus dirujuk jangan ditunda dan segera mengurus mengikuti arahan dari dinas kesehatan," pintanya.

Baca juga: Angka Kecelakaan Lalulintas di Bondowoso Sepanjang 2024 Capai 514 Kasus

Selain DBD, sambungnya, yang perlu diwaspadai di musim hujan penyakit lainnya, yakni influenza dan dan tipus.

"Meski penyakit itu tidak mematikan, akan tetapi dengan minum obat dan istirahat bisa sembuh," ujarnya.

Sandy menegaskan, puluhan pasien DBD sudah tertangani dengan cepat oleh petugas faskes.

"Semuanya bisa tertangani, bahkan yang rawat inap sudah dipulangkan," bebernya.

Dijelaskan, penyakir DBD ini merupakan virus dari nyamuk yang menggigit, sehingga menyebab orang terkena akan mengalami demam.

"Nyamuk Aedes aegypti ini mengigitnya di pagi hari, bukan malam," katanya.

Baca juga: Miris, Kulit Tangan dan Kaki Pekerja Migran Asal Jember Menghitam Usai Operasi di Singapura

Mantan Direktur RDU Asembagus ini mengatakan, pihaknya selalu menyiagakan fogging, jika ada kasus DBD di masyarakat.

"Sebelum kita fogging, kita lakukan penyelidikan etimologi dan mendatangi lokasi untuk memeriksa jentik dan kebersihan dilingkungannya," pungkasnya.

 

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

 

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

 

(Izi Hartono/TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved