Kembali Viral di Ponorogo, Warga Gotong Jenazah Menyebrangi Sungai

Peristiwa ini terjadi di Desa Jalen, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Haorrahman
Tangkapan Layar Video
SEBRANGI SUNGAI: Sejumlah warga Desa Jalen Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo Jatim saat menggotong keranda jenazah seberangi sungai, Minggu (8/6/2025) kemarin. Video menggambarkan warga menggotong keranda jenazah melintasi sungai kembali viral di Kabupaten Ponorogo. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Ponorogo – Sebuah video berdurasi 28 detik yang memperlihatkan warga menggotong keranda jenazah menyeberangi sungai kembali viral di media sosial. 

Peristiwa ini terjadi di Desa Jalen, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Video tersebut memperlihatkan sejumlah warga dengan hati-hati menuruni tanggul dan menyeberangi sungai yang licin demi mengantarkan jenazah Mbah Soirah (80), warga Dusun Jalen Kidul, ke pemakaman desa.

Aksi ini bukan kejadian baru bagi warga setempat. Mereka kerap menghadapi kondisi serupa setiap kali ada prosesi pemakaman. 

Lokasi rumah almarhumah yang berada di seberang sungai membuat jalur pemakaman terdekat hanya bisa diakses dengan menyeberangi aliran sungai.

"Jalurnya lebih dekat kalau lewat sungai. Kalau harus lewat jalan darat, kami harus memutar cukup jauh, sekitar dua kilometer melewati Desa Dadapan," ujar Ahmad Sahlan, Kepala Seksi Pemerintahan Desa Jalen, Senin (9/6/2025).

Baca juga: Tradisi Sate Lanjeng Ponpes Bani Rancang, Filosofi Belajar Sepanjang Hayat

Menurut Sahlan, menempuh jalur darat tidak hanya jauh tetapi juga cukup menyulitkan, terutama karena keranda jenazah masih harus dipanggul manual oleh warga. Dengan menyeberangi sungai, jarak yang ditempuh bisa terpangkas menjadi hanya sekitar 500 meter.

Kepala Dusun Jalen Kidul, Jemani, mengungkapkan menyeberangi sungai sambil membawa jenazah sudah menjadi kebiasaan warga sejak lama.

"Sudah dari dulu begini. Bahkan sejak saya belum lahir, warga di sini kalau ada yang meninggal ya tetap nyebrang sungai. Karena memang tidak ada jalan lain," jelasnya.

Ia menambahkan, prosesi ini tetap dilakukan meskipun terjadi pada malam hari atau saat kondisi sungai sedang licin akibat hujan.

Baca juga: BPBD Bondowoso Hentikan Sementara Pencarian Lansia yang Hilang di Sungai Sampean Baru

“Sudah jadi tanggung jawab warga. Takut atau tidak, tetap harus dilakukan. Masa jenazah dibiarkan?” imbuh Jemani.

Namun demikian, warga berharap ada solusi permanen untuk kondisi ini. Keberadaan jembatan penghubung dinilai akan sangat membantu dan mengurangi risiko keselamatan.

“Kami sudah sering mengusulkan pembangunan jembatan. Tapi selalu terkendala anggaran. Kami sangat berharap ada perhatian dari pemerintah kabupaten atau provinsi,” tutur Jemani.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved