Ekskavasi Candi Brahu Dimulai: Tim Arkeolog Cari Jejak Pagar Keliling Lebih Tua dari Majapahit

Ekskavasi ini bertujuan untuk melacak keberadaan struktur pagar keliling Candi Brahu yang diduga merupakan bagian dari elemen pelengkap kompleks candi

Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Mohammad Romadoni
EKSKAVASI: Para arkeolog saat memulai penggalian ekskavasi untuk menemukan struktur sambungan pagar keliling Candi Brahu, di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto, Kamis (15/5/2025). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, MOJOKERTO – Tim arkeolog dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah (BPKW) XI Jawa Timur memulai kegiatan ekskavasi penyelamatan di kawasan Candi Brahu, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Ekskavasi ini berlangsung selama 16 hari, terhitung mulai 13 hingga 28 Mei 2025.

Ketua Tim Ekskavasi, Muhammad Ichwan, menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan empat arkeolog dan 32 orang pendukung lapangan. Ekskavasi dilakukan di area hutan jati yang terletak sekitar 50–100 meter dari bangunan utama Candi Brahu.

Baca juga: Persija Berminat Gaet? 1 Pelatih Label Juara Bisa Dilirik, Sesuai dengan Bocoran Terbaru

"Target kami dalam ekskavasi kali ini adalah membuka sekitar 30 kotak ekskavasi, dengan total luas area sekitar 180 meter persegi," kata Ichwan di lokasi penggalian, Kamis (15/5/2025).

Ekskavasi ini bertujuan untuk melacak keberadaan struktur pagar keliling Candi Brahu yang diduga merupakan bagian dari elemen pelengkap kompleks candi tersebut. Dugaan ini bukan tanpa dasar. Pada 2014–2015, tim dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sempat menemukan jejak susunan bata kuno yang diduga merupakan sisa pagar tersebut. Temuan itu berada di area persawahan sekitar 100 meter di sebelah barat dari lokasi ekskavasi saat ini.

"Struktur pagar itu penting karena bisa memperkuat rekonstruksi keseluruhan Candi Brahu sebagai bangunan yang utuh. Kami berharap bisa mendapatkan bukti arkeologis yang memperjelas posisi dan bentuk pagar keliling ini," ujar Ichwan.

Baca juga: Pemilik Toko di Bondowoso Nyaris Jadi Korban Gendam Dua Bule

Ia menambahkan, fokus ekskavasi saat ini berada di sisi timur dari dugaan struktur pagar yang membentang dari arah barat. Penggalian dilakukan hingga kedalaman 1 hingga 1,5 meter untuk menjangkau lapisan tanah yang diyakini menyimpan struktur bersejarah tersebut.

Keberadaan pagar keliling, menurut Ichwan, akan semakin mempertegas kemegahan arsitektur Candi Brahu yang selama ini berdiri megah namun belum sepenuhnya dipetakan secara arkeologis.

Berdasarkan Prasasti Alasantan yang ditemukan di lokasi yang sama, Candi Brahu diperkirakan berasal dari masa pemerintahan Mpu Sindok, sekitar tahun 939 Masehi. Ini menandakan bahwa candi tersebut lebih tua dibandingkan Kerajaan Majapahit yang baru berdiri pada tahun 1293 Masehi.

"Sasaran utama kami adalah menemukan bukti keberadaan pagar keliling. Jika terbukti ada, ini akan menjadi penemuan penting untuk merekonstruksi sejarah dan arsitektur asli Candi Brahu," tambah Ichwan.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Mohammad Romadoni/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved