Meski ada Surat Edaran Kementan, Pj Gubernur Pilih Tidak Menutup Pasar Hewan

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Pemprov Jatim pastikan tidak menutup pasar hewan, meskipun kasus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) merebak bahkan ada surat edaran dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menutup pasar hewan, selama 14 hari di daerah yang banyak kasus PMK.

"Tetapi kami memilih tidak dulu (menutup pasar hewan). Karena kami bisa dengan vaksinnya, dengan obatnya dan pemeriksaanya," kata Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono, saat berada di City Forest Jember, Rabu (8/1/2025). 

Menurutnya kebijakan ini untuk menjaga perekonomian masyarakat, karena sejauh ini kasus PMK baru terjadi di delapan daerah di Jawa Timur.

Baca juga: Chelsea Ajukan Tawaran Konyol untuk Pilar Timnas Inggris, Crystal Palace Beri Respon

"Saya kurang tahu jumlahnya, ada kisaran delapan daerah. Tetapi kecil-kecil (kasusnya) dan kebanyakan daerah perbatasan," kata Adhy.

Adhy mengakui tren kenaikan kasus PMK di Jatim memang lumayan tinggi.

"Kami telah lakukan langkah-langkah sesuai dengan surat edaran Menteri Pertanian dengan melakukan isolasi, memeriksa jalur masuk ternak, dengan satu kali suntik vaksin," jelasnya.

Baca juga: Sempat Tuai Sorotan dari Bobotoh, Pilar Asing Milik Persib Bandung Justru Punya Rekor Kejutan

Dia mengatakan Pemprov telah melakukan penyuntikan vaksin PMK terhadap 25 ribu sapi. Bahkan volume vaksinasi akan terus ditambah.

"Dari APBD kami juga akan membeli (vaksin) sebanyak 320 ribu lagi, karena sudah ada 1,4 juta vaksin. Kami butuh 5,4 juta vaksin," ulas Adhy.

Adhyingin penanganan PMK di Jawa Timur terbaik lagi se- Indonesia, seperti yang pernah diraih pada 2022.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)