Longsor di Trenggalek

Balita 2 Tahun Jadi Korban Hilang Tanah Longsor Trenggalek, Anjing Pelacak Deteksi Lokasi

Pencarian hari keempat enam korban tanah longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, dimulai

Editor: Sri Wahyunik
TribunMataraman.com/Sofyan Arif Candra
POSKO PENGUNGSIAN - Suasana posko pengungsian tanah longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Rabu (21/5/2025) malam. Enam orang korban tanah longsor masih dilakukan pencarian. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, TRENGGALEK - Pencarian hari keempat enam korban tanah longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, dimulai, Kamis (22/5/2025).

Pada pencarian kali ini, petugas akan fokus pada titik utama tanah longsor setelah akses bisa dibuka oleh petugas gabungan.

Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki menuturkan keempat ekor anjing pelacak yang diturunkan telah mendeteksi tiga titik yang diduga terdapat korban di dalamnya.

Namun, yang menjadi kendala, kedalaman korban yang tertimbun di titik tersebut diduga mencapai 10 meter.

Beruntungnya, alat berat berupa ekskavator dan alkon atau pompa air bisa digunakan untuk membantu melakukan evakuasi di titik utama tanah longsor.

"Insyaallah sudah bisa kami gunakan alat berat," kata Ridwan, Rabu (21/5/2025).

Baca juga: Khofifah Temu Pengungsi Korban Tanah Longsor Trenggalek, Janji Bantu Rumah Relokasi

Sementara itu, Kepala Dusun Kebonagung, Eko Pambudi mengatakan ada enam orang yang hilang dalam insiden tanah longsor tersebut. Keenamnya mempunyai hubungan kekerabatan.

Keenam orang tersebut tinggal di tiga rumah yang berbeda. Korban pertama adalah Mesinem (90). Ia tinggal satu rumah bersama anaknya, Yatinem (70), 

Sedangkan rumah kedua dihuni oleh pasangan suami istri Yatini (50) dan Tulus (65). Yatini merupakan anak dari Yatinem.

Lalu rumah ketiga dihuni oleh Suminto (40) bersama istrinya Nitin (36). Mereka mempunyai anak Khoiri (19) dan Thoriq (2). Diketahui Suminto adalah anak dari Yatini.

Dari delapan anggota keluarga tersebut, hanya Suminto dan Khoiri yang selamat karena sedang ada aktivitas ke luar rumah saat tanah longsor terjadi.

Sedangkan enam orang lainnya hingga saat ini masih dalam pencarian.

"Mereka sudah lama tinggal di situ, tapi kalau bangunan rumahnya baru," ucap Eko

Baca juga: Pemkab Gresik Sediakan Penitipan Anak Gratis Bagi Pekerja dari Keluarga Miskin

Walaupun jarak antar rumah jauh, keguyubrukunan di Dusun Kebonagung termasuk keluarga Mesinem sangat terjaga.

"Hanya memang Mbah Mesinem yang sudah sepuh sehingga lebih banyak di rumah," pungkasnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Sofyan Arif Candra/TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved