Berita Sidoarjo

Peringatan Kudatuli Ribuan Kader PDIP Sidoarjo akan Serentak Nyalakan Lilin

Menyalakan lilin serentak di enam lokasi berbeda, sebagai bentuk penghormatan dan refleksi atas tragedi berdarah tersebut.

Penulis: Mohammad Taufik | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Mohammad Taufik
KUDATULI: Pengurus DPC PDI Perjuangan Sidoarjo saat menggelar rapat koordinasi finalisasi acara peringatan Kudatulia di Sidoarjo, Jumat (25/7/2025). Bakal ada ribuan lilin dinyalakan di enam lokasi berbeda dalam kegiatan ini. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Sidoarjo - Mengenang peristiwa kelam Kerusuhan 27 Juli 1996 atau yang dikenal sebagai Kudatuli, ribuan kader DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sidoarjo akan menyalakan lilin serentak di enam lokasi berbeda, sebagai bentuk penghormatan dan refleksi atas tragedi berdarah tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC PDI Perjuangan Sidoarjo, Hari Yulianto, menyampaikan acara ini bukan sekadar seremonial, namun menjadi ruang kontemplasi bersama untuk memaknai peristiwa sejarah yang penting bagi perjalanan demokrasi di Indonesia.

"Surat instruksi pelaksanaan sudah kami sampaikan ke seluruh struktur partai, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa dan kelurahan," ujar Hari dalam rapat koordinasi finalisasi, Jumat (25/7/2025).

Menurut Hari dalam peringatan akan diisi dengan doa bersama agar peristiwa kekerasan politik seperti Kudatuli tidak terulang di masa mendatang, baik terhadap PDIP maupun partai politik lainnya.

Baca juga: DPRD Jember Temukan Belasan Barang Ilegal dan Makanan Ringan Tanpa Izin di Toko Grosir 

"Apalagi jika dilakukan dengan cara kekerasan seperti yang terjadi dalam peristiwa Kudatuli," tambah anggota DPRD Jawa Timur itu.

Hari menekankan dari tragedi Kudatuli, terdapat pelajaran penting yang bisa dipetik yakni sikap kenegarawanan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang saat menjadi Presiden RI tidak menggunakan kekuasaan untuk membalas dendam kepada pihak-pihak yang terlibat.

"Beliau menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada aparat penegak hukum yang berwenang, dan ini menunjukkan kepatuhan terhadap konstitusi, dan itu sikap yang patut kita teladani," tegasnya.

Baca juga: Jalan ke Gunung Ijen Padat Usai Jalur Gumitir Ditutup, Truk Tebu Terguling di Sukosari Bondowoso

Ia menambahkan Kudatuli bukan hanya bagian dari sejarah transformasi PDI menjadi PDI Perjuangan, tetapi juga mencerminkan dinamika demokrasi Indonesia yang penuh liku.

Ditambahkan Plt Sekretaris DPC PDI Perjuangan Sidoarjo, Bambang Riyoko, peringatan Kudatuli akan melibatkan ribuan kader dari berbagai struktur partai. Mulai dari DPC, pengurus PAC dari 18 kecamatan, perwakilan ranting dari 346 desa dan kelurahan, hingga para sesepuh partai akan hadir dalam acara ini.

"Di enam lokasi yang telah ditentukan, seluruh kader akan menyalakan lilin secara serentak. Setelah itu, acara akan dilanjutkan dengan pemutaran tayangan dokumenter peristiwa Kudatuli," ungkap Bambang, yang juga merupakan anggota DPRD Sidoarjo.

Baca juga: Kamar Hotel Pondok Jatim Park Kota Batu Terbakar, Pengunjung Dievakuasi

Kudatuli merupakan peristiwa kerusuhan yang terjadi di Jakarta 27 Juli 1996. Peristiwa ini bermula dari konflik internal PDI setelah Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Ketua Umum dalam Kongres Luar Biasa di Surabaya pada 1993. 

Kepemimpinan Megawati tidak mendapat restu dari penguasa saat itu, yang kemudian mendukung penyelenggaraan kongres tandingan di Medan.

Situasi memuncak ketika pada 27 Juli 1996, saat massa pro kongres tandingan menyerbu kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro, Jakarta. Kerusuhan pecah dan menyebar, mengakibatkan korban jiwa, luka-luka, hingga orang hilang yang tak ditemukan hingga saat ini.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved