Mas Rusdi Resmikan Klinik Gigi Spesialis Terpadu RSUD Bangil

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pasuruan - Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo meresmikan Layanan Klinik Gigi Spesialis Terpadu di RSUD Bangil, Senin (23/6/2025).

Peresmian ini menjadi tonggak baru dalam peningkatan mutu layanan kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat Kabupaten Pasuruan.

Baca juga: Lantik 112 Kepala Sekolah, Bupati Mas Rusdi: Kinerja Jadi Ukuran Bukan Status Kepegawaian

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi, beserta sejumlah anggota dewan lainnya.

Direktur RSUD Bangil dr Arma Roosalina menjelaskan, klinik ini menghadirkan layanan komprehensif, tidak hanya berupa perawatan dasar, tetapi juga layanan spesialistik gigi dan mulut dalam satu atap.

“Semua dilayani terintegrasi di satu tempat. Kami memiliki lima klinik gigi spesialis dan dua dokter gigi umum, total ada enam dokter spesialis yang siap melayani,” ungkap Arma.

Kelima layanan spesialis yang tersedia meliputi bedah mulut, kedokteran gigi anak, konservasi gigi, ortodonti (kawat gigi) dan penyakit mulut.

Baca juga: Ke Banyuwangi, Wapres Gibran Traktir Seratus Anak Yatim Belanja Peralatan Sekolah

Klinik juga dilengkapi fasilitas modern dan ruang tunggu yang dirancang nyaman dan kekinian.

“Konsep ruang tunggunya menyerupai kafe, lengkap dengan menu makanan dan minuman. Jadi keluarga pasien bisa menunggu dengan tenang dan nyaman,” tambah Arma.

Ia menegaskan, layanan ini merupakan langkah strategis dalam mendukung peran RSUD Bangil sebagai rumah sakit rujukan kelas B di Kabupaten Pasuruan.

Bupati Rusdi menyambut baik peluncuran layanan baru ini. Menurutnya, RSUD Bangil kini semakin berkembang, fasilitasnya semakin baik, dan layanan makin beragam.

“Pelayanan semakin lengkap dan inovatif. Kalau dilihat dari before-after, RSUD Bangil sudah banyak berubah. Tapi jangan berhenti berinovasi. Harus terus ditingkatkan,” tegasnya.

Baca juga: Menerka Bintang Lokal yang Kans Dirilis Persib Bandung Selain Alfeandra Dewangga, 1 Tim Tertikung?

Mas Rusdi juga menekankan pentingnya pencegahan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan.

Menurutnya, tantangan ke depan bukan hanya menangani pasien, tetapi membentuk masyarakat yang sadar hidup sehat, agar tidak mudah jatuh sakit.

“Kita harus turun ke bawah. Edukasi masyarakat agar menjaga pola hidup sehat itu penting. Karena rumah sakit bukan tujuan, tapi tempat terakhir bila semua upaya pencegahan sudah tak mampu lagi menahan sakit,” urainya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Galih Lintartika/TribunJatimTimur.com)