Lipsus Chromebook Kemendikbud
Laptop Chromebook Era Nadiem Masih Dipakai di Sekolah Kediri, Ada yang Rusak
Laptop Chromebook dari Kemendikbudristek tahun 2022, ternyata masih dimanfaatkan oleh sejumlah sekolah di Kabupaten Kediri
Penulis: Isya Anshori | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, KEDIRI - Laptop Chromebook dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2022 lalu, ternyata masih dimanfaatkan oleh sejumlah sekolah di Kabupaten Kediri.
Meski demikian, ada pula perangkat yang mulai mengalami kerusakan dan sulit diperbaiki karena kendala ketersediaan suku cadang.
Salah satu sekolah penerima bantuan adalah SDN 4 Gadungan, Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri
. Sekolah ini menerima sebanyak 16 unit Chromebook. Namun, kini satu unit diantaranya sudah tidak dapat digunakan karena mengalami kerusakan pada bagian baterai.
“Sudah saya cek, yang satu rusak, baterainya. Waktu saya coba bawa ke service center, ternyata suku cadangnya langka. Kalau pun ada, harganya mahal, sekitar Rp 600 ribu di marketplace," kata Dimas, guru SDN 4 Gadungan yang juga merawat aset perangkat TIK di sekolah tersebut saat ditemui Kamis (17/7/2025).
Dimas menjelaskan, meskipun satu unit rusak, 15 Chromebook lainnya masih dalam kondisi cukup baik dan bermanfaat untuk menunjang aktivitas pembelajaran.
Perangkat tersebut kerap dipakai oleh guru yang tidak memiliki laptop pribadi, serta dikenalkan kepada siswa untuk pembelajaran digital dasar.
"Fungsinya memang bukan untuk editing berat atau pemrograman. Tapi cukup bagus untuk pengetikan, presentasi, atau pembelajaran daring ringan. Baterainya juga bisa bertahan hingga 6 jam," imbuhnya.
Baca juga: Kasek di Jombang Ungkap Kelebihan dan Kekurangan Chromebook Bantuan era Nadiem
Dimas menyebut, sejak perangkat ini diterima, guru-guru merasa terbantu dalam penyusunan perangkat ajar, pelaporan, hingga mengakses platform pendidikan berbasis daring.
Namun, dia berharap ke depannya ada layanan purna jual atau dukungan teknis yang lebih mudah diakses sekolah.
Di sisi lain, Dimas pernah mencoba untuk menghubungi call center yang tertera di laptop tersebut namun beberapa kali mencoba tidak ada respon yang jelas.
Bahkan tidak bisa dihubungi untuk mendapat solusi terkait suku cadang.
"Kalau Chromebook ini seperti aplikasi di HP Android namun versi laptop, mudah untuk operasinya. Namun karena mungkin merek lokal, jadi untuk suku cadang lebih terbatas," ungkapnya.
Sementara itu, sekolah lain yang juga menerima bantuan Chromebook adalah SMP Budi Utomo Pare.
Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Jackson Brintha Sabillano, pihaknya mendapat 15 unit Chromebook lengkap dengan proyektor dan router.
"Untuk kondisi sejauh ini masih bagus semua. Ini sangat membantu, karena sekolah kami berbasis pesantren dan para santri dilarang membawa perangkat pribadi seperti laptop atau HP," kata Jackson.
Dengan keberadaan Chromebook tersebut, proses pembelajaran berbasis digital, termasuk pelaksanaan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) dan pengenalan TIK kepada siswa, bisa dilakukan secara mandiri di sekolah.
"Untuk sistem login akun juga khusus, yaitu dari email yang didaftarkan jadi tidak bisa sembarangan digunakan untuk keperluan di luar pembelajaran," terangnya.
Baca juga: Tanggapan Bupati Jember tentang Sound Horeg Haram, Urusan Pemuka Agama
Meski tidak dimanfaatkan untuk pembelajaran jarak jauh karena kegiatan belajar mengajar sudah tatap muka sejak 2022, Jackson menilai perangkat Chromebook cukup optimal digunakan di lingkungan pondok pesantren.
"Ini juga bermanfaat untuk pembelajaran digitalisasi utamanya di skolah pondok seperti SMP Budi Utomo," ungkapnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim-timur/foto/bank/originals/CEK-Chromebook-Kediri.jpg)
                
												      	
												      	
												      	
				
			
											
											
											
											
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.