Berita Trenggalek

Arca Ganesha di Kantor Kecamatan Bendungan Trenggalek Raib, Pemerhati Sejarah Sayangkan

Pemerhati Sejarah Trenggalek, Harmaji menyayangkan raibnya Arca Ganesha yang disimpan di Kantor Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur

Editor: Sri Wahyunik
TribunMataraman.com/Sofyan Arif Candra
ARCA - Ilustrasi Hasil ekskavasi Situs Gondang, Desa Gondang, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (23/11/2023). Pemerhati Sejarah Trenggalek menyayangkan raibnya Arca Ganesha di Kantor Kecamatan Bendungan  

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, TRENGGALEK - Pemerhati Sejarah Trenggalek, Harmaji menyayangkan raibnya Arca Ganesha yang disimpan di Kantor Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Menurut Harmaji, berdasarkan literatur dan catatan penelitian sejarah, banyak yang menyebutkan di Kantor Kecamatan Bendungan terdapat Arca Ganesha namun saat ia mengunjungi kantor kecamatan tersebut arca tersebut sudah raib.

"Di penelitian yang terdahulu itu di salah satu kecamatan di Kabupaten Trenggalek diterangkan ada Arca Ganesha itu. Tapi kemudian saya masuk di sana itu tidak ada," kata Harmaji, Jumat (25/4/2025).

Menurut Harmaji, penggeseran obyek diduga cagar budaya (ODCB) atau cagar budaya (CB) seharusnya tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena SOP pemindahan tersebut sudah diatur.

Hal tersebut menurut Harmaji harus menjadi perhatian serius bagi Pemkab Trenggalek lantaran ODCB/CB di Kabupaten Trenggalek masih banyak yang tercecer dan belum disimpan di satu tempat.

"Ini adalah merupakan sesuatu hal yang sangat serius karena apapun yang terjadi CB dan ODCB itu harus diperhatikan penjagaannya, dan penyelamatannya," lanjutnya.

Baca juga: Kejari Blitar Tahan Pegawai DPUPR Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Proyek Dam Kali Bentak

Sementara itu, Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Agus Prasmono justru tidak mengetahui keberadaan Arca Ganesha tersebut 

"Kalau yang di Bendungan kurang paham karena lama sekali, memang pernah tahu sekali di kecamatan (Bendungan) tapi sekarang kami benar-benar tidak tahu keberadaannya karena kejadiannya sudah sangat lama," ucap Agus.

Menurut Agus, adanya beberapa kali pergeseran benda peninggalan sejarah di Kabupaten Trenggalek menjadi evaluasi dan motivasi bagi Disparbud untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev) lebih intensif lagi.

"Kita lakukan sosialisasi non formal dengan ngobrol ringan dengan pemerintah desa dan masyarakat yang menyimpan cagar budaya dan obyek diduga cagar budaya. Selain itu kita selalu upayakan untuk mengusulkan pembangunan Museum," pungkasnya 

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Sofyan Arif Candra/TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved