Berita Sidoarjo
PMK Merebak di Sidoarjo, Banyak Hewan Ternak Mati
“Sapi-sapi yang didatangkan ke Sidparjo tersebut ternyata ada yang terinfeksi PMK, sehingga gampang menular ke sapi lainnya,” kata dia.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Sidoarjo - Penyakit mulut dan kuku (PMK) juga merebak di Kabupaten Sidoarjo. Sedikitnya ada sekira 135 kasus yang belakangan terjadi. Dari jumlah itu, sembilan ekor sapi mati karena terinfeksi.
Data di Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo mencatat, pada awal Januari lalu ada 42 sapi terinfeksi PMK. Sekarang jumlahnya meningkat tajam. Sampai 20 Januari bertambah menjadi 135 kasus. Dengan rincian sakit 109 sapi, 9 sapi mati, dan potong paksa ada 17 sapi.
“Jumlahnya memang meningkat. Dan sejauh ini masih belum ada yang sembuh ketika sapi terjangkit PMK,” sebut Kepala Bidang Produksi Peternakan Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo drh Tony Hartono.
Baca juga: PMK Tembus 800 Lebih Kasus, Pasar Hewan Ditutup, Pemkab Jombang Kaji Status KLB
Menurut dia, salah satu penyebab tingginya angka sapi terinfeksi PMK karena banyaknya kiriman sapi dari luar daerah. Kebanyakan adalah sapi yang didatangkan sebagai persiapan kurban.
“Sapi-sapi yang didatangkan ke Sidparjo tersebut ternyata ada yang terinfeksi PMK, sehingga gampang menular ke sapi lainnya,” kata dia.
Ketika sudah terjangkit PMK, para peternak terpaksa ada yang harus memotong paksa sapinya sebelum mati. Itu dilakukan untuk mengantisipasi kerugian semakin besar.
Tingginya kenaikan kasus tersebut membuat pihaknya kini menerapkan pembatasan lalu lintas hewan secara ketat.
Hewan sakit tidak boleh masuk Sidoarjo. “Pengirim ternak harus melengkapi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) jika akan distribusi ternak. Baik keluar maupun masuk harus ada SKKH," jelasnya.
Baca juga: Ekspor Perikanan Jatim 2024 Tertinggi Nasional
Namun, untuk penyekatan hewan di titik perbatasan Sidoarjo saat ini belum sampai dilakukan. Hanya penerapan SKKH saja dan sudah disampaikan ke pedagang maupun peternak.
Pihaknya juga melakukan pengawasan yang lebih intensif pada daerah terjadinya kasus.
Selain itu, Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo berencana menutup sementara pasar hewan yang ada di Sidoarjo.
Namun pelaksanaan rencana tersebut masih menunggu perkembangan lebih lanjut. Terutama saat menjelang idul Adha mendatang karena lalu lintas hewan dipastikan akan padat.
Baca juga: 3 Warung di Telaga Sarangan Magetan Rusak Parah Terkena Pohon Tumbang
Terkait pengobatan, sampai saat proses pengobatan juga tetap berlangsung. Isolasi ternak yang tertular juga sudah dilakukan. Pihaknya sudah melakukan pendataan by name by adress bagi ternaknya yang tertular.
Dan tak hanya itu, saat ini pihaknya juga tengah penyiapan vaksinasi terhadap seluruh ternak sehat pada daerah terancam dengan cakupan minimal 70 persen.
Pemkab Sidoarjo sudah menerima bantuan vaksin dari pemerintah pusat. Jumlahnya sekira 3500 dosis. Dengan vaksin itu nantinya akan ada vaksinasi massal.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(M Taufik/TribunJatimTimur.com)
Sevi, Driver Ojek Online yang Tewas dalam Kardus Dimakamkan di Sidoarjo |
![]() |
---|
Peringatan Kudatuli Ribuan Kader PDIP Sidoarjo akan Serentak Nyalakan Lilin |
![]() |
---|
Hendak Perbaiki Sekolah Terbakar, Pemkab Sidoarjo Terkendala Status Aset |
![]() |
---|
Suhu Politik Mulai Memanas di Sidoarjo, Muncul Koalisi Usai Penolakan LPJ Bupati |
![]() |
---|
Seorang Remaja di Sidoarjo Dipukuli Komplotan Pemuda, Dituduh Gengster |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.