Elpiji 3 kg Langka

Usai Lebaran Gas Elpiji 3 Kg Mulai Langka di Bangkalan, 12 Kg Kian Mahal

Di beberapa wilayah di Bangkalan, harga tabung Elpiji 12 Kg dilaporkan melonjak hingga menyentuh angka Rp 25 ribu per tabung.

Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/ahmad faisol
SIDAK AGEN Elpiji: Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Bangkalan menggelar inspeksi mendadak atas keluhan masyarakat berkaitan dengan kelangkaan gas LPG 3 Kg, Kamis (17/4/2025). Pihak pemkab menyatakan stok aman, kelangkaan diduga karena terjadi keterlambatan distribusi setelah momen lebaran 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bangkalan – Gas Elpiji 3 Kg mulai langka usai Hari Raya Idul Fitri. Merespons situasi ini, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskop UMKM dan Perdagangan) Kabupaten Bangkalan menggelar inspeksi mendadak ke sejumlah pangkalan dan agen Elpiji di wilayah kota, Kamis (17/4/2025).

Sidak dilakukan di tiga pangkalan dan satu agen. Salah satunya adalah Pangkalan Pertamina Domestik Gas Region V yang berlokasi di Jalan Jokotole, Kelurahan Kraton. Di sana, petugas menemukan bahwa stok gas Elpiji 3 Kg memang sedang kosong.

Pemilik pangkalan, Suhartini, mengaku pengurangan pasokan sudah terjadi sejak lama. Ia mengatakan bahwa kuota pangkalannya dipangkas secara bertahap selama setahun terakhir.

“Dulu saya dapat satu truk, isinya 560 tabung. Sekarang cuma 200 tabung per pengiriman, itu pun hanya dua hari sekali,” ujar Suhartini.

Baca juga: Fix Diperkenalkan Persib Bandung? Saddil Ramdani OTW Tinggalkan Malaysia, 1 Bocoran Mencuat

Suhartini juga menceritakan bahwa beberapa hari sebelumnya, seorang agen sempat datang dan mempertanyakan kondisi distribusi di pangkalannya.

“Agen ini tanya, kenapa pangkalan sering kosong? Bagaimana dengan suplai dan pagunya? Saya jawab, ya memang dikurangi. Kalau mau diselidiki silakan, saya tidak menyembunyikan apa pun. Ini bukan seperti barang lain, gas itu kalau disimpan lama bisa memuai. Jadi tidak mungkin kami menimbun,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa dirinya tidak punya kuasa untuk menolak pengurangan tersebut, karena sebagai pemilik pangkalan, ia hanya bisa mengikuti kebijakan agen.

“Namanya saya orang kecil, ya manut saja. Baru kemarin kosong, nanti sore baru datang lagi,” ujarnya.

Kondisi langkanya gas subsidi ini turut berdampak pada harga Elpiji non-subsidi. Di beberapa wilayah di Bangkalan, harga tabung Elpiji 12 Kg dilaporkan melonjak hingga menyentuh angka Rp 25 ribu per tabung.

Baca juga: 18 Anak Binaan LPKA Blitar Ikuti Ujian Sekolah Berbasis Komputer Jenjang SMA 

Menanggapi hal ini, Pelaksana Penyusunan Perkembangan Harga dan Pengkajian Pasar Diskop UMKM dan Perdagangan Bangkalan, Ika Nurhayati, membenarkan bahwa saat sidak berlangsung, pangkalan di Jalan Jokotole memang sedang kehabisan stok. Namun ia memastikan pengiriman akan dilakukan pada hari yang sama.

“Memang kosong, tapi sore nanti akan dikirim. Pangkalan ini sudah memiliki MoU dengan Pertamina, jadi sudah ada jadwal pengiriman dan kuota tetap,” jelas Ika, yang didampingi Analis Perdagangan Ahli Muda, Siti Firyah.

Terkait keluhan masyarakat atas kelangkaan gas subsidi ini, Ika menjelaskan bahwa pihak dinas tidak memiliki kewenangan langsung mengawasi distribusi hingga ke tingkat pengecer. Menurutnya, gangguan kemungkinan terjadi karena momen setelah Lebaran.

“Sebelum Lebaran distribusi lancar. Tapi setelahnya, mungkin ada sedikit kendala di pengiriman. Informasi dari SPBE sebagai titik awal pengisian menyebutkan semuanya masih aman, tidak ada pengurangan kuota,” tambahnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Ahmad Faisol/TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved