Berita Tulungagung

Jenazah Bayi di Aliran Sungai Brantas Tulungagung Sengaja Dihanyutkan saat Masih Hidup

Bayi laki-laki yang ditemukan di aliran Sungai Brantas Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur dibuang dalam kondisi hidup

Penulis: David Yohanes | Editor: Sri Wahyunik
TribunMataraman.com/David Yohanes
SETELAH AUTOPSI - Suasana ruang autopsi non infeksius Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal ((IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung, Jawa Timur, setelah proses autopsi jenazah bayi yang ditemukan di aliran Sungai Brantas, Sabtu (28/6/2025. Hasil autopsi, jenazah bayi yang ditemukan pada Jumat (27/6/2025) malam ini dihanyutkan saat kondisi masih hidup. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, TULUNGAGUNG - Bayi laki-laki yang ditemukan di aliran Sungai Brantas Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur dipastikan dibuang dalam keadaan hidup.
 
Hal ini berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan oleh dokter forensik dari Polda Jatim bersama Satreskrim Polres Tulungagung, Sabtu (28/6/2025) sore.
 
Sosok jenazah bayi laki-laki sebelumnya tersangkut di tengah delta Sungai Brantas, dan ditemukan oleh pencari rumput, Jumat (27/56/2025) sore.
 
“Dari hasil autopsi bayi ini sudah berusia 9-10 bulan (usia kandungan). Jadi dia sudah bisa hidup di luar kandungan,” jelas Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Ryo Pradana N.
 
Ryo menambahkan, bayi ini lahir normal dan menangis saat dilahirkan.
Hasil autopsi menunjukkan bayi ini meninggal secara tidak wajar.
 
Ada luka memar dan luka lecet bagian pipi kanan.
 
Ibu jari dan selaput bibir membiru, kemudian paru-paru sebelah kanan mengembang.
 
Pada lambung terisi air, ditemukan pasir pada saluran pernafasan yang menguatkan bayi ini masih hidup saat hanyut.
 
Selain itu ada resapan darah pada kulit kepala.
 
“Kesimpulan bayi ini meninggal karena tenggelam. Dia dihanyutkan saat masih hidup,” ungkap Ryo.

Baca juga: Belajar Bahasa Inggris di Tengah Kebun Kopi, Liburan Seru ala Anak Desa Jatiarjo Pasuruan

 Bayi nahas ini diperkirakan dibuang di hari yang sama saat ditemukan.
 
Untuk mengungkap kasus ini, polisi telah mengambil sampel DNA bayi.
 
Sampel ini nantinya akan jadi pembanding, jika ada pihak yang dicurigai sebagai orang tua biologisnya.
 
“Sampel DNA ini untuk memastikan saja, jika nanti ada dugaan orang tua biologis bayi,” tegas Ryo.
 
Polisi tidak menemukan sampel DNA orang lain yang ada di tubuh bayi ini.
 
Ryo mengaku sedang melakukan penyelidikan, untuk mengungkap pihak yang membuang bayi ini.
 
Penyelidikan diarahkan ke hulu sungai, yang mencakup wilayah kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar.
 
“Kami masih mendalami,” pungkas Ryo.
 
Sebelumnya seorang pencari rumput bersama Widodo (42) melihat sesosok bayi mengapung dan tersangkut di delta Sungai Brantas Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru, Jumat (27/6/2025) sore.
 
Widodo kemudian menggunakan pipa paralon untuk mengambil bayi itu dari delta, kemudian dibawa ke tepi Sungai Brantas sisi utara.
 
Bayi laki-laki ini masih lengkap dengan ari-ari, sehingga menguatkan  dugaan dibuang tidak lama setelah dilahirkan.  
 
 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved