Longsor Ancam Permukiman Warga di Ponorogo, Empat Keluarga Diminta Mengungsi

Empat di antaranya dinyatakan dalam kondisi rawan dan penghuninya diminta segera mengungsi guna mengantisipasi longsor susulan.

Editor: Haorrahman
Polsek Sambit
LONGSOR TIMPA 11 RUMAH - Kapolsek Sambit, AKP Baderi saat mengecek longsor di Desa Jrakah, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Jumat (16/5/2025). Sedikitnya 11 rumah tertimpa longsor di Desa Jrakah, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jatim. Ini setelah di lokasi diguyur hujan cukup deras di lokasi. Sehingga tebing yang berada di dekat rumah warga longsor. Tidak ada korban jiwa dalam longsor kali ini. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Ponorogo – Sebanyak 11 rumah warga di Desa Jrakah, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur terdampak bencana tanah longsor yang terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Empat di antaranya dinyatakan dalam kondisi rawan dan penghuninya diminta segera mengungsi guna mengantisipasi longsor susulan.

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu malam (17/5/2025) setelah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi panjang menyebabkan tebing di sekitar permukiman warga ambrol dan menimpa bagian rumah seperti dapur, kamar, bahkan tembok utama.

Baca juga: Kericuhan Warga dan TNI di Kaligedang Bondowoso, Kerugian Aset PTPN Capai Rp 700 Juta 

Kapolsek Sambit, AKP Baderi, menyampaikan pihaknya telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi bencana. Dari hasil pantauan, empat rumah dinilai memiliki potensi longsor lanjutan dan penghuninya diminta untuk mengungsi demi keselamatan.

“Kami himbau penghuni empat rumah yang paling rawan untuk segera mengungsi karena potensi longsor susulan masih tinggi,” ujar AKP Baderi, Minggu (18/5/2025).

Sementara tujuh rumah lainnya juga terdampak, namun kondisi masih relatif aman untuk ditinggali. Meski demikian, pihak kepolisian tetap meminta agar penghuni waspada, terutama saat turun hujan.

“Penghuni tujuh rumah lainnya masih bertahan di rumah masing-masing. Tapi kami tetap imbau agar segera mengungsi jika hujan kembali turun,” tambah Baderi, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Pudak.

Baca juga: Festival Padhang Ulanan: Upaya Banyuwangi Menjaga Warisan Seni Budaya Melibatkan Ribuan Pelajar

Dari data yang dihimpun, 11 rumah tersebut tersebar di dua dusun dalam satu desa. Seluruh rumah berada di kawasan rawan, tepat di bawah atau di samping tebing curam. Mayoritas kerusakan terjadi di bagian belakang rumah, seperti dapur dan tembok yang berbatasan langsung dengan lereng.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun aparat dan pemerintah desa terus mengingatkan warga agar waspada, mengingat curah hujan di wilayah tersebut masih tinggi.

Sebagai langkah mitigasi, warga juga diminta untuk membuat saluran air atau selokan di sekitar rumah guna mengurangi risiko longsor akibat akumulasi air hujan di tanah yang labil.
 
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Pramita Kusumaningrum/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved