Berita Jember
Miris, Kulit Tangan dan Kaki Pekerja Migran Asal Jember Menghitam Usai Operasi di Singapura
seorang pekerja migran Indonesia asal Jember, Jawa Timur, mengalami sakit parah di tangan dan kaki sepulang dari Singapura
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Septia Kurnia Rini, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jember, Jawa Timur, mengalami sakit parah di tangan dan kaki sepulang dari Singapura, negara tempatnya bekerja.
Perempuan umur 38 tahun ini, sekarang hanya bisa berdiam diri di dalam kamar tidur di kediamannya di Perumahan Taman Gading Kelurahan Tegalbesar Kecamatan Kaliwates Jember.
Diketahui, pekerja migran tersebut mengalami penyakit itu setelah menjalani operasi di Sengkang Hospital Singapura pada 27 September 2024.
Jumat (20/12/2024), Menteri Perlindungan Pekerja Migran Republik Indonesia Abdul Kadir Karding, bersama Sekretaris Fraksi Gerindra DPR-RI Bambang Haryadi, dan Direktur Rumah Sakit Bina Sehat Jember dr Faida mendatangi PMI itu di kediamannya.
Terlihat, tangan dan kaki tenaga kerja Indonesia tersebut kulitnya menghitam dan kaku. Bahkan perempuan ini tidak bisa beraktifitas setelah terkena penyakit tersebut.
Ibu dengan dua putra kini dirawat oleh suaminya, Wahyu Setyono. Nampak tubuh TKI ini juga kurus.
"Saya berangkat ke Singapura pada tahun 2021, sebenarnya kontrak kerja belum habis. Tetapi karena saya sakit sehingga majikan memulangkan saya," ujar Rini.
Baca juga: Angka Kecelakaan Lalulintas di Bondowoso Sepanjang 2024 Capai 514 Kasus
Menurutnya, sebelum mengalami penyakit ini, dia mengaku mengalami sakit bisul di bagian selangkangan. Kemudian dia meminta obat pereda nyeri ke majikan untuk mengatasi rasa sakit itu.
"Karena saya gak tahan sakitnya, lalu saya dikasih obat panadol sama majikan. Tetapi setelah minum panadol satu tablet tidak ada efek sama sekali dan masih terasa sakit," ucapnya.
Ketika majikannya pergi ke Lombok, Indonesia, Rini mengaku berinisiatif periksa di klinik dekat tempat kerjanya di Singapura. Di fasilitas kesehatan itu hanya diberi obat dan salep.
"Setelah minum obat dan mengoleskan salep, ternyata tidak ada perubahan sama sekali. Akhirnya saya periksa di Sengkang Hospital, di sana saya diminta operasi karena kata dokter infeksi bisulnya sudah cukup parah," imbuhnya.
Saat itu pula, dia mengaku langsung menjalani operasi di Sengkang Hospital Singapura, sesuai anjuran dokter rumah sakit tersebut.
"Setelah operasi saya tidak sadar, saya koma selama sembilan hari. Begitu bangun dari koma, tangan dan kaki saya hitam semua sampai mata kaki," tuturnya.
Ia mengatakan, ketika terbangun dari koma tangan dan kakinya dalam kondisi dibungkus kain. Bahkan bagian tubuh tersebut juga diikat di tempat tidur rumah sakit.
"Begitu dibuka kain itu, tangan dan kaki saya hitam semua dan tidak ada penjelasan dari dokter kenapa kok tangan dan kaki saya hitam," ucap Rini.
Baca juga: Viral Video Ojol Korban Begal Motor di Atas Jembatan Suramadu, Berikut Komentar Warga
Menteri Perlindungan Pekerja Migran
pekerja migran Indonesia
pekerja migran
ilegal
Abdul Kadir Karding
Jember
Singapura
Penyakit
sakit
TribunJatimTimur.com
Lima Warga Jember Diserang Kera Liar di Desa Klungkung, Termasuk Anak dan Lansia |
![]() |
---|
Tambak Udang Tak Punya Izin Tapi Panen 14 Kali, Buang Limbah ke Sungai dan Pasang Pipa Laut Ilegal |
![]() |
---|
Gandakan Kunci Saat Ajari Korban Mengemudi, Dua Pria Curi Mobil di Jember |
![]() |
---|
Harga Daging Ayam di Jember Naik, Pedagang Keluhkan Sepinya Pembeli |
![]() |
---|
Jalan Terjal dan Banyak Rumah Tak Teraliri Listrik, Warga Mulyorejo Jember Minta Pemerintah Hadir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.