Elpiji 3 kg Langka

Warga Blitar Antre Beli Elpiji 3 Kilogram di Pangkalan

Razia itu dilakukan untuk menindaklanjuti laporan dugaan kelangkaan elpiji 3 kilogram atau elpiji bersubsidi di masyarakat belakangan ini.

Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Samsul Hadi
Razia pangkalan elpiji 3 kg di Blitar. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BLITAR - Tim gabungan dari Polres Blitar Kota, Disperindag dan Hiswana Migas kembali melakukan razia stok elpiji 3 kg di sejumlah tempat, Jumat (13/9/2024).

Razia itu dilakukan untuk menindaklanjuti laporan dugaan kelangkaan elpiji 3 kilogram atau elpiji bersubsidi di masyarakat belakangan ini.

Dalam razia itu, tim gabungan mendatangi tiga lokasi, yaitu pelaku usaha angkringan warung makan di Jl Sumatera, pangkalan elpiji di SPBU Jl Kalimantan dan agen elpiji di Jl Camara.

Baca juga: Polisi Gerebek Pesta Narkoba, Dua Orang Berhasil Melarikan Diri

"Hari ini, kami bersama Disperindag dan Hiswana mengecek ke lapangan terkait adanya laporan dugaan kelangkaan elpiji 3 kilogram di masyarakat. Informasinya, ada salah satu pangkalan elpiji yang terjadi antrean dan harga di atas HET," kata Kanit Tipidsus Satreskrim Polres Blitar Kota, Iptu Yuno S.

Yuno mengatakan, dari hasil sidak di beberapa tempat, stok elpiji 3 kilogram masih aman.

Seperti di pangkalan elpiji SPBU Jl Kalimantan yang sebelumnya dilaporkan terdapat antrean warga membeli elpiji, stoknya juga masih tersedia sebanyak 150 tabung.

"Di pangkalan elpiji SPBU Jl Kalimantan stok aman, masih 150 tabung dan untuk harga sesuai HET Rp 16.000 per tabung," ujarnya.

Baca juga: Perjuangan Feri Anwar, Seorang Disabilitas Salah Satu Pemenang Jagoan Tani Banyuwangi

"Masyarakat yang beli elpiji juga sesuai data aplikasi dengan menunjukkan KTP. Mungkin (di pangkalan elpiji SPBU Jl Kalimantan) sempat terjadi antrean karena ada proses input NIK KTP ke aplikasi saat beli elpiji," lanjutnya.

Saat sidak di angkringan warung makan Jl Sumatera, tim menemukan warung tersebut menggunakan elpiji 3 kilogram.

Tim menemukan ada empat tabung elpiji 3 kilogram dan satu tabung elpiji non-subsidi 12 kilogram di warung makan itu.

Terkait temuan itu, tim masih mengecek izin usaha warung makan, itu termasuk kategori UMKM yang menjadi sasaran penerima elpiji subsidi atau tidak.

"Masih kami koordinasiian. Kalau warung makan itu masuk pelaku usaha yang dilarang menggunakan elpiji subsidi, akan kami tindak lanjuti, akan kami panggil," katanya.

Baca juga: Kades Randupitu Pasuruan Jadi Salah Satu Delegasi Indonesia Kunjungan ke Cina

Dikatakannya, sesuai aturan, pelaku UMKM juga termasuk sasaran penerima elpiji subsidi dengan kuota 15-20 tabung per bulan.

"Kalau hasil cek di agen elpiji Jl Cemara tadi masih menunggu kiriman pasokan elpiji. Tiap hari, agen menerima pasokan elpiji untuk disalurkan ke pangkalan sesuai jadwal dari Pertamina," ujarnya.

Kabid Pengawasan Perindustrian dan Perdagangan Disperindag Kota Blitar, Pandu Sarasti mengatakan dari hasil pemantauan di beberapa lokasi, kondisi stok elpiji 3 kilogram aman.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved