Berita Banyuwangi
Camat Purwoharjo di Banyuwangi Imbau Warga Pilih Bank Resmi dan Amanah dalam Membayar Pinjaman
BTPN Syariah melayani masyarakat inklusi melalui kumpulan yang dilakukan setiap dua minggu sekali.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi - Melayani nasabah inklusi memerlukan pendampingan yang terukur dan keberlanjutan. Pendampingan inilah yang telah diberikan oleh BTPN Syariah kepada masyarakat inklusi, bahkan sebelum mereka menjadi nasabah. Hal ini dilakukan karena BTPN Syariah bertekad mewujudkan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti.
BTPN Syariah melayani masyarakat inklusi melalui kumpulan yang dilakukan setiap dua minggu sekali. Dalam kumpulan, masyarakat inklusi tidak hanya diberikan akses keuangan seperti pembiayaan dan menabung, melainkan juga akses pengetahuan melalui pendampinga, sehingga. masyarakat inklusi mendapat kesempatan untuk terus tumbuh dan memiliki kehidupan yang berarti.
"Kumpulan menjadi wadah BTPN Syariah dalam memberdayakan dan mendampingi masyarakat inklusi, sehingga mampu membangun empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS),” ungkap Kepala Pembiayaan Area Banyuwangi BTPN Syariah Joko Ibnu Susanto pada Kamis (13/6/2025).
Baca juga: Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Belum Bisa Diluncurkan, Dishub Jatim Jelaskan Alasannya
Dengan kumpulan ini juga, nasabah tak hanya mampu mengembangkan usahanya, tetapi juga bisa menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitar. Salah satunya Ibu Lilik Eko Wijayanti, nasabah BTPN Syariah di Sentra Mekar Sari 2, Desa Bulurejo, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur sejak 2020.
"Saya menjadi nasabah BTPN Syariah sejak 2020. Dari BTPN Syariah, kami tidak hanya mendapatkan pembiayaan untuk modal usaha, tetapi juga pendampingan dan akses pengetahuan. Sehingga kami juga diajarkan cara mengembangkan usaha, mengelola keuangan, dan pelatihan lainnya. Menjadi nasabah kurang lebih lima tahun, saat ini saya sudah memiliki empat karyawan," cerita Lilik.
Dalam kesempatan yang sama, Camat Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Ahmad Subhan mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh BTPN Syariah dalam memberikan akses pembiayaan dan memberdayakan masyarakat inklusi atau segmen ultra mikro. Ia mengakui bahwa pendampingan yang rutin dilakukan BTPN Syariah mampu mendorong perekonomian warga dan membantu ibu-ibu nasabah memperkuat ekonomi keluarga.
Baca juga: Kisah Juragan Buah di Banyuwangi, Dari Modal Pinjaman Rp 3 Juta Bisa Naik Derajat
"Kecamatan Purwoharjo memberikan apresiasi yang positif terhadap BTPN Syariah, bank resmi serta diawasi oleh regulator tentu memiliki cara yang tepat. BTPN Syariah tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga mendampingi masyarakat inklusi dengan berbagai pelatihan seperti cara mengembangkan usaha, menjadi wirausaha, hingga mengelola keuangan. Dengan demikian, ibu-ibu nasabah lebih berdaya, salah satunya seperti Ibu Lilik ini,” tutur Subhan.
Program pendampingan yang dilakukan BTPN Syariah sudah tepat karena menyasar segmen ultra mikro, khususnya perempuan. Hal ini menjadi kesempatan bagi perempuan prasejahtera produktif untuk tumbuh dan memiliki ekonomi yang lebih baik.
"Saya dari pihak kecamatan, selaku pembantu untuk kaum wong cilik berharap semoga BTPN Syariah semakin membawa dampak bagi masyarakat ultra mikro, khususnya di Kecamatan Purwoharjo," tutur Subhan.
Baca juga: Seblang Bakungan, Ritual Berusia Ratusan Tahun Terus Dihidupkan Warga Banyuwangi
Tak hanya itu, Subhan juga mengimbau seluruh warga selektif memilih bank atau lembaga keuangan yang resmi dalam mengajukan pembiayaan, sehingga seluruh kebijakannya sesuai dengan aturan regulator keuangan dan tidak merugikan masyarakat.
“Kami dari Kecamatan Purwoharjo mengimbau masyarakat memilih bank yang resmi, jangan membeli tikus dalam karung. Wirausaha yang ada di Kecamatan Purwoharjo harus tahu latar belakang perbankannya dulu. Tidak mudah tergiur, misalnya iming-iming bonus itu justru kadang dapat menjerumuskan warga,” ujar Subhan.
Tak lupa, ia juga mengingatkan seluruh warganya untuk membayar angsuran sesuai jatuh tempo hingga lunas kepada perbankan. Pasalnya, jika ada warga yang membayar lewat dari waktu yang ditentukan atau justru tidak membayar, maka akan tercatat di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Hal ini akan memengaruhi penilaian bank dalam menyalurkan pembiayaan.
Baca juga: Sejalan dengan Swasembada Pangan Presiden Prabowo, Produksi Beras Banyuwangi Surplus 159 Ribu Ton
“Sebagai umat yang beragama yang namanya utang wajib dibayar. Riwayat kita sebagai nasabah tercatat di OJK, misalnya sebagai nasabah yang selalu tepat waktu,” tegas Subhan.
Senada, Kepala Desa Bulurejo, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur Widarto mengingatkan seluruh warganya agar selalu memilih bank resmi dalam mengajukan pembiayaan, salah satunya BTPN Syariah.
“Jadi kami memberikan juga pemahaman kepada masyarakat bahwa pilihlah BTPN Syariah ini karena perbankan ini resmi dan diawasi oleh OJK. Kalau sudah seperti itu maka BTPN Syariah ini tidak main-main dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat,” ujar Widarto.
Ia pun mendukung model bisnis BTPN Syariah yang melayani dan mendampingi masyarakat inklusi secara langsung. Tak hanya memberikan pembiayaan, tapi juga memberikan berbagai pengetahuan dan pelatihan untuk ibu-ibu ultra mikro, seperti cara membangun atau mengembangkan usahanya.
“Model bisnis seperti ini bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat, karena selain mempermudah akses modal, BTPN Syariah juga memberikan pendampingan agar usaha mereka lebih terarah,” ucap Widarto.
Baca juga: Ditangani Komprehensif, Prevalensi Angka Stunting Banyuwangi Terus Turun
Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah Ainul Yaqin mengatakan BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi, memberikan akses keuangan dengan menyediakan layanan perbankan yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat, serta juga akses pengetahuan dengan memberikan pemberdayaan yang berguna untuk mengembangkan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih berarti.
“Bahwa ujungnya dalam proses bisnis BTPN Syariah adalah membangun perilaku unggul nasabah segmen ultra mikro, yaitu BDKS: Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu atau Solidaritas. Di mana solidaritas tersebut akan terbangun menjadi daya tahapn yang baik untuk menghadapi apapun kondisi komunitas secara bersama-sama. Dan semangat tersebut tentunya akan semakin tajam dengan meningkatnya kehadiran nasabah dikumpulan. Dengan demikian, hadir dikumpulan adalah sebuah keharusan untuk mendapatkan semua akses yang diberikan oleh BTPN Syariah,” jelas Ain.
Sebagai informasi, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp105 miliar kepada lebih dari 32 ribu nasabah yang merupakan masyarakat inklusi di Kabupaten Banyuwangi per kuartal I 2025.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Camat Purwoharjo imbau warga pilih bank resmi
BTPN Syariah Banyuwangi
pembiayaan syariah ultra mikro
bank resmi dan amanah Banyuwangi
pendampingan usaha BTPN Syariah
jatim-timur.tribunnews.com
Tribun Jatim Timur
Berita Banyuwangi Hari Ini
Okupansi Tinggi Wings Air Tambah Jadwal Penerbangan Surabaya–Banyuwangi jadi 3 Kali Seminggu |
![]() |
---|
Ratusan Kucing dan Anjing Divaksin Rabies Gratis di Banyuwangi |
![]() |
---|
Muludan Bumi Blambangan Banyuwangi Hadirkan Ustadz Wijayanto Hingga Bagikan Ribuan Telur |
![]() |
---|
Surplus Pangan, Kapolda Jatim dan Bupati Ipuk Panen Raya Jagung di Banyuwangi |
![]() |
---|
Grab Apresiasi Program Bupati Ipuk Naik Ojol dan Angkutan Umum Tiap Jumat di Banyuwangi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.