Berita Bondowoso

Kuasa Hukum Warga Desa Kaligedang Bondowoso Sebut Dugaan Pemukulan Aparat Picu Kemarahan Warga

Kemarahan warga Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen hingga membuat 3 anggota TNI disandera diduga diawali oleh tindakan represif oknum TNI

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Humas Polres Bondowoso
RUMAH DIBAKAR - Rumah Astan PTPN I Regional 5 Kecamatan Ijen yang diduga dibakar oleh warga Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (15/5/2025). YLBHI-LBH Surabaya menyebut ada dugaan pemukulan oleh oknum aparat sebelum terjadinya insiden itu. 

Ketiga oknum TNI tersebut menerangkan bahwa mereka mendapatkan perintah dari Eko selaku Asisten Tanaman (Astan) PTPN I Regional 5. 

Dari pengakuan tersebut, warga berusaha untuk menghadirkan Eko ke Balai Desa Kaligedang untuk dimintai klarifikasi atas adanya pengakuan tersebut, namun hingga pukul 23.30 WIB yang bersangkutan tak kunjung hadir.

Pada saat di Balai Desa Kaligedang, Komandan Batalyon Infanteri menjelaskan bahwa ketiga orang yang dibawa oleh warga ke Balai Desa Kaligedang merupakan anggota dari Batalyon Infantri (Yonif) 514 Bondowoso.

Komandan Batalyon Infanteri 514 Bondowoso juga menjelaskan bahwa ia memastikan akan bertanggung jawab atas konsekuensi hukum yang ditimbulkan oleh anggotanya.

Masih dalam rilis, kuasa hukum meminta pimpinan PTPN I Regional 5 agar memberikan klarifikasi kaitannya dengan pengakuan terduga pelaku penyerangan terhadap warga, pada tanggal 15 Mei 2025, yang terjadi di Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso.

Sementara itu sebelumnya, Komandan Yonif 514 RaiderLetkol Inf Mohammad Ibrahim Sidik Soulisa, menerangkan, anggotanya berada di lokasi tidak untuk melakukan pelarangan.

Melainkan, melakukan pemetaan lahan untuk optimalisasi aset yang akan dikerjasamakan antara PTPN l Regional 5 dengan Koperasi Yonif 514/SY untuk melaksanakan program ketahanan pangan.

Baca juga: Selama Operasi Pekat Semeru, Polisi Ungkap 27 Kasus Premanisme

Ia pun menegaskan nantinya lahan itu pun akan mempekerjakan warga sekitar dengan membentuk kelompok tani dari warga Desa kaligedang.

Namun begitu, Yonif 514/SY berkomitmen untuk terus menjaga hubungan baik dengan masyarakat serta mendukung program-program pemerintah termasuk ketahanan pangan.

"Melalui kerja sama yang transparan dan komunikatif bersama seluruh elemen masyarakat," pungkasnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved