Berita Pasuruan

Mas Rusdi Dorong Peningkatan Mutu Layanan Bidan untuk Tekan Angka Kematian Ibu, Bayi, dan Stunting

"Bidan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat, terutama bagi ibu dan anak di Kabupaten Pasuruan," ujar Mas Rusdi.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Galih Lintartika
AKRAB : Mas Bupati Rusdi Sutejo saat memberikan sambutan dalam acara Muscab ke VIII Ikatan Bidan Indonesia. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pasuruan - Peningkatan kualitas pelayanan bidan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta menekan prevalensi stunting, menjadi salah satu perhatian Pemkab Pasuruan. Penegasan ini disampaikan langsung oleh Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, saat membuka Musyawarah Cabang (Muscab) ke-8 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Pasuruan di Auditorium Mpu Sindok, Kamis (10/4/2025).

Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Mas Rusdi ini mengajak seluruh anggota IBI untuk terus menunjukkan profesionalisme dan dedikasi tinggi dalam menjalankan tugas pelayanan kesehatan, khususnya bagi ibu dan anak.

"Bidan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat, terutama bagi ibu dan anak di Kabupaten Pasuruan," ujar Mas Rusdi.

Baca juga: Tiba di Tanah Air Pakai Kursi Roda, Megawati Rencanakan Pengobatan Cedera di Surabaya

Ia menekankan pentingnya pelayanan yang humanis, berkualitas, dan sesuai dengan standar kesehatan. Pelayanan yang baik, menurutnya, akan berkontribusi langsung pada penurunan angka kematian ibu (AKI) saat melahirkan, serta angka kematian bayi (AKB) baru lahir.

"Saya juga berharap para bidan dapat ikut menekan semaksimal mungkin prevalensi stunting pada tahun ini," lanjut politisi muda dari Partai Gerindra itu.

Mas Rusdi mengakui bahwa kasus AKI dan AKB masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Berdasarkan laporan yang diterimanya, masih banyak kasus yang terjadi selama proses persalinan.

Baca juga: 642 Calon Jemaah Haji Bondowoso Telah Melunasi Bipih

"Solusinya, kami sangat membutuhkan peran aktif teman-teman bidan untuk menuntaskan persoalan ini. Target kami, angka kasus ini bisa turun hingga 14 persen," tegasnya.

Ia kembali mengingatkan bahwa peran bidan sangat krusial, tidak hanya dalam proses persalinan, tetapi juga dalam edukasi dan pencegahan dini masalah kesehatan ibu dan anak.

Sementara itu, Ketua IBI Kabupaten Pasuruan, Sri Sudarti, mengungkapkan data yang menunjukkan adanya peningkatan kasus kematian ibu dan bayi selama tahun 2024. Ia mencatat, sepanjang tahun tersebut terdapat 18 kasus kematian ibu melahirkan, naik dari 16 kasus pada tahun sebelumnya. Kematian bayi bahkan melonjak tajam, dari 77 kasus pada 2023 menjadi 188 kasus di tahun 2024.

"Ini menunjukkan bahwa setiap bidan harus semakin terampil, mampu mendidik, dan membangun kedekatan dengan pasiennya. Pendekatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri ibu yang akan melahirkan, sehingga risiko bisa ditekan," ujar Sri.

Saat ini Kabupaten Pasuruan memiliki 1.367 bidan yang tersebar di berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari rumah sakit, puskesmas, klinik swasta, hingga praktik mandiri. 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Galih Lintartika/TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved