Opini
Pasar dalam Teori dan Pasar dalam Televisi : Realita di Balik Teori Ekonomi Klasik
Pasar dalam Teori dan Pasar dalam Televisi: Realita di Balik Teori Ekonomi Klasik
Mengapa suara komunitas lokal nyaris tak terdengar di layar kaca?
Meehan dan Torre menyarankan agar masyarakat sipil dan akademisi lebih aktif menantang narasi pasar bebas dalam media, serta mendorong kebijakan media yang berpihak pada kepentingan publik, bukan semata pada logika laba.
Penutup: Menuju Pasar Media yang Lebih Demokratis
Di era ketika dominasi televisi mulai digantikan oleh platform streaming dan algoritma digital, pelajaran dari pasar televisi tetap relevan. Kita harus terus bertanya: siapa yang mengendalikan pasar ini? Untuk siapa media diproduksi? Dan siapa yang mendapatkan keuntungan dari sistem yang ada?
Pasar media adalah hasil dari pilihan kebijakan, keputusan korporasi, dan tekanan masyarakat. Jika ingin menciptakan media yang lebih adil dan demokratis, maka pasar pun harus dirancang ulang dengan visi sosial yang lebih luas, bukan hanya oleh logika keuntungan semata. (*)
Oleh : Adhitya Putra [Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta]
Referensi:
Meehan, E., & Torre, P. (2011). Markets in Theory and Markets in Television. In Wasko, Murdock, & Sousa (Eds.), The Handbook of Political Economy of Communications. Wiley-Blackwell.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Nota Keuangan RAPBN 2026, Said Abdullah : Realistis! |
![]() |
---|
Big Data dan Etika: Mengapa Kita Harus Kritis dalam Era Datafikasi |
![]() |
---|
Said Abdullah : Puncak Bulan Bung Karno 2025 di Pusara Beliau di Kota Blitar |
![]() |
---|
Ketua Banggar DPR : Indonesia Perlu Desak PBB Sanksi Israel |
![]() |
---|
Kenegarawanan Megawati dan Prabowo di Peringatan Hari Pancasila |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.