Opini
Pasar dalam Teori dan Pasar dalam Televisi : Realita di Balik Teori Ekonomi Klasik
Pasar dalam Teori dan Pasar dalam Televisi: Realita di Balik Teori Ekonomi Klasik
Daya tariknya bersifat global
Model ini mengutamakan standardisasi dan skalabilitas, dua prinsip utama dalam pasar kapitalis. Hasilnya, keberagaman budaya dan inovasi program sering kali dikorbankan demi efisiensi produksi dan profitabilitas iklan.
Peran Negara: Pengatur atau Pelayan Pasar?
Peran negara dalam industri televisi pun tidak netral. Meehan dan Torre menekankan bahwa kebijakan penyiaran sering kali melayani kepentingan industri, bukan publik.
Regulasi yang seharusnya melindungi keberagaman konten dan akses universal kadang justru menjadi alat legitimasi bagi dominasi pemain besar.
Misalnya, alih-alih mendukung media komunitas atau televisi publik, banyak pemerintah memilih untuk:
Memberikan insentif pajak kepada perusahaan media swasta
Meliberalisasi kepemilikan media
Mengesahkan deregulasi yang memperkuat monopoli
Situasi ini menciptakan pasar televisi yang oligopolistik, di mana hanya segelintir perusahaan raksasa mengontrol mayoritas saluran, konten, dan distribusi.
Apa Makna Pasar Televisi bagi Publik?
Artikel ini bukan sekadar kritik terhadap industri televisi, tetapi juga seruan untuk mengkaji ulang makna "pasar" dalam konteks media.
Jika pasar seharusnya melayani kebutuhan publik, maka pertanyaannya:
Mengapa konten informatif dan edukatif makin tersingkir oleh hiburan ringan?
Mengapa keberagaman budaya tergantikan oleh format global yang seragam?
Nota Keuangan RAPBN 2026, Said Abdullah : Realistis! |
![]() |
---|
Big Data dan Etika: Mengapa Kita Harus Kritis dalam Era Datafikasi |
![]() |
---|
Said Abdullah : Puncak Bulan Bung Karno 2025 di Pusara Beliau di Kota Blitar |
![]() |
---|
Ketua Banggar DPR : Indonesia Perlu Desak PBB Sanksi Israel |
![]() |
---|
Kenegarawanan Megawati dan Prabowo di Peringatan Hari Pancasila |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.