Penyakit Mulut dan Kuku
Pemkab Kediri Kembali Buka Pasar Hewan Setelah 2 Pekan Ditutup Akibat PMK
Pasar hewan di Kabupaten Kediri kembali dibuka setelah dua pekan ditutup, untuk mencegah terjadinya potensi penyebaran penyakit mulut dan kuku
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, KEDIRI - Pasar hewan di Kabupaten Kediri kembali dibuka setelah dua pekan ditutup sejak 14 Januari 2025 lalu untuk mencegah terjadinya potensi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Seperti halnya di Pasar Hewan Tertek Pare hari ini mulai kembali beroperasi dan waktu pasaran untuk hewan sapi.
Pantauan di lokasi sejak Pukul 06.00 WIB pagi, lalu lalang penjual maupun pembeli telah memadati kawasan pasar milik Pemkab Kediri.
Salah satu pedagang sapi, Alvin Assegaf asal Kecamatan Puncu menyambut baik pembukaan pasar hewan di Tertek. Penantian selama dua minggu bersama teman pedagang lainnya akhirnya bisa terbayar.
"Alhamdulillah bisa dibuka kembali, kami para pedagang sudah tidak sabar menunggu kemarin dan hari ini dibuka, semoga tidak ditutup kembali," katanya, Sabtu (1/2/2025).
Pada pembukaan pertama ini, pihak pasar serta petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) langsung melakukan pengawasan terkait lalu lintas ternak.
Baca juga: Diduga Lecehkan Anak Asuh, Pemilik Panti Asuhan di Kota Surabaya Ditangkap Polisi
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DKPP Kabupaten Kediri, Yuni Ismawati menuturkan dari hasil monitoring di lokasi, sapi yang datang masih sekitar lokalan Kediri.
Untuk jumlah juga masih terbilang tidak terlalu ramai, masih 100 ekor sapi yang masuk dari biasanya 200 hingga 300 ekor. Sapi yang masuk semuanya adalah dari sapi lokal saja, untuk luar daerah hanya pembeli saja
"Rata-rata mereka yang beli untuk disembelih, kalau dipelihara kembali beberapa masih takut," jelas Yuni.
Selain di pasar hewan Tertek Pare, pihaknya juga berkomitmen untuk melakukan pengawasan ketat di setiap pasar hewan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko lonjakan kasus PMK yang mungkin terjadi.
"Kami juga telah menyiapkan petugas kesehatan yang stand by di lokasi, seperti di pasar hewan di Ngadiluwih," ucapnya.
Baca juga: Pemdes Randupitu Pasuruan Bangun Kawasan Kemandirian Pangan
Terkait dengan persebaran PMK di Kabupaten Kediri, Yuni menyebut sudah menunjukkan grafik yang lebih baik. Di mana total 1091 kasus per akhir Januari 2025 kemarin, 200 sembuh, 850 ekor terjangkit dan 41 ekor sapi meninggal.
Yuni menyebut, tingkat kesembuhan itu tak terlepas berkat adanya vaksinasi dan kesadaran para peternak untuk menjaga kebersihan kandang.
"Alhamdulillah per kemarin data masuk hanya 5 ekor sapi yang terjangkit. Mudah-mudahan terus membaik," ungkapnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Pemprov Jatim Distribusikan 870.000 Dosis Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku |
![]() |
---|
Status Darurat PMK, Kasus Jatim Tembus 18 Ribu dan Sebabkan 980 Ternak Mati |
![]() |
---|
Penetapan Status KLB Belum Jadi Opsi Utama Pemkab Lumajang Kendati Kasus PMK Terus Meroket |
![]() |
---|
Pengendalian PMK, Bupati Jember Tolak Penutupan Pasar Hewan Namun Lewat Pencegahan dan Vaksinasi |
![]() |
---|
Cegah Penyebaran PMK, Dinas Peternakan dan Perikanan Situbondo Dapat Bantuan 3.500 Vaksin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.